STORM [FINISHED ✔️]

7-WITH YOU

Keesokan harinya Ohm dan Nanon kembali ke Bangkok dengan memesan taksi untuk menuju apartemennya. Tak lama kemudian mereka sampai di apartemen dengan membawa 1 koper yang di bawa mereka ke Pattaya dua hari lalu kemudian Ohm duduk terlebih dulu di sofa Ruang Tamu sedangkan Nanon mengeluarkan semua baju kotor mereka yang ada di dalam koper lalu menaruh nya di dalam mesin cuci.

Ohm menghampiri suaminya itu ke ruang cuci baju yang ada di sebelah kamar Ohm. "Sayang, aku lapar." cetus Ohm yang berdiri sambil menyenderkan tubuhnya pada pintu ruang cuci tersebut membuat Nanon tersenyum sambil menjawab, "Sebentar aku taruh dulu semua baju kotor nya. Kamu tunggu di Ruang Makan saja ya." lembut Nanon sambil menyentuh wajah Ohm membuat pria bertubuh atletis itu pun kini meninggalkan Nanon sendirian di ruang cuci baju menuju Ruang Makan.

Tak berapa lama Nanon kini sudah berada di dapur dengan menggulung kemeja nya sampai siku lalu mengeluarkan beberapa bahan makanan yang ada di kulkas sambil menyiapkan semua peralatan masak sedangkan Ohm duduk di kursi pada bar mini yang berposisi tepat di hadapan kitchen set apartemen Ohm membuat Nanon sedikit salah tingkah di perhatikan secara seksama oleh suaminya itu sambil berkata, "Kamu memperhatikanku masak seperti itu maksudnya apa?"

"Memang aku tidak boleh memperhatikan suamiku sendiri?" tanya Ohm kini yang membuat Nanon hanya tersenyum menggelengkan kepala dan kembali fokus memasak makanan untuk bayi besar nya itu. Entahlah Nanon bingung dengan sifat manja Ohm yang akhir-akhir ini terlihat di matanya karena biasanya pria itu selalu bertingkah cuek terhadap siapapun atau mungkin dirinya beruntung bisa melihat sisi lain seorang Ohm Pawat.

Entahlah Nanon masih bertanya-tanya sampai detik ini, kenapa laki-laki di hadapannya ini bisa mencintainya dan bisa bertingkah berbeda tidak seperti di depan orang lain. Nanon hanya tersenyum menggelengkan kepala dan kembali fokus memasak.

Setelah selesai memasak Nanon pun menghidangkan makanan tersebut untuk dirinya dan suaminya yang tengah duduk di atas kursi meja bar. "Kamu hari ini tidak latihan basket?" tanya Nanon yang lebih dulu mengajak bicara sambil mengunyah makanan yang ada di mulutnya.

"Nanti malam aku latihan, sayang. Besok persiapan berangkat ke Phuket." Jawab Ohm yang membuat Nanon menganggukkan kepala kemudian pria bertubuh atletis itu kembali bertanya, "Kamu kenapa bertanya? Tidak mau aku tinggal?"

"B-bukan gitu. Kamu pergi untuk persiapan latihan ya tidak apa-apa karena kamu kan atlet." seru Nanon menyembunyikan sifat salah tingkah nya yang membuat Ohm mencubit pipinya gemas namun Nanon menepis lembut tangan Ohm dengan wajah kesal.

"Aku di Phuket hanya 3 hari nanti malam kan kita bertemu lagi." senyum Ohm masih dengan mulut yang mengunyah makanan yang dijawab anggukkan kepala oleh Nanon hingga kedua pasangan itu menikmati makanan tersebut sambil sesekali bercanda satu sama lain.

---

Malamnya Ohm sudah persiapan memakai baju basket dengan membawa tas olahraga nya yang berisi handuk, baju ganti, sepatu dan minuman yang sudah di sediakan oleh Nanon. "Sayang, periksa lagi tas nya ada yang tertinggal tidak? Takutnya aku lupa." tanya Nanon yang kini tengah mencuci piring membuat Ohm tersenyum menghampirinya sambil mencium pipi pria tersebut membuat Nanon terkejut dan memekik, "Ohm!"

"Aku pergi ya. Kalau ada sesuatu telepon aku." seru Ohm yang dijawab anggukkan kepala oleh Nanon hingga kini di apartemen sisa Nanon sendiri kemudian Nanon pun kembali mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa. Namun, saat dirinya sedang membereskan kasur di kamar Ohm dan kamar Nanon tiba-tiba ponsel yang ada di saku celana nya bergetar dan di layar ponsel tercetak nama Puimek, asisten nya.

"Ya, ada apa Puimek?"

"Tuan Muda, maaf mengganggu malam-malam. Malam ini Tuan Muda bisa ke Galeri?" tanya Puimek yang membuat Nanon sejenak menghentikan kegiatan bersih-bersih nya itu kemudian buru-buru menjawab, "Galeri? Memang ada apa dengan Galeri? Ada sesuatu?"