17

6.2K 521 34
                                    

Seungcheol melihat bekas luka yang berada di telapak tangannya, sudah seminggu sejak perbannya dibuka dan sudah seminggu pula ia mengingat senyum Jeonghan kepada Mingyu saat di pesta.

Keduanya memang tidak berpisah kamar, tetapi Jeonghan masih enggan tidur dengan menatapnya, ia lebih memilih untuk tidur menatap dinding dan memunggungi Seungcheol.

"Yang Mulia." Salah satu prajuritnya datang dengan gelas besar berisi bir dingin.

"Ayo minum, isi gelas ini akan membuat hati anda lebih tenang dan senang." Ujarnya.

Seungcheol terkekeh kecil mendengar ucapannya, ia meremas-remas sedikit dua luka melintang di telapak tangannya.

"Apakah kalian pernah mendengar tentang Enigma?" Tanya Seungcheol, ada sekitar tiga orang di hadapannya.

"Itu hanya cerita mitos, hingga hari ini. Aku belum pernah melihatnya." Jawab salah satunya.

"Betul, semua itu hanya mitos." Satunya menyahut, Seungcheol mengangguk.

"Kalaupun benar Enigma itu ada, bukannya menakutkan karena dia bisa merubah status kita dengan mudahnya?"

"Iya! Status kita bisa saja di turunkan semaunya, menyeramkan sekali."

Seungcheol meminum bir dingin dari dalam gelas besar itu.

Kalaupun benar ia seorang Enigma, bagaimana ia membuktikannya?

"Aku mendengar berita dari barak timur."

"Apa-apa?"

Ketiga kepala yang sebelumnya saling menjauh, kini mendekat.

"Mereka bertemu dengan rusa putih dengan tanduk yang sangat besar di dalam hutan, lalu saat akan di tangkap, rusa itu menghilang dan jejaknya tidak di ketemukan sama sekali."

"Rusa putih juga hanya sebuah mitos." Jawab Seungcheol.

"Tapi Yang Mulia, banyak sekali saksi yang melihat rusa putih ini."

"Apakah ini ada kaitannya dengan rusa hitam yang di lihat oleh prajurit barak selatan?"

"Ah iya aku juga mendengar tentang itu. Sangat mengerikan sekali hewan langka ini tiba-tiba terlihat di sekitar kerajaan."

"Apa istimewanya rusa-rusa itu?" Tanya Seungcheol, ia tidak tertarik dengan cerita dongeng rakyat, hanya ingin tahu saja.

"Menurut kepercayaan, rusa putih membawa berita baik dalam hal apapun, seperti pertanian, perdagangan dan bertambangan. Sedangkan rusa hitam sebaliknya."

"Tapi ada yang mengatakan bahwa rusa hitam muncul sebagai pembawa pesan bencana."

"Ah iya, bahkan saat Istana kebakaran, ada yang melihat rusa hitam!"

Seungcheol mengernyitkan dahinya, apakah mereka membicarakan kebakaran dimana saat putri Eina meninggal?

"Ah iya, ngomong-ngomong apa Mingyu sudah memiliki kekasih?" Potong Seungcheol.

"Hahaha tidak ada yang tahu pasti Yang Mulia, banyak berita yang tersebar Mingyu tidur dengan ini dan itu, tetapi berita terakhir yang terdengar adalah Mingyu sedang mendekati anak dari keluarga Jeon."

"Jeon?"

"Jeon Wonwoo, aku dengar mereka sedang dekat."

"Ah.. Wonwoo." Seungcheol mengangguk, pria itu bekerja di bagian perpustakaan kerajaan.

"Aku pergi dulu." Bir di dalam gelas hanya habis setengah, Seungcheol harus segera berpatroli dengan prajurit nya yang lain.

Jadi, ia menuju kandang kuda untuk mempersiapkan kuda hitamnya.

Kingdom || Jeongcheol [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang