20-MISERY

217 20 5
                                    

Explicit content // Anal sex // Oral sex // Minor get out from here

Ohm yang sudah bangun lebih dulu dari posisi tidurnya pun kini sudah selesai mandi bersiap untuk kerja namun baru saja ia hendak melangkah ke Ruang Makan tiba-tiba perut nya mual dengan segera ia berlari menuju kamar mandi di kamar nya sambil mengunci pintu kamar mandi. Dan seperti biasa lagi-lagi yang ia muntahkan darah segar yang keluar dari mulutnya karena tak ingin di curigai oleh Nanon.

Ia pun segera mencuci wajahnya, berkumur-kumur lalu menggosok gigi dan berjalan menuju Ruang Makan santai seperti biasa sambil tersenyum kearah Nanon yang sudah makan roti yang ada di hadapan nya sambil bertanya. "Kamu kenapa? Kok tadi lari ke kamar mandi? Aku dengar kamu muntah perut kamu sakit? Kalau sakit tidak usah kerja ya. Aku biar tidak usah datang ke Galeri hari ini, pertemuan klien bisa aku urus nanti." Nanon kini sudah duduk mendekat kearah Ohm membuat Ohm menggelengkan kepala sambil tersenyum.

"Aku baik-baik saja, Nanon. Setelah ini juga mendingan. Kamu harus ketemu dengan klienmu ini kan demi kesuksesan Galeri Lukis kamu. Tidak perlu khawatir denganku, aku baik-baik saja." Ohm tersenyum sambil menggenggam erat tangan Nanon membuat pria lesung pipi itu menganggukkan kepala walaupun hatinya mengatakan khawatir dengan kondisi orang yang ia cintai itu. Akhirnya mereka pun sarapan bersama seperti biasa sambil sesekali tersenyum dan bercanda seperti biasa.

----

Nanon yang sedang melakukan pertemuan dengan klien tiba-tiba mendadak tak fokus karena memikirkan Ohm yang secara tiba-tiba muntah saat pagi hari. Namun, Puimek yang duduk di sebelahnya menepuk punggung tangan Nanon sambil berkata. "Tuan Muda, Tuan Harvey bertanya katanya lukisan Skylar mau di lepas berapa?"

"Up to you, Mr. Harvey. If you want to bought my paint for all of cost it's okay." Seru Nanon pada pria berwajah Eropa yang ada di hadapan nya menganggukkan kepala sambil memberikan sebuah cek bank bertuliskan 9,2jt baht (setara dengan 4,2 miliar Rupiah).

Nanon pun menjabat tangan pria Eropa itu kemudian ia menerima cek bank tersebut lalu di berikan pada Puimek untuk di cek ke Bank mengenai keaslian cek tersebut. Setelah selesai pertemuan klien Nanon pun pergi menuju Bandara untuk bertemu dengan Ohm namun tanpa sengaja matanya justru melihat kearah seorang pria yang ia kenal tengah mengantar pria yang satunya untuk take off.

"P'Joss. P'Joss." Panggil Nanon membuat pria tinggi yang di panggil itu menoleh juga dengan pria berwajah blasteran Eropa Asia itu bingung dengan kedatangan Nanon.

"Loh? Nanon, kau sedang apa disini?" Tanya Joss yang membuat pria di sebelah Joss pun ikut tersenyum dengan keberadaan Nanon yang tiba-tiba menghampiri mereka.

"Oh, aku--sedang bertemu seseorang. Kau mau antar--" belum selesai Nanon bicara Joss sudah tersenyum merangkul pria di sebelahnya sambil berkata. "Iya. Dia suamiku sekarang mau take off ke Singapore urusan pekerjaan. Oh iya hampir lupa. Luke, kenalkan ini Nanon junior ku waktu di SMA."

"Hai. Luke."

"Nanon. Salam kenal ya." Senyum Nanon yang membuat Luke tersenyum sambil menganggukkan kepala kemudian mereka bertiga sedikit mengobrol biasa lalu tiba-tiba terdengar suara teriakan kearah mereka. "Nanon!"

"Nah, itu dia orangnya yang aku tunggu." Seru Nanon sambil menarik lengan Ohm yang tidak mau bertemu sebentar pada Joss dan suaminya, Luke. "Kenalkan P'Joss ini man--" belum selesai Nanon bicara. Ohm sudah menjabat tangan Joss sambil berkata. "Suaminya Nanon."

Joss terkejut bukan main sedangkan Nanon bingung dengan apa yang dikatakan oleh Ohm. Katakanlah status mereka sekarang adalah mantan pasangan namun Ohm mengakui dirinya sebagai suami. Begini saja sudah membuat kupu-kupu di perutnya hendak terbang.

STORM [FINISHED ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang