9-COMFORT

334 25 5
                                    

Nanon terbangun dari posisi tidurnya yang kini tengah terbaring diatas ranjang Rumah Sakit kemudian matanya menoleh kearah seseorang yang tertidur diatas sofa ruang rawat inap miliknya. Terlihat seorang pria tengah tertidur pulas yang membuat Nanon tersenyum kemudian bangun dari posisi tidurnya sambil mendorong tiang infusan yang selang infusnya masih menempel pada punggung tangannya, lalu duduk di pinggir sofa dengan sebelah tangannya yang mengelus rambut pria yang sedang tertidur pulas itu.

Krekk

Bunyi suara pintu menyadarkan Nanon hingga pria berlesung pipi itu menoleh kearah pintu dan disana ada Bright membawa 2 kotak makanan berisi 2 potong roti dan 2 cup susu hangat yang ia bawa perlahan dan ditaruh diatas meja yang berada di sofa nya kemudian Bright memberi kode untuk permisi keluar dari ruangan tersebut yang dijawab anggukkan kepala sedangkan Nanon kembali menoleh kearah pria yang sedang tertidur pulas di sofa tersebut. Nanon pun mengecup bibir pria yang tampak kelelahan itu kemudian berusaha bangkit dari posisi duduknya untuk kembali berbaring diatas ranjang lalu menikmati makanan yang sudah di sediakan oleh Rumah Sakit setelahnya ia pun kembali minum obat.

Beberapa jam kemudian Nanon pun terbangun karena kini di ruangan tempatnya di rawat tidak ada siapapun hanya dirinya sendiri. Tapi, ada 2 gelas cup bekas minum diatas meja yang membuat Nanon berpikir mungkin Ohm sementara ini belum mau bertemu dengannya sejenak dirinya tersenyum dan berusaha memahami perasaan suaminya itu yang merasa tersinggung dengan perkataannya 3 hari lalu. Ya, Nanon sudah di rawat selama 3 hari di Rumah Sakit dan besok dirinya akan kembali pulang setelahnya kembali kuliah dan bekerja seperti biasa.

Satu minggu kemudian.....

Nanon sudah berada di kampus membahas tentang Seminar Proposal yang akan ia adakan sebentar lagi karena Nanon sudah menjadi mahasiswa semester akhir yang sedang mengusu pendidikan nya. Jadi, untuk bekerja sebagai pelukis keliling atau datang ke Galeri pun tidak akan setiap hari seperti sebelumnya. Begitu pula dengan Ohm yang sekarang juga sedang mengikuti Materi Rancangan Struktur Pesawat ada sedikit perbedaan dengan mereka berdua karena berbeda fakultas dan profesi.

Sudah hampir 2 minggu Ohm tidak pulang ke apartemen nya ia hanya tinggal di apartemen Bright. Sejujurnya Bright merasa Ohm sudah terlewat batas tidak bertanya sedikit pun kepada Nanon, ia pun kini menghampiri Ohm yang sedang mengerjakan tugasnya sambil berkata. "Bro, lebih baik kau kembali ke apartemen, ketemu dengan Nanon. Tinggal dengannya lagi. Kau dan aku tuh berbeda, kau sudah memiliki suami jadi lebih baik tinggal bersama suamimu."

"Aku belum siap bicara dengannya, Bright."

"Ohm, jangan seperti inilah kau itu sudah menikah. Jangan bertingkah seperti anak kecil kalau aku menjadi dirimu, aku akan tetap tinggal dengan suamiku. Saling mengerti satu sama lain perasaan masing-masing tanpa memandang ego. Sudah cukup, Ohm . Kasihan Nanon selama di kampus dia murung terus, kalau memang dia salah katakan kesalahannya dimana. Jangan di diamkan berminggu-minggu seperti ini. Kau tidak mau terjadi sesuatu dengan Nanon kan? Kalau memang tidak mau lebih baik kembali dengannya, bicara dari hati ke hati. Aku rasa kau sudah cukup dewasa untuk menyelesaikan masalahmu. Sekarang lebih baik kau pulang, bukan aku mengusirmu. Aku hanya ingin kalian akur lagi seperti biasa." Jelas Bright yang membuat Ohm menghela nafas lalu membereskan semua barang-barangnya untuk kembali ke apartemen.

Ohm kini sudah tiba di apartemennya dan ia terkejut ketika melihat Nanon sedang asyik memasak sambil melukis kanvas besar yang di taruh di posisi tengah dapur nya sambil tersenyum menikmati hidup itu. Ia hendak mendekati pria tersebut namun dirinya mengurungkan niat nya untuk segera masuk ke dalam kamar dan di dapur Nanon tetap fokus memasak dan juga melukis.

Krett

Pintu kamar Ohm terbuka membuat Nanon yang tengah melukis menoleh sebentar dan kembali fokus pada kanvas besar yang ada di hadapannya. Tanpa Nanon duga ternyata Ohm menghampiri dirinya lalu menyentuh dagu Nanon yang ia arahkan kepada dirinya dan mencium bibir pria yang tengah melukis itu. Nanon cukup terkejut dengan tingkah pria di hadapannya yang spontanitas melakukan hal itu kemudian Nanon pun menjatuhkan kuas yang ia pegang ke lantai dan sebelah tangannya kini sudah menyentuh tengkuk leher Ohm.

STORM [FINISHED ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang