Jepang, musim gugur.
Cuaca sudah mulai dingin, daun-daun juga sudah berubah warna dan berjatuhan ditanah.
Tepat satu tahun yang lalu, Yuri juga datang ke Negeri sakura ini untuk mencari keberadaan pria bernama Khiciro Ito.Namun kali ini, dengan cincin yang menggantung dilehernya, Yuri mencoba untuk memulai kehidupan barunya.
"Kenapa menjemputku? Bagaimana kalau penggemarmu salah paham dan menyerangku?" ucapnya sambil bergidik ngeri.
"Kalau begitu, apa sebaiknya kita pacaran saja? Mungkin mereka akan lebih menerimanya." goda Seokjin.
Reaksi dari Yuri hanya tersenyum dan memukul punggung Seokjin. "Sudahlah, aku lapar." katanya.
Sebelum keberangkatannya ke Jepang, Yoongi berencana untuk ikut dengan alasan menjaga sang adik. Tapi niat baik itu dengaja dia tolak karena tidak ingin membuat kakaknya merasa kesulitan lagi. "Aku sudah baik-baik saja."
"Oh ya, besok aku baru bisa menemanimu seharian. Tapi jangan khawatir, ada orang yang akan menggantikan aku." katanya.
"Siapa?"
Seokjin tersenyum kecut. "Jung Hoseok."
Yuri tiba-tiba menghentikan makanan yang masuk kedalam mulutnya. "Tidak mau."
"Akupun juga berpikiran sama, tapi karena dia tau kau akan datang dan tau bahwa besok aku tidak bisa menemanimu—dia memaksa." jelas Seokjin sambil merapatkan kedua telapak tangannya untuk meminta maaf.
Mata Yuri melirim tajam. "Oppa! Kau tidak sedang menjodohkan aku dengannya kan?"
Sontak Seokjin menggeleng. "Tentu saja!! Aku tidak akan rela jika sampai kau mempunyai hubungan dengannya."
"Kenapa?" tanya Yuri sambil menatap Seokjin.
Kuping serta wajahnya seketika memerah. Pria itu juga menghindari tatakan Yuri. "Itu karena—dia sudah memerasku dengan cara bekerja tanpa henti.
Hanya itu saja.""Ya. Kim Seokjin!! Apa kau menyukaiku?" tanya Yuri bercanda sambil melanjutkan makan.
"Iya." monolog Seokjin yang bahkan tidak bisa dia ucapkan dengan lantang.
Dia tau walaupun Yuri sudah banyak tersenyum, berat badannya berangsur naik dan hidupnya sedikit lebih baik—tapi dihatinya tetap sama. Tidak akan ada orang yang bisa menggantikan pria itu.
Setelah selesai mengenyangkan perut, mereka berjalan-jalan disekitar Shibuya. Sambil menutup rapat rambut serta wajahnya, Seokjin menggandeng tangan Yuri. "Aku hanya tidak mau dibunuh oleh Min Yoongi karena tidak bisa menjagamu." ucapnya.
Lagi-lagi Yuri tertawa. "Aku tau. Tapi—apa benar tidak akan ada yang mengenalimu? Dimana para pengawalmu?"
"Mereka membaur dengan wisatawan. Kau tidak perlu khawatir." katanya.
Bukan hanya Yoongi saja yang tidak ikut, tapi Yuri juga meminta agar Taehyung juga tidak ikut menjaganya. Bukan karena tidak suka, hanya saja dia ingin benar-benar menikmati waktunya sendiri.
Hari sudah semakin malam, Seokjin mengantar Yuri kehotel yang berbeda dengannya setelah lelah memutari pertokoan. "Sekali lagi maaf aku tidak bisa menemanimu." ucap Seokjin.
"Tidak masalah."
Keduanya hanya berdiri didepan pintu, Yuri yang enggan untuk masuk dan Seokjin yang tidak juga berencana pergi dari sana. "Sampai ketemu dihari konserku."
Beberapa kali tangan Yuri menyentuh cincin yang menggantung dilehernya. Sambil memejamkan matanya, dia berjinjit dan mengecup bibir Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes on You (mature)
FanfictionPLEASE KALIAN HARUS WAJIB BACA CERITA INI. ADULT WARNING!! 🔞 PLOT-TWIST BERTEBARAN. Komitmen adalah hal yang jauh dari bayangan Yuri. Dia tidak percaya bahwa seorang pria akan setia dengan pasangannya, begitupula sebaliknya. Tentu bukan karena pem...