4

7.5K 677 26
                                    

Seminggu kehidupan Jeonghan di kerajaan, sangatlah berat.

Banyak sekali yang harus ia ingat, lorong-lorong yang saling tersambung, letak-letak ruangan yang terpisah cukup jauh, dan nama-nama yang terdengar cukup tidak asing tapi asing baginya sendiri, lalu aturan-aturan yang jauh berbeda dengan rumahnya.

Jeonghan mengenali beberapa wajah di bagian dapur, dan beberapa wajah di bagian pemeliharaan kuda.

"Pangeran Jeonghan, senang sekali melihat anda kembali kesini." Ucap salah satu pegawai dapur, yang tersenyum lebar saat keduanya bertemu.

"Senang juga bisa melihat anda disini." Jeonghan tersenyum lebih lebar lagi, ia ingin sekali memeluk wanita paruh baya itu. Tetapi Kazuha sudah berdeham di sampingnya.

"Apa yang bisa saya bantu, Pangeran?" Tanya wanita itu, dan Jeonghan langsung memberitahu apa yang ia butuhkan dan dibutuhkan oleh bagian dapur.

Jeonghan memberitahu, makanan apa yang bisa dan tidak bisa ia makan. Untuk dihilangkan dari menu makanannya, ia pula bertanya tentang kebiasaan calon raja mereka yang entah berada dimana.

Jeonghan mencatat segala hal yang ia perlukan, sebagai calon ratu. Jeonghan harus mengetahui apa yang dibutuhkan oleh sang calon Raja, termasuk masalah hidangan.

Sebenarnya sejak kemarin pagi, tubuh Jeonghan terada sedikit berbeda.

Bukan, bukan heat. Ia bisa membedakan mana Heat dan mana demam. Tapi kali ini, yang ia rasakan adalah demam.

"Pangeran Jeonghan."

Yang dipanggil menengok, ternyata Seungcheol. Dengan pakaian berkuda berwarna hitam, terlihat gagah membungkus tubuhnya yang tegap.

Para pegawai langsung menundukan kepala mereka saat mengetahui Seungcheol berada di dapur.

Jeonghan tidak menjawab, tetapi saat Seungcheol berada satu ruangan dengan dirinya, tubuhnya terasa lebih normal, tidak hangat seperti sebelumnya.

"Kazuha, aku akan membawa Pangeran Jeonghan sampai waktu makan malam, untuk pergi ke kebun belakang istana." Seungcheol berujar, nada suaranya tegas.

"Mohon maafkan hamba yang mulia, tetapi bagian raja meminta agar pembelajaran Pangeran Jeonghan hari ini tidak diganggu." Jawab Kazuha, kepalanya masih menunduk dan ia menjawab dengan nada yang datar.

"Aku yang akan berbicara dengan baginda raja, sekarang kami mohon permisi karena baginda ratu sudah menunggu." Seungcheol menatap Jeonghan dan ia mengangguk, mengambil tangan pria yang berdiri tidak jauh darinya itu untuk keluar dari dapur.

Saat kaki mereka keluar dari dapur, suara orang berbisik-bisik karena selama hidup mereka, tidak pernah sekalipun Seungcheol menginjakan kaki di dapur. Tetapi menjemput Jeonghan akhirnya pangeran itu berada di dapur juga.

Seungcheol melepaskan sarung tangan kulit yang ia pakai untuk berlatih tadi, menyimpannya kedalam saku bajunya.

Seungcheol melepaskan sarung tangan kulit yang ia pakai untuk berlatih tadi, menyimpannya kedalam saku bajunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kingdom || Jeongcheol [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang