25-WITH YOU

202 21 0
                                    

Explicit content // Anal sex // Oral sex // Minor get out from here

1 week later....

Nanon dan Ohm pun duduk di depan Ruang Tunggu Operasi sambil bergenggaman tangan Ohm merasa gemetaran karena gugup lalu Nanon tersenyum sambil berkata. "Kamu akan baik-baik saja, Ohm. Masuk ya ke dalam Dokter James sudah menunggu." Lembut Nanon yang membuat Ohm menganggukan kepala kemudian berjalan perlahan masuk ke dalam Ruang Operasi sementara Nanon menunggu di Ruang Tunggu sambil berdoa untuk keselamatan suaminya sedangkan Ohm yang ada di dalam sudah berbaring diatas meja operasi hingga tak sadarkan diri ketika tindakan anastesi sudah selesai.

Dua jam kemudian tindakan Operasi selesai kemudian Dokter James pun keluar dari Ruang operasi sambil memakai pakaian serba hijau membuak pintu sambil tersenyum kearah Nanon. "Operasinya sudah selesai, Tuan Muda Kirdpan. Tuan Ohm masih pengaruh obat bius mungkin 1,5 jam lagi dia akan sadar sekarang hendak di pindahkan ke Ruang Rawat inap."

"Terimakasih banyak Dokter James."

"Sama-sama. Saya permisi dulu ya." Dokter berkacamata itu pun pergi meninggalkan Nanon yang menangis bahagia mendengar kabar tersebut hingga kini dirinya sudah duduk di kursi yang ada pada kamar rawat inap Ohm yang terlihat tubuhnya masih di pasang elektroda pada kedua dadanya dan juga selang oksigen pada hidung nya. Nanon memegangi tangan Ohm sambil menciuminya hingga tak terasa Ohm tersadar sambil menoleh ke kanan dan ke kiri serta dengan sebelah tangan yang memegangi kepalanya. "Ohm, kamu sudah sadar, sayang? Aku bantu." Seru Nanon sigap membuat Ohm terkejut ternyata sejak tadi Nanon yang menunggu nya.

"Kamu daritadi disini? Sudah makan?" Ohm yang tengah duduk dengan selang oksigen yang terpasang pada hidungnya membuat Nanon tersenyum menggelengkan kepala membuat Ohm menyentuh wajah Nanon dengan sebelah tangannya. "Kamu harus makan sayang? Kamu kan menungguku disini." Senyum Ohm yang membuat Nanon tiba-tiba menitikkan airmata di hadapan Ohm membuat Ohm menghapus airmata itu.

"Aku akan makan setelah kamu sadar makanya aku berdiam disini karena aku tidak mau kamu kenapa-napa, Ohm."

"Nanon--"

"Aku mohon kali ini saja. Biarkan aku merawat kamu, menyayangi kamu dan melindungi kamu." Lirih Nanon yang membuat Ohm tiba-tiba menitikkan airmatanya juga menatap pria yang di cintainya itu sambil berkata. "Kenapa kamu selalu baik padaku? Padahal selama ini aku selalu menyakiti kamu dan tidak pernah anggap kamu yang terpenting di hidupku. Kamu tahu tidak? Aku tuh merasa tidak pantas mendapat perlakuan baik ini dari kamu, Nanon."

Nanon pun menghapus airmata yang membasahi pipi Ohm kemudian bangun dari posisi duduknya dengan berdiri untuk memeluk erat suaminya itu membuat Ohm ikut memeluk erat suaminya itu hingga mereka berdua saling terisak satu sama lain.

Beberapa menit kemudian Nanon pun tengah menyuapi makanan kearah Ohm membuat Ohm mengunyah makanan tersebut dengan Nanon yang tersenyum sambil menghapus sisa makanan yang ada pada pinggir bibir Ohm kemudian mereka pun berbincang sejenak. "Kamu libur ketemu klien hari ini?" Tanya Ohm lebih dulu yang hanya dijawab anggukkan kepala oleh Nanon sambil menyuapi makanan ke arah mulut Ohm.

"Aku pertemuan klien bisa diatur karena aku lebih mementingkan menjaga orang yang aku anggap penting daripada mendapatkan keuntungan." Senyum Nanon yang membuat Nanon tiba-tiba menyentuh wajahnya sambil menatap Nanon. "Aku tidak salah menjadikanmu pasangan. Karena dari sekian banyak pasangan yang benar-benar peduli padaku hanya kamu, Nanon. Aku selalu merasa aman di dekatmu." 

Nanon hanya tersenyum sambil menyentuh tangan Ohm yang ada di wajahnya lalu menciumnya sambil berkata. "Kalau bukan karena takdir kita tidak akan pernah bertemu, sayang."

Ohm terkekeh dengan ucapan Nanon membuat Nanon bangun dari posisi duduknya kemudian mencium pipi Ohm sambil berkata. "Mulai sekarang jangan lagi ada hal yang kamu sembunyikan karena kita ini satu dan kita sudah bersumpah di hadapan Tuhan kalau kita selalu bersama kecuali--maut yang memisahkan kita." Ohm pun tersenyum dengan ucapan Nanon kemudian mencium kening Nanon lalu pria lesung pipi itu pun kembali menyuapi makanan kepada suaminya itu.

STORM [FINISHED ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang