"Nona, sebaiknya anda istirahat." ucap Taehyung sambil memberikan americano panas untuk kelima kali dalam sehari.
"Sebentar lagi." jawab Yuri melanjutkan menjahit.
Langit sudah sangat petang, namun lampu di lantai dua masih menyala terang. Suara mesin beradu dengan cuitan gagak malam.
Dalam beberapa minggu ini, Yuri lebih banyak menghabiskan waktunya dibutik untuk menyelesaikan pekerjaannya dan jarang pulang kerumah. Karena itulah, Yoongi meminta agar Taehyung lebih menjaga sang adik.
"Jangan hanya berdiri disitu, duduklah dengan santai. Atau akan lebih baik jika kau pulang! Aku sudah bukan anak kecil lagi." kata Yuri yang melirik kearah Taehyung.
Pandangannya memang selalu tertuju kearah luar jendela. Selama beberapa minggu terakhir ini, Taehyung melihat ada mobil suv bewarna hitam yang selalu parkir tepat diseberang butik, awalnya dia hanya mengira mobil tersebut milik warga setempat. Setelah menunggu lebih lama, Taehyung tau bahwa mobil itu bukan hanya parkir tanpa alasan.
"Saya lebih nyaman seperti ini." jawabnya.
Pernah sesekali Taehyung turun untuk memastikan siapa orang yang berada didalam mobil, tapi belum juga sampai—mobil sudah melaju meninggalkan halaman parkir.
Memang bukan hanya sekali Yuri diikuti oleh seorang pria yang terobsesi dengannya, tapi karena Yoongi selalu membereskan hal tersebut maka hal seperti itu sudah jarang terjadi.
Entah kenapa, Taehyung merasakan hal yang berbeda. Dia sudah mencari tau melalui plat nomer mobil, tapi yang terdaftar disana justru milik seseorang yang sudah meninggal. Dan dia yakin bahwa Yuri tidak pernah mengenal orang tersebut.
"Aw!!" Suara pekikan Yuri membuat Taehyung tersentak. Dia berlari menghampiri Yuri yang ternyata sedang terluka.
"Tunggu, aku hanya tertusuk—" Yuri terpaku ketika jarinya sudah berada didalam mulut Taehyung.
Setelah darah tidak lagi keluar, Taehyung menutup luka tersebut dengan plester. "Saya hanya berusaha menghentikan darahnya, maaf."
"Aku tau."
Selama bekerja—Taehyung memang sangat loyal, namun terkadang perilakunya sedikit berlebihan dalam melayani pun menjaga Yuri.
"Sebaiknya anda istirahat." ucapnya memakaikan kembali jaket yang terjatuh dilantai.
"Ucapanmu benar, sebaiknya aku tidur." gunam Yuri sambil membereskan sisa pekerjaannya.
Taehyung kembali melihat kearah jendela, dan disana mobil masih terparkir. Biasanya mobil akan pergi saat langit sudah mulai terang. Tidak ada orang yang turun pun naik kedalam mobil tersebut juga menjadi alasan yang mencurigakan.
Karena terpaku dalam pikirannya, dia tidak sadar bahwa Yuri berdiri dibelakangnya. "Apa ada yang menarik disana?"
"Apa? Tidak ada. Silakan naik dan istirahat, atau mau saya antar pulang kerumah?"
Yuri menggeleng. "Aku disini saja. Kau pulanglah, jangan menginap disini. Dan Kim Taehyung, akhir-akhir ini kau terlihat mencurigakan." kata Yuri menatap tajam.
"Mungkin hanya perasaan nona saja. Selamat istirahat, saya akan berada disini sampai anda tidur." kata Taehyung.
"Dasar keras kepala, baiklah aku naik dulu." ucap Yuri sambil menepuk bahu Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes on You (mature)
FanfictionPLEASE KALIAN HARUS WAJIB BACA CERITA INI. ADULT WARNING!! 🔞 PLOT-TWIST BERTEBARAN. Komitmen adalah hal yang jauh dari bayangan Yuri. Dia tidak percaya bahwa seorang pria akan setia dengan pasangannya, begitupula sebaliknya. Tentu bukan karena pem...