12.

7.8K 572 37
                                    

Jeonghan bisa membedakannya, rasa mengigil karena sakit dan rasa mengigil karena heatnya sangat dekat sekali.

Malam itu, ia terbangun dan melilitkan mantel bulu beruang milik Seungcheol, ia melirik ke sampingnya dan sang Alpha belum kembali dari acara kerajaan, di mana para petinggi tengah membicarakan tentang wabah yang terjadi di seluruh negri.

Jeonghan bangkit dari kasurnya, ia berjalan ke arah lemari dan mencari-cari baju milik Seungcheol yang sudah di pakai beberapa kali, hingga pheromone nya menempel di kain itu.

Ia tumpahnya sebagian baju bekas pakai itu di atas kasur, kakinya berkeliling kamar. Mencari mantel hangat, dan menempatkannya kembali di atas kasur.

Membuat sebuah lingkaran seperti ibu burung membuat sarang di atas pohon, insting Jeonghan menyuruhnya untuk membuat sarang yang akan di pakai keduanya saat melewati masa kawin.

Sejenak Jeonghan ingat, bahwa Seungcheol akan di bawa beberapa hari keluar istana, untuk menghindari pre-heat Jeonghan yang terbilang cukup bahaya bagi seorang Alpha. Karena apapun yang di minta oleh sang omega, maka akan di kabulkan oleh sang Alpha, termasuk membunuh keluarga kerajaan.

"Bunuh.." Jeonghan bergumam, ia tersenyum kecil. Lalu naik ke atas kasur kembali, berbaring di tengah-tengah kasur yang kini di penuhi oleh baju milik Seungcheol, ia ingin tubuhnya ter-selubungi oleh pheromone Seungcheol.

Oh sayangnya, seorang Enigma tidaklah sama dengan seorang Alpha.

***

Seungcheol kembali ke dalam kamarnya saat pagi menjelang, menemukan Jeonghan yang masiu terlelap di atas kasur.

Kazuha mengintip dari balik pintu, ia tidak berani masuk karena kamar yang di penuhi oleh pheromone Jeonghan.

"Ada apa?" Tanya Seungcheol saat melihat sang beta yang sepertinya ragu-ragu, sedang berdiri di depan pintu kamar utama.

"Pangeran." Kazuha menundukan kepalanya.

"Pangeran Jeonghan, sepertinya heatnya akan datang esok hari." Ujar Kazuha, kedua tangannya meremas satu sama lain.

"Oh? Heatnya lebih cepat daripada dugaanku." Gumam Seungcheol.

"Anda akan di minta untuk pergi dari istana untuk beberapa hari." Ujar Kazuha lagi, karena peraturannya selalu seperti itu.

Seungcheol tidak menjawab, ia melirik ke dalam dan yang di temukannya hanya pheromone Jeonghan seperti biasanya, memang tercium terlalu manis untuknya, dan cukup menggairahkan, tetapi otaknya masih bisa berfikir jernih.

"Kazuha, bisa panggilkan master Kim?" Pinta Seungcheol.

"Tentu Yang Mulia."

"Minta ia tunggu di ruang baca."

"Baik." Kazuha segera pergi dari hadapan Seungcheol.

Sang Alpha melangkah masuk ke dalam kamarnya, ia tersenyum kecil saat melihat bajunya berada di atas kasur dan mengelilingi tubuh Jeonghan yang sedang tertidur di tengah-tengahnya.

Ia duduk di pinggiran kasur, mengusap pipi Jeonghan yang terasa hangat di telapak tangannya.

"Seungcheol.." gumam Jeonghan, tetapi kedua kelopak matanya tidak terbuka.

"Hm?"

"Rindu.." gumamnya lagi, kini kedua kelopak mata itu terbuka secara perlahan, memperlihatkan bola mata kecolkatan yang teduh.

Jeonghan tersenyum kecil saat matanya menemukan Seungcheol di sampingnya.

"Aku juga, selamat pagi pangeran Jeonghan." Seungcheol mengecup kening Jeonghan yang juga terasa hangat, keduanya melempar senyuman ringan.

Kingdom || Jeongcheol [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang