22- 【WL❦】memetik pucuk teh di puncak gunung.

818 97 32
                                    

【White Lotus❦】

---

Matahari masih bersembunyi dibalik pegunungan saat Kang Taehyun terbangun dari tidurnya. Pria itu memijit diantara keningnya yang terasa berdenyut. Mungkin karena dia kurang tidur dan harus melakukan tugas seorang suami tadi malam. Menoleh ke samping, tidak ada sosok wanita muda yang menemaninya. Tetapi dari luar tirai tempat tidur suara seseorang mengalihkan perhatiannya.

"Yang Mulia sudah bangun? Selir ini telah menyiapkan air hangat untuk Yang Mulia. Jika Yang Mulia ingin segera membersihkan diri, biarkan selir ini membantu."

Taehyun menyingkap tirai dan menemukan sosok wanita yang dia manjakan tadi malam sudah berpakaian cantik dengan kepala yang disanggul rumit. Di dalam hatinya dia bertanya-tanya seberapa sulit bagi wanita ini untuk bangun lebih awal darinya hanya untuk bisa tampil dengan cantik saat dia terbangun. Namun karena Taehyun mengharagai aturan, dia tidak mengatakan apapun. Toh jika seseorang ingin tegas dan disiplin dia akan sangat senang tetapi jika orang lain ingin lebih santai pun, Taehyun tidak akan menegur mereka.

"Selir ai sudah tampil dengan cantik, mengapa harus repot membantu Zhen mandi? Itu akan membuat mu basah dan terlalu boros untuk mencuci banyak pakaian." Gurau Kang Taehyun.

Tubuh Baek Meiren menegang, tidak tahu apakah Kaisar Taehyun benar-benar bergurau atau tengah menyindirnya. Karena dia tidak memiliki banyak waktu melayani Kaisar sebelumnya, kesempatan untuk memahami pria ini sangat sedikit. Baek Meiren tidak berani gegabah dan hanya mengambil langkah aman untuk tampil dengan baik dan tidak memalukan. Sekarang kata-kata Kaisar membuatnya bimbang. "S-selir..."

Taehyun tidak tahu apa yang Baek Jiheon pikirkan. Dia bergegas memanggil Kasim Jung untuk membantunya mandi. Dia hanya berkata pada selir itu; "Kamu siapkan saja sarapan pagi ini. Zhen harus kembali ke kota kabupaten lebih awal."

Baek Meiren tersentak dan mengangguk cepat. Kaisar akan pergi, jika dia bisa mengikuti setelah melayani tadi malam....

"Yang Mulia jangan khawatir, selir sudah meminta dapur untuk menyiapkan sarapan. Biarkan selir memanggil mereka setelah Yang Mulia selesai mandi."

"Hmm."

Dan setelah Kaisar Taehyun keluar dari bilik kamar mandi dengan jubah tipisnya. Meja bundar di dekat tempat tidur telah penuh dengan menu sarapan. Ada lebih dari delapan hidangan yang tersaji, masing-masing tampak menggiurkan.

Baek Meiren segera melayani Kang Taehyun dengan hormat. Karena sebelumnya dia bergaul dengan Lee Euiwoong, shou muda itu membeberkan beberapa menu yang disukai Kaisar kepadanya. Dia juga tahu bahwa dia telah berhutang pada Zhen Jieyu atas bantuannya hari ini. Jadi dia ingin membalas dengan cepat hutang tersebut dengan sengaja mengangkat topik tentang Lee Euiwoong. "Selir tidak memiliki pengetahuan tentang selera Yang Mulia sebelumnya. Tetapi karena kemarin selir membantu Zhen Jieyu untuk mengurus dapur, selir jadi tahu bahwa Yang Mulia menyukai makanan manis. Sarapan kali ini selir meminta dapur memasak bubur biji teratai dan jujube merah. Yang Mulia silahkan cicipi."

Baek Meiren dengan malu-malu mendorong mangkuk porselen ke hadapan Kaisar Taehyun. Pria itu menatap bubur biji teratai dan Baek Meiren secara bergantian. "Benarkah?"

Taehyun menghirup satu sendok bubur penuh dibawah mata harap-harap Baek Jiheon. Ketika cairan lembut itu memasuki mulutnya, Taehyun segera meringis. Terlalu manis, sampai-sampai giginya terasa sakit.

Wajah cantik Baek Meiren segera memucat. "Yang Mulia apakah ada yang salah dengan makanannya?"

'Bagaimana ini? Aku hanya berniat meminjam tangan Zhen Jieyu untuk menyenangkan Kaisar tetapi tampaknya aku salah melakukan sesuatu!'

WHITE LOTUS - TAEGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang