2-CREATION

489 44 0
                                    

Explicit content // Oral sex // anal sex // minor get out from here

Setelah Nanon sempat datang ke apartemen Ohm dua hari yang lalu akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menerima pernikahan dadakan ini walaupun mereka harus mengubur semua impian mereka yang belum terlaksana. Nanon kini sedang membuatkan sandwich untuk menu sarapan pagi dirinya dan juga adik perempuannya, Nonnie yang baru saja keluar dari kamar nya sudah rapi untuk berangkat sekolah. "P'Nanon, kenapa kau belum berangkat?" tanya Nonnie tiba-tiba datang menghampirinya kini duduk di sebelah Nanon.

"Hari ini aku dapat kelas siang mata kuliah Teori Seni Lukis. Jadi, pagi nya kosong sepertinya aku mau mampir dulu ke Galeri karena sudah sebulan ini aku tidak kesana." seru Nanon sambil menikmati sandwich yang ia makan membuat Nonnie menganggukkan kepala tanda mengerti.

"Aku berangkat sekolah dengan Amp ya? Soalnya dia sudah tunggu di Lobby."

"Naik apa kamu kesana?" tanya Nanon lagi dengan nada posesif.

"Amp bawa motor."

"Memang boleh bawa motor ke sekolah?" tanya Nanon lagi sambil menoleh kearah adiknya yang dijawab menggelengkan kepala. Nonnie pun merangkul lengan Nanon sambil memohon, "Ayolah, P'Nanon biarkan aku berangkat sekolah dengan temanku. Lagipula aku tidak akan pergi kemana-mana selain ke sekolah ya? Please."

Nanon berpikir sejenak kemudian menganggukkan kepala menyetujui permohonan adiknya kemudian sejenak ia berdehem sambil berkata. "Minggu depan aku akan menikah."

Nonnie tiba-tiba tersedak kemudian mengambil segelas air putih yang ada di sebelahnya kemudian menoleh dengan ekspresi terkejut sambil berkata, "Serius?"

Nanon hanya menganggukkan kepala dengan santai kemudian menjawab, "Jangan bicara pada siapapun, cukup kau saja yang tahu."

"P'Nanon, kau serius? Memang calon pasanganmu siapa? P'Film? P'Love? P'Milk? P'Namtan? P'Mook?P'Jan?" seru Nonnie menyebutkan semua teman kuliah sekaligus senior Nanon saat di SMA dulu yang di jawab menggelengkan kepala sambil menoleh kearah adiknya kemudian berkata, "Calon pasanganku laki-laki bukan perempuan."

"Laki-laki? Siapa? P'Joss? P'Nick? P'Sky, P'Neng?" Lagi-lagi adiknya itu menyebutkan teman-teman sekaligus senior nya saat di SMA dulu membuat Nanon menghela nafas lalu membungkam bibir adiknya dengan tangannya lalu menjawab, "Bukan mereka semua. Dia teman satu kampus, beda fakultas, dia anak atlet basket. Aku menikah karena kemauan ayahnya entahlah apa rencana nya tapi yang ia bicarakan selalu demi kebaikan anaknya, aku tak paham itu apa."

"Kenapa tak kau tanyakan saja padanya, mungkin kau menemukan jawabannya."

"Tidak semudah itu, Nonnie. Aku memang menolong ayah pria ini dua hari lalu karena terserempet mobil di jalan tanpa ada yang menolong karena aku iba ya aku tolong." santai Nanon menjawabnya sambil menjelaskan pada sang adik membuat Nonnie mengerti kemudian menepuk pelan bahu kakaknya itu.

"Berat sekali menjadi dirimu. Kau harus mengurusku, sekarang kau harus menikah dengan seseorang yang kau kenal saja tidak. Lalu selanjutnya keputusanmu setelah ini apa?"

"Aku terpaksa menikahinya, bukan karena uang. Dan, pria itu pun setuju dengan keinginan ayahnya aku pun begitu. Jadi, mana mungkin aku menolak semua itu. Aku bingung." Nanon menoleh kearah adiknya yang sudah merangkul bahu kakaknya itu berusaha menghibur kebingungan yang melanda kakaknya.

---

Galeri Triple N Arts....

Nanon kini sudah berada di galeri dengan seorang gadis bernama Puimek yang menyambutnya sambil tersenyum lalu berkata, "Tuan Muda Kirdpan, silakan masuk." Nanon pun mengekori Puimek kemudian melihat-lihat Galeri nya yang di bangun atas jerih payah usahanya sendiri walaupun Nanon masih menjadi seorang pelukis keliling setiap hari.

STORM [FINISHED ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang