warning: Mpreg.
|
|
|Kerutan di dahi para penjaga pagi itu, membuat para dayang yang mengantarkan makanan menjadi heran juga, sehingga kuping-kuping mereka menjadi lebar untuk mendengarkan apa yang di bicarakan oleh para penjaga.
"Aneh sekali, pangeran Seungcheol sejak tadi menyisir surai kudanya sambil tersenyum lebar dan bersenandung." Gumam salah satu penjaga, dan mata ke enam orang itu langsung menatap Seungcheol yang sedang memeluk kuda kesayangannya.
Bagaimana ia tidak bahagia? Semalam ia tidur satu ranjang dengan Jeonghan, setelah ia ketahuan ibunya melarikan diri dari pesta semalam.
Tapi melihat Jeonghan yang bersembunyi di balik tubuh Seungcheol, ibunya tidak jadi marah-marah tapi tetap saja Seungcheol sempat di tarik telinganya karena bandel.
Tapi ya tidak apa, karena sakit di telinganya terbayar dengan Jeonghan yang tidur di sampingnya.
"Pangeran, anda sudah siap?"
"Tentu." Seungcheol mengangguk, ia menarik tali kekang kudanya untuk keluar dari halaman.
Seperti biasa, ia melakukan patroli keliling kerajaan setiap pagi, tapi kali ini entah kenapa ia bersama Soobin beserta 5 orang lainnya.
Seungcheol dan Soobin berkuda lambat-lambat pagi itu, salju mulai mencair di beberapa tempat, musim semi sepertinya akan segera datang.
"Apakah anda sudah berencana untuk membawa pangeran Jeonghan ke acara musim semi nanti?" Tanya Soobin.
"Belum, tapi sepertinya akan aku bawa dia ke acara musim semi itu."
"Pasti pangeran Jeonghan akan terlihat cantik, berdiri di tengah-tengah bunga yang bermekaran."
"Tapi, tahun ini musim semi terjadi dua kali, bukankah aneh?"
"Bukankah tidak melewati kekeringan di musim panas adalah sebuah anugerah?"
Seungcheol mangangguk pelan, terjadinya musim semi setelah musim dingin sangat jarang terjadi, para pegawai istana menyebutnya ini sebuah anugrah dari para dewa-dewi.
Para dewa-dewi tidak ingin Pangeran Jeonghan mengalami musim panas yang sangat kejam, jadilah di gantikan dengan musim semi.
***
"Pangeran."
Jeonghan yang baru selesai berpakaian menengok ke samping, ada Kazuha dan beberapa dayang disana.
Mereka membawakan sarapan yang tidak sempat Jeonghan sentuh karena ia bangun kesiangan, sejak malam tubuhnya sedikit hangat dan dingin di saat yang bersamaan.
Jadi, Seungcheol melarang para dayang untuk membangunkan Jeonghan yang tertidur pulas.
Para tabib pun seolah-olah menunggu saat-saat ini, saat di mana heat Jeonghan seperti akan terjadi dalam waktu dekat.
"Jadwal anda hari ini di kurangi, Yang Mulia." Ujar Kazuha, ia membantu Jeonghan memakai mantel tebalnya. Padahal perapian tetap menyala sejak semalam, tidak pernah padam. Tapi Jeonghan masih saja merasa kedinginan.
"Apa yang.. di kurangi? Apa kunjungan ke tabib di hilangkan?" Tanya Jeonghan, ia duduk di kursinya. Secara perlahan meminum teh hangat yang sangat pahit itu, ia sudah menkonsumsinya selama 1 minggu ini, baunya saja membuatnya ingin muntah.
Tapi sekali ia menolak meminumnya, maka esoknya akan ada dua gelas teh yang harus di minum.
"Tidak, tabib istana sudah menunggu anda saat jam sore."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kingdom || Jeongcheol [End]
RomanceSeungcheol the future King marrying Jeonghan to avoiding war between their Kingdom. Seungcheol as The Prince Consort. Jeonghan as The Crown Prince. A.B.O Universe, latar cerita diambil dari kerajaan barat.