24-TRUTH

221 20 2
                                    

Nanon baru saja keluar dari kamar dengan senyum sumringah serta menggaruk-garuk tengkuk lehernya yang tak gatal lalu ia pun berjalan menuju dapur dan disana ia melihat Win dan Bright yang sedang menumbuhkan atmosfer panas dengan Win yang duduk di atas kursi bar mini sedangkan Bright menggerakkan pinggulnya. Sungguh di luar dugaan kemudian Nanon pun memutar langkah nya kembali masuk ke dalam kamar Ohm lalu menutup pintu kamarnya namun saat berbalik badan ia terkejut tubuhnya menabrak Ohm. "Kamu kenapa?" Tanya Ohm yang membuat Nanon menggaruk kepalanya tak gatal sambil tersenyum.

"I--itu di depan--" Nanon belum selesai bicara Ohm pun membuka pintu kamarnya melangkah keluar dari kamar kemudian berjalan hendak menuju dapur namun langkah nya terhenti ketika melihat pemandangan itu sambil tersenyum lalu membalikkan tubuhnya yang kini menghadap ke pria di belakang nya. "Tadi kata aku jangan kesini dulu. Aku tidak enak dengan mereka." Cetus Nanon membuat Ohm tiba-tiba tersenyum mengusak kepalanya kemudian menganggukkan kepala lalu berkata. "Kita tinggalkan saja dulu mereka sampai mereka selesai." Ohm sambil menarik tangan Nanon menuju kamarnya Nanon yang jarang di buka.

"Kita mau apa disini?" Tanya Nanon bingung namun Ohm hanya tersenyum melepas tarikan tangannya lalu membuka lemari besar yang ada disana dan memberikan sebuah lukisan pria memakai bathrobe navy dengan ekspresi serius. Nanon terkejut saat melihat lukisan itu dan dia sejenak flashback dimana pertama kalinya ia melukis Ohm ketika baru pertama kali mengunjungi apartemen yang menjadi tempat tinggal nya dan Ohm saat ini. "Kamu masih simpan ini?" Nanon membuka suara membuat Ohm menganggukkan kepala sambil tersenyum dengan kedua tangan yang menyilangkan di dada.

"Sampai saat ini aku tidak tahu alasanmu melukisku tiba-tiba hari itu apa? Karena secara tiba-tiba kamu datang kesini ketika aku baru saja selesai mandi di tambah kamu tiba-tiba memintaku duduk di hadapanmu yang sedang melukis diatas kanvas ini. Bisa jelaskan padaku Tuan Muda Kirdpan?" Ohm masih dengan kedua tangan yang menyilangkan di dada mengatakan hal itu secara gamblang membuat semburat kemerahan muncul pada wajah Nanon.

"Emm--sebenarnya tidak ada alasan nya sih hanya saja entah kenapa setiap aku melukismu selalu saja ada inspirasi yang datang ke pikiranku."

"Bukan karena kau menyukaiku sejak lama kan?"

Nanon menggelengkan kepala menahan malu, "Tidak tuh."

"Oh ya? Waktu itu aku melihat kamu sering datang ke lapangan Basket kampus dan duduk di bangkut tribun pojok atas. Ada seseorang yang ingin kamu lihat kan? Mengaku lah." Ledek Ohm membuat Nanon tiba-tiba terkekeh kemudian kini menatap kearah Ohm. "Iya. Ada seseorang yang sering aku perhatikan. Pria yang selalu memakai jersey dengan nomor punggung 22 dan selalu membawa pulang pria atau wanita setelah latihan." Nanon menatap pria di hadapannya itu membuat Ohm tiba-tiba salah tingkah di perlakukan begitu namun ia justru membalas nya dengan senyuman yang tak kalah membuat Nanon salah tingkah dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Oh--jadi pria yang membuatmu terpesona selama ini adalah aku. Pantas saja ayahku memintamu untuk menikah denganku waktu itu kau tidak menolaknya." Ohm berkata dengan kedua tangan yang masih menyilangkan di dada membuat Nanon hanya tersenyum menahan malu lalu mengambil sebuah double tip kemudian menempelkan kanvas tersebut pada dinding kamar membuat Ohm terkejut dengan apa yang suaminya lakukan. "Indah." Cetus Nanon membuat Ohm tersenyum pada pria di sebelahnya lalu menggenggam tangannya sambil melihat lukisan tersebut bersama.

"Sepertinya mereka sudah selesai. Ayo kita keluar dari sini." Seru Ohm sambil menggenggam sebelah tangan Nanon keluar dari kamar kemudian menutup pintu kamar itu menuju Ruang Makan dan disana Win dan Bright sudah menyiapkan semua makanan yang ada diatas meja.

"Hey, kalian kemana saja. Tidur ya?" Tanya Win yang membereskan piring-piring, sendok, garpu, gelas dan beberapa makanan juga minuman yang ada di meja. Nanon pun berjalan menghampiri Win membantu menyiapkan semua makanan yang ada di atas meja sementara Ohm dan Bright sudah duduk lebih dulu menunggu pasangan mereka menyediakan makanan kepada mereka. Setelah selesai menyediakan makanan nya Win duduk sebelah Bright sedangkan Nanon duduk sebelah Ohm mereka berempat pun menikmati makan malam tersebut sambil sesekali mengobrol satu sama lain.

STORM [FINISHED ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang