07

2K 79 5
                                    

Kehilangan sosok ibu sejak Yuri kecil membuatnya tumbuh menjadi seperti sekarang. Sang ayah yang sering bermain dengan wanita tanpa perduli dengan anak-anaknya. Bagi sang ayah, uang sudah cukup untuk membahagiaan keluarganya. Dia tidak perduli seberapa banyak Yuri menghamburkan uang.

Tidak ada acara makan bersama sejak kepergian ibunya. Karena itulah Yuri juga menarik hubungannya dengan sang kakak.

"Wajahmu terlihat sangat berantakan." ucap Min Yoongi ketika Yuri baru keluar dari kamarnya.

Meskipun masih tinggal bersama, namun Yuri jarang sekali bertemu dengan keluarganya. Ayah yang sering bepergian, kakak yang lebih banyak menghabiskan waktunya diperusahaan dari pada dirumah, begitupula dengan Yuri sendiri.

"Tumben jam segini Oppa ada dirumah?" tanya Yuri menjatuhkan tubuhnya di sofa.

Rumah yang besar terasa hampa dan sepi tanpa kehadiran sosok seorang ibu. Ruang keluarga yang sering mereka gunakan untuk bercengkrama tidak lagi sama seperti dulu.

"Perusahaan masih baik-baik saja meskipun aku tidak datang." jawab Yoongi.

Kepribadian kakak beradik itu sebenarnya tidak jauh berbeda. Jika Yuri enggan untuk mempunyai komitmen, begitupula dengan Yoongi. Hanya saja karena dia anak laki-laki yang akan mewarisi perusahaan keluarga—mau tidak mau membuatnya harus menikah suatu hari nanti.

"Ada apa? Oppa pasti menungguku bukan karena rindu." tanya Yuri menyesap kopi yang sudah disiapkan oleh pelayan.

Sebuah amplop bewarna cokelat bertengger manis diatas meja. "Bagaimana hubunganmu dengan Seokjin?" Mata Yuri menatap tajam ke arah Taehyung yang berdiri cukup jauh darinya. "Bukan dia yang melapor."

"Apa?"

"Aku bertanya bukan karena laporan dari Taehyung. Jadi berhenti menatap tajam kearahnya." jawab Yoongi seolah membaca pikiran Yuri.

Didalam sifatnya yang dingin dan terlihat tidak perduli, justru Yoongilah yang paling perhatian kepada adik semata wayangnya. Dia tau bagaimana Yuri kecil bertahan tanpa kasih sayang orangtua. Terkadang dia ingin menjadi sandaran bagi adiknya, tapi menjadi pewaris juga bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu, demi menjaga sang adik—Yoongi menyiapkan seorang pengawal.

"Sama seperti sebelumnya, aku tidak punya hubungan khusus dengannya." jawab Yuri enggan.

Sejak melihat amplop diatas meja, Yuri mempunyai firasat yang tidak terlalu baik. Benar saja, Yoongi mengeluarkan beberapa foto dirinya dengan Seokjin yang masuk kedalam hotel.

"Taehyung mendapatkan ini dari seorang paparazzi. Jika foto ini tersebar, mungkin kau baik-baik saja karena latar belakang keluarga—tapi berbeda dengan Seokjin yang bekerja di dunia hiburan." kata Yoongi.

Foto yang dimaksud oleh Yoongi adalah ketika mereka pulang dari acara Aeri beberapa hari yang lalu. "Bukankah sudah bukan rahasia lagi bahwa Seokjin juga sering menginap dihotel dengan wanita?"

Yoongi mengangguk. "Tapi tetap saja, jika artikel ini naik kepermukaan akan menjadi sedikit rumit."

"Oppa. Katakan langsung poinnya!"

Kali ini Yoongi benar-benar menatap Yuri dengan serius. "Aku bisa menghentikan rumor ini kalau kau mau, atau tidak usah perdulikan Seokjin?"

"Apa bayarannya?" tanya Yuri yang tau bahwa ada maksud dibalik pembicaraan ini.

"Berhentilah bermain-main dengan sembarang pria." katanya.

Selain untuk memuaskan kebutuhannya, Yuri melakukan hal itu karena merasa kesepian. Dia tidak bisa berteman dengan banyak wanita. "Oppa tau bahwa aku tidak suka dengan komitmen."

"Aku tau. Aku juga tidak memintamu menikah. Hanya saja, cari seseorang yang bisa membuatmu bahagia. Maksudku benar-benar bahagia." jelas Yoongi.

Bahagia? Yuri sudah lama tidak merasakan hal itu. Meskipun dirinya senang ketika bertemu dengan Aeri, melakukan hal yang dia sukai. Tapi untuk bahagia, sepertinya terlalu sulit.

Selama beberapa waktu Yuri terdiam, memikirkan keputusan apa yang akan dia ambil. Merelakan kesenangannya mungkin terdengar sulit, tapi dia tidak sampai hati untuk bisa menghancurkan karir orang lain yang cukup baik dimatanya. Berbeda lagi jika orang tersebut mempunyai niat buruk seperti Kang Tae Oh.

"Hentikan rumornya." kata Yuri akhirnya.

"Baiklah. Dan satu lagi—" Yuri menoleh dengan wajah yang kesal. "Sempatkan satu hari setiap minggu untuk makan dirumah bersamaku."

"Huh? Oppa, kau punya penyakit serius?" tanya Yuri yang bingung dengan permintaan sang kakak.

Mendengar hal itu justru membuat Yoongi tersenyum. "Tidak."

"Apakah ini juga salah satu syaratnya? Karena kalau iya, aku menyesali keputusanku." ucapnya sambil beranjak dari sofa.

"Anggap saja begitu."

"Kim Seokjin!! Kau berhutang besar kepadaku!!" Teriak Yuri sambil berjalan masuk kekamarnya.

Sudah lama dia tidak mendengar suara berisik dirumahnya. "Aku akan sampaikan ke orangnya." gunam Yoongi. Dia menghampiri Taehyung yang masih berdiri didekat pintu. "Antarkan aku!"

Didalam perjalanan Yoongi membuka lagi amplop berisi foto sang adik dan Seokjin. Tidak ada yang aneh dari foto tersebut, tapi diantara foto itu—Yoongi melihat seorang yang terus tertangkap kamera sedang mengawasi Yuri. Dan hal itu sengaja Yoongi sembunyikan.

"Kau sudah mencari tau tentangnya?" tanya Yoongi.

"Seperti yang sudah saya katakan, dia adalah pria yang sama dengan pria yang membawa nona dalam keadaan tidak sadarkan diri." jelas Taehyung.

"Jeon Jungkook. Tidak ada lagi informasi tentangnya selain anak dari seorang ibu tunggal yang mempunyai hotel mewah." kata Yoongi sambil menatap jalanan.

"Sebelumnya saya sudah mencari tau siapa saja yang dekat dengan pria tersebut. Ada yang mengatakan bahwa sejak kecil dia tinggal di Jepang dengan nama Kichiro Ito, tapi tidak ada yang spesial dari. Informasi tersebut."

Sebagai seorang kakak, tentu Yoongi merasa was-was dengan keadaan Yuri. Dia memberikan kuasa kepada Taehyung untuk menuruti semua permintaan Yuri, termasuk menghukum seseorang. "Bagaimana dengan Kang Tae Oh?"

Taehyung melirik dari arah spion tengah. "Pria itu menghilang tanpa jejak, seolah ada yang menyembunyikan keberadaannya."

"Apa menurutmu tindakanku ini sudah benar?" tanya Yoongi dengan suara lirih.

Tanpa Yuri ketaui sudah banyak perbuatan kotor yang Yoongi lakukan hanya demi melindungi sang adik. Dia juga sengaja mengambil haknya sebagai pewaris lebih cepat hanya demi bisa mempunyai kekuasaan. Karena banyak masalah yang bisa diselesaikan dengan uang.

"Suatu hari nona Yuri pasti akan mengerti pengorbanan tuan muda." kata Taehyung.



[ bersambung... ]

Eyes on You (mature)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang