28-DAMAGED

207 13 0
                                    

Nanon menunggu di Ruang Tunggu Radiologi menunggu suaminya yang tengah melakukan tindakan radioterapi. Semenjak kejadian kemarin Nanon meminta izin kepada Kepala Teknisi tempat Ohm bekerja sekaligus dirinya membatalkan pertemuan klien di Galeri untuk fokus menemani Ohm berobat hari ini dan tak berapa lama Dokter James datang menghampirinya sambil menyapa. "Tuan Muda."

"Iya. Bagaimana keadaan suami saya, Dok? Sudah selesai tindakan radioterapi nya?"

"Sudah. Tetapi ada satu hal yang ingin aku jelaskan mengenai penyakit suamimu ini. Kita bicara di Ruangan saya saja." Dokter James mempersilahkan Nanon masuk ke dalam ruangannya kemudian mereka pun saling berbincang masalah penyakit Ohm tersebut dengan Dokter James yang lebih dulu berbicara. "Maaf saya harus mengatakan ini kepadamu, Tuan Muda. Sel kanker yang ada di tubuh Tuan Ohm kini sudah sampai organ lever dan itu juga yang menyebabkan Tuan Ohm kembali merasakan gejala batuk darah seperti sebelumnya. Hari ini saya melakukan radioterapi pada bagian lever yang sudah terkontaminasi sel kanker tersebut mau tidak mau dirinya harus melakukan beberapa serangkaian operasi lagi kalau penyakitnya ingin di sembuhkan. Namun, akan menjadi hal yang beresiko ke depannya karena tubuhnya makin lama makin melemah untuk radioterapi hanya bisa dilakukan seminggu sekali dan itu pun belum tentu bisa menyembuhkannya secara keseluruhan."

"Apakah tidak ada cara lain selain hal ini?"

"Hanya operasi pengangkatan sel kanker itu hingga akarnya namun seperti saya katakan tidak menjamin kesembuhan 100% bisa jadi beresiko tinggi ke depannya karena menghentikan sel kanker ini sangat sulit, Tuan Muda." Jelas Dokter James yang membuat Nanon menghela nafas kemudian Nanon pun meneguk saliva nya kasar sambil berkata. "Kalau memang harus dilakukan operasi tidak masalah tetapi kau pun harus mengatakan hal ini juga kepada Ohm."

"Aku akan mengatakan pada Tuan Ohm."

Nanon pun menganggukkan kepala kemudian dirinya kini kembali ke Ruang Tunggu dan disana Ohm sudah duduk sambil tersenyum kearah Nanon. Nanon pun ikut tersenyum kearah Ohm lalu mereka berdua pun berjalan menuju bagian Instalasi Farmasi untuk menebus obat yang akan di konsumsi Ohm selama sebulan.

Selama duduk di Ruang Tunggu sambil menunggu panggilan dari Bagian Farmasi. Ohm pun bertanya pada Nanon. "Kamu tadi ke Ruangan Dokter James? Apa katanya?"

"Nanti aku jelaskan dirumah ya. Kita tunggu sampai di panggil oleh Bagian Farmasi untuk mengambil obat mu." Senyum Nanon yang dijawab anggukan kepala oleh Ohm kemudian tak berapa lama dari suara mic.

Tuan Pawat Chittsawangdee. Tuan Pawat Chittsawangdee dari Dokter James Pakin.

Nanon pun bangkit dari duduknya menuju loket pengambilan obat lalu mendengarkan semua penjelasan Apoteker yang menyerahkan obat-obatan tersebut kearah nya hingga tercetus omongan. "Terimakasih semoga lekas sembuh."

Nanon pun menghampiri Ohm sambil menggenggam tangannya untuk berjalan secara perlahan menuju taksi pesanan nya yang menunggu di depan halte Rumah Sakit. Setelah tindakan radioterapi suaminya itu memang selalu terlihat lemas.

Nanon pun menuntun suaminya kini naik lift kearah apartemen nya dengan sebelah tangan Ohm yang merangkul bahunya kemudian mendudukkan tubuh Ohm diatas ranjang dengan kedua kaki nya yang di taruh pula diatas ranjang kemudian Nanon pun menaruh obat-obatan yang harus Ohm konsumsi diatas nakas sambil keluar kamar mengambil segelas air putih yang di taruh di atas nakas juga.

Terlihat Ohm memegang kepalanya sambil memijit-mijit pelipisnya dengan kedua mata yang terpejam lalu Nanon pun duduk di pinggir ranjang sambil memijit kedua kaki Ohm membuat Ohm menoleh kearah suaminya itu sambil berkata. "Nanon, kamu sedang apa? Kamu lebih baik istirahat sayang. Kamu sudah menemaniku dari pagi. Tidak perlu pijat kaki aku ya lebih baik duduk sini sebelah aku." Ohm menepuk ranjang nya yang kosong membuat Nanon berjalan kearah ranjang itu dan duduk di sebelah Ohm.

STORM [FINISHED ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang