21-BLOOD AND TEARS

285 16 4
                                    

Explicit content // Oral sex // Anal sex // Minor get out from here

Hari ini Ohm libur kerja sedangkan Nanon dirinya masih sibuk melakukan pertemuan klien di luar kota dan akan kembali pulang sore hari karena merasa bosan ia pun menghubungi Dokter James sekedar untuk konsultasi masalah penyakitnya. Kini dirinya sudah berada di Rumah Sakit bertemu dengan Dokter yang menangani penyakit Ohm sambil duduk bersebelahan di Taman Rumah Sakit Ohm berkata. "Sudah 3 hari ini aku muntah darah terus, Dok. Biasanya setiap tengah malam, apakah ada obat yang dapat menekan muntah darah tersebut agar tidak berkelanjutan?" Ohm berkata dengan nada serius membuat Dokter James tersenyum sambil menepuk bahu pria berusia 30 tahun itu.

"Satu-satunya jalan agar menekan gejala itu adalah dengan melakukan kemoterapi dan juga meminum obat penekan sel kanker yang ada di dalam tubuhmu. Mungkin efeknya setelah kemoterapi kau akan mengalami muntah namun muntah nya hanya lah muntah yang ada di dalam isi lambung mu saja bukan darah. Tuan Ohm, aku berkata seperti ini kepadamu karena aku tak ingin keluargamu khawatir terlebih pasanganmu. Lebih baik kalian bicarakan secara baik-baik masalah ini karena kalau tetap di biarkan kemungkinan kecil dirimu untuk bisa bertahan." Jelas Dokter James yang membuat Ohm hanya menganggukkan kepala tanda paham.

"Aku tahu, Dok. Hidupku tak lama lagi. Aku tahu itu. Aku akan mencoba mengikuti terapi lanjutan untuk penyakitku ini masalah ke depannya aku bagaimana. Aku tidak peduli, Dok yang penting aku mencoba dulu." Jawab Ohm yang membuat Dokter James tersenyum sambil menganggukkan kepala. "Baiklah. Kita mulai pengobatannya hari ini ya, Tuan Ohm." tanya Dokter James yang dijawab anggukan kepala oleh Ohm.

Sebelum dirinya hendak melakukan terapi lanjutan terlebih dahulu Ohm mengirim pesan teks kepada Nanon bahwa ia diberi tugas di bandara luar kota untuk tambahan teknisi disana. Sedangkan untuk tempat kerja nya Ohm terpaksa mengajukan cuti selama 1 bulan karena sedikit ada urusan penting yang tidak bisa di tinggal.

Kini Ohm sudah memakai baju pasien Rumah Sakit untuk melakukan pengobatan selama beberapa bulan ke depan. Ia bertekad ingin sembuh walaupun hasilnya nihil setidaknya ia berusaha untuk selalu menjaga Nanon juga Nonnie karena kedua saudara itu sama seperti dirinya sudah tidak memiliki orangtua.

Maafkan aku Nanon. Biarkan aku punya waktu sendiri untuk saat ini.

Kemudian Ohm pun mematikan ponselnya fokus melakukan pengobatan untuk penyakitnya.

----

Di tempat lain Nanon yang baru saja selesai mengerjakan pekerjaan nya pun terkejut dengan pesan teks yang Ohm kirimkan kemudian ia pun pergi ke Bandara Suvarnabhumi untuk menemui Ohm hingga tak sengaja bertemu dengan Joong yang baru saja hendak pulang.

"Joong! Joong!" Panggil Nanon sambil melambaikan tangan kemudian kini mereka berdua sudah di dalam mobil Joong. Sejenak Joong pun membuka ponsel miliknya dan memperlihatkan sebuah foto dan video seseorang memakai baju Rumah Sakit tengah melakukan serangkaian terapi lanjutan.

Nanon melihat semua itu kemudian dia menutup mulutnya sambil menitikkan airmata dan berkata. "Ohm."

Joong yang merasa tidak kuat pun ikut menitikkan airmata sambil menjawab. "Ya, dia suamimu. Maafkan aku selama ini aku menutup rapat-rapat masalah ini kepadamu, Nanon. Karena itu permintaan Ohm kepadaku. Setelah kamu tahu semua ini aku harap jangan menunjukkan rasa sedihmu di hadapannya."

"Ohm sakit apa? Kenapa dia ada disana?" Nanon berusaha bertanya seperti biasa kemudian Joong menempelkan kepalanya pada jok mobilnya sambil menghapus airmatanya kemudian ia memberikan sebuah kartu nama bertuliskan Dokter James Parakul kepada Nanon.

"Kamu tanyakan saja padanya karena dia Dokter yang merawat Ohm. Kau bisa menghubungi dirinya secara private kalau kau mau." Jawab Joong santai membuat Nanon menganggukkan kepala tanda mengerti kemudian Nanon pun diantarkan pulang menuju apartemen Ohm dan Nanon tinggal oleh Joong. Pria lesung pipi itu segara masuk ke dalam kamar Ohm dan membuka laci meja kerjanya dengan menggunakan obeng karena laci meja kerja Ohm terkunci hingga terbuka lah laci tersebut.

STORM [FINISHED ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang