18-MISCONCEPTION

245 15 0
                                    

2 weeks later....

Nanon kini sedang melukis beberapa lukisan di dalam kamar nya sementara Ohm sedang membereskan baju-baju nya dan baju Nanon ke dalam koper. Sejenak ia menghampiri Nanon sambil mencium pipi kekasihnya itu lalu berkata. "Berapa lukisan lagi yang belum kau selesaikan?"

"1 lagi kok." Jawab Nanon sambil tersenyum dan fokus menyelesaikan lukisannya yang membuat Ohm sudah menaruh koper besar di dekat tempat tidur Nanon untuk dibawa ke Pattaya sore ini.

Ohm pun keluar dari kamar Nanon membawa sepiring makanan yang ia masak lalu mendekat kearah Nanon sambil menyuapi nya. "Aaa--" kata Ohm membuat Nanon menoleh kemudian membuka mulutnya untuk makan makanan yang Ohm sodorkan padanya dengan tangannya yang masih fokus melukis.

"Kamu sudah makan? Kok suapi aku." Tanya Nanon dengan kedua matanya yang masih fokus kearah lukisan dengan mulut yang mengunyah makanan.

Ohm menganggukan kepala sambil menjawab, "Sebelum merapikan koper aku sudah makan lebih dulu. Kamu kalau sudah fokus melukis tidak akan sempat berpikir untuk makan." Cetus Ohm yang membuat Nanon terkekeh kemudian kembali membuka mulutnya untuk menerima sodoran makanan yang Ohm berikan padanya.

"Itulah profesional."

"Profesional kalau sakit gimana? Jangan suka menyiksa diri." Ohm menatap Nanon membuat Nanon kini menoleh kearahnya sambil menyentuh wajah Ohm dengan tersenyum.

Ia menghela nafas sambil tersenyum kearah Ohm. "Aku tidak akan sakit karena vitamin ku itu kamu." Sontak perkataan itu membuat Ohm salah tingkah kemudian ia kembali menyendokkan makanan kearah mulut  Nanon dan Nanon kembali mengunyah makanan tersebut. Nanon terkekeh melihat tingkah mantan suaminya itu yang salah tingkah ketika Nanon mengatakan hal tersebut.

Tok Tok

Pintu apartemen membuyarkan kedua tatapan mereka hingga Ohm pun menaruh piring yang ia pegang diatas meja nakas kamar Nanon lalu berjalan menuju pintu apartemen ternyata ada Bright dan Win yang mengunjungi apartemen Ohm. Win reflek masuk ke dalam kamar Nanon dan ia melihat pria lesung pipi itu tengah sibuk melukis lalu berlari dan menghambur ke pelukan nya sambil berkata. "Nanon."

"Win." Nanon membalas pelukan temannya itu sambil sesekali keduanya mengobrol seperti biasa sedangkan Ohm dan Bright yang berdiri di depan pintu hanya tersenyum melihat tingkah orang yang mereka cintai.

Ohm pun mengajak Bright menuju kursi Bar mini lalu mengeluarkan cemilan dan menyuguhkan air putih ke meja bar mini. Ohm kini duduk di kursi sebelah tempat Bright duduk dan lebih dulu Bright bertanya pada temannya itu. "Sejak kapan Nanon disini? Kalian rujuk?"

"Sudah 2 minggu dia disini, dia pergi dari rumah karena bertengkar dengan adiknya."

"Masih hingga saat ini?" Tanya Bright yang di jawab anggukan kepala oleh Ohm.

"Hmm. Biarkan dia menenangkan diri dulu, Bright. Aku tak mau mengganggu." Santai Ohm yang di jawab senyuman oleh temannya yang menepuk-nepuk bahu nya.

"Kulihat kau sudah siap-siap dengan koper dan segala hal yang kau bawa. Kau mau kemana?"

"Aku mau ke Pattaya dengannya sore ini. Sepertinya aku tidak bisa ikut reuni dengan Tim Basket. Tak masalah kan?"

Bright menganggukkan kepala sambil tersenyum lalu menjawab, "Tidak terlalu penting ikut reuni Tim Basket, hari ini pun aku harus ke Chiang Mai berlibur dengan keluarga Win. Jadi, tidak bisa ikut juga."

"Oh gitu."

"Jadi, kalian benar-benar rujuk?" Tanya Bright lagi yang membuat Ohm terkekeh dengan ucapan temannya sambil menggelengkan kepala. "Doakan saja." Jawab Ohm yang membuat Bright tersenyum menganggukkan kepala.

STORM [FINISHED ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang