8-PROBLEM SOLVING

351 28 0
                                    


Ohm dan Nanon kini tengah duduk di atas sofa ruang kerja Nanon yang ada di Galeri. Ohm mengelus-elus surai hitam yang ada pada wajah indah nya Nanon, kedua anak adam itu masih terdiam satu sama lain sejenak untuk berpikir apa yang akan mereka bicarakan hingga mereka berteriak bersama. "AKU."

Mereka mendadak canggung lalu terkekeh kini dengan Ohm yang berkata lebih dulu, "Kamu duluan."

"Okay. Untuk sementara aku belum bisa pulang ke apartemen." seru Nanon yang membuat Ohm terkejut kemudian menoleh kearah pria di sebelahnya mengernyitkan dahi nya sambil bertanya, "Maksud kamu apa? Kamu sudah hampir seminggu tidak pulang ke apartemen. Aku sendirian di apartemen tanpa kamu, sekarang kamu mau meninggalkan aku lagi. Tidak bisa di percaya." Terlihat wajah kesal yang Ohm layangkan pada suaminya itu hingga Nanon kini melepas rangkulan tangan Ohm di bahu nya lalu menggenggam kedua tangan Ohm sambil menghela nafas.

"Ada beberapa hal yang belum aku bisa ceritakan kepada kamu, Ohm. Aku mohon sekali ini saja kamu mengerti." lembut Nanon berusah membujuk suaminya itu namun Ohm menarik genggaman tangan itu tanpa menoleh kearah Nanon membuat Nanon menundukkan kepala kemudian berkata lagi, "Aku ada pertemuan klien dan ada kemungkinan aku akan pergi ke luar kota. Aku takut kalau aku bolak balik antar kota, aku kelelahan. Apalagi seminggu lagi kita masuk tahun ajaran baru masuk kuliah. Kamu juga akan sibuk turnamen dan sibuk pendidikan kamu. Jadi---" belum selesai Nanon bicara Ohm sudah membungkam bibir Nanon dengan sebelah tangannya.

"Sebenarnya apa yang mengganggu pikiran kamu? Nanon, kita ini sudah menikah setidaknya kalau kamu punya masalah dan membutuhkan pasanganmu seharusnya kamu bagi beban itu. Aku ini suami kamu, Nanon."

"Ini tidak sesederhana itu, Ohm. Aku tidak mau orang yang aku cintai hilang karena kebodohanku." Nanon dengan kedua mata berkaca-kaca yang membuat Ohm menyentuh wajahnya lalu membawa tubuh suaminya itu ke dalam pelukannya membuat Nanon menangis terisak di pelukannya. "Tidak ada yang akan hilang kalau kita memecahkan masalah ini bersama. Sebenarnya apa yang mengganggu pikiranmu sampai kamu menjauh dariku? Kamu sudah tidak mencintai aku lagi atau kamu ingin pi--"

"Jangan pernah mengucapkan kata pisah di depanku. Aku tidak siap pisah dengan orang yang aku sayangi lagi." ucap Nanon sambil membungkam mulut Ohm hingga membuat Ohm kini menggenggam erat tangannya dan mencium punggung tangannya itu sambil berkata, "Sekarang katakan apa masalahnya?" lembut Ohm sambil mengelus wajah Nanon membuat Nanon menganggukkan kepala sambil menghapus airmata nya.

"Tanah Galeri ini adalah milik keluarga Leeratanakachorn. Jadi, awalnya tanah Galeri ku ini tanah sengketa dulu aku benar-benar tidak tahu kalau tanah Galeri adalah tanah sengket. Ditambah lagi Tuan Thanapob selalu ingin membeli Galeri ku dengan dalih ingin menguasai tanah yang sudah aku beli ini, selama satu tahun aku menjalani bisnis Galeri Lukis ini. Sebenarnya banyak ancaman sana sini hingga banyak karyawan ku yang keluar dan takut untuk masuk kerja disini, karyawan disini satu-satunya hanya Puimek." jelas Nanon yang membuat Ohm mengangukkan kepala tanda mengerti.

"Dan masalah utama yang membuat kamu meninggalkan aku berminggu-minggu sendirian di apartemen itu apa?" tanya Ohm lagi dengan nada hati-hati kemudian dirinya mendadak tersadar ketika melihat bekas lebam pada pinggir bibir suami indahnya itu. "Apakah terjadi sesuatu denganmu sebelumnya?" Ohm bertanya lagi dengan nada panik hingga Nanon mengerti kenapa suaminya mengatakan hal ini kemudian pria lesung pipi itu menganggukkan kepala.

"Tuan Thanapob memukuli punggungku dengan kayu, ia memerintahkan kepada anak buahnya yang ikut dengannya seminggu lalu. Yang aku khawatirkan orang-orang di sekitarku akan kena dampaknya kalau sampai kalian ikut campur apalagi menyerang mereka. Aku benar-benar tidak ingin sesuatu terjadi padamu ataupun Nonnie--" seru Nanon kemudian tiba-tiba melepas genggaman tangan Ohm kemudian bangun dari posisi duduknya berjalan menuju meja kerjanya menghubungi adiknya.

STORM [FINISHED ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang