13. Berubah

154 10 0
                                    

Aku bertahan untuk menunjukkan kepada kamu bahwa orang tulus masih ada

__________________

Lentera berjalan ke balkon. Udara malam langsung menyapa Lentera walaupun mengenakan piyama lengan panjang. Pandangan Lentera menatap ke depan dengan tatapan sayu.

"Biasanya, jam segini kamu udah nelpon, Biru. Kamu selalu dengerin cerita aku. Sekarang, siapa yang akan jadi pendengar aku, Biru? Siapa yang mau dengerin cerita random dari aku kalau bukan kamu?"

Lentera menghapus air matanya sejenak. "Aku kangen, Biru! Kangen banget!"

Flashback On

"Kita akan kemana?" tanya Lentera sedikit keras.

"Ketempat favorit kamu!" jawab Biru membuat kening Lentera berkerut.

Sampai motor Biru berhenti disebuah hamparan pasir putih yang mengundang Lentera untuk segera berpijak. Lentera menyerahkan helm kepada Biru dan berlari mendekati bibir laut.

Biru tersenyum kecil lalu menyusul Lentera setelah memastikan kendaraannya aman. Ia mengambil posisi duduk disebelah Lentera yang memandang deburan ombak dengan takjub. Mata Lentera berbinar saat semburat jingga terlihat di ufuk barat.

"Makasih, Biru!"

Biru menoleh menatap Lentera yang tersenyum hangat kepadanya. Tangan Biru terulur mengacak rambut Lentera pelan.

"Sama-sama." Biru membalas senyuman Lentera. "Kalau pengen lihat laut, ngomong, ya? Nanti kita kesini lagi!"

"Boleh?" tanya Lentera ragu.

"Boleh."

"Kalau foto, boleh?"

Biru tertawa lalu mengangguk. Lentera menyerahkan handphone lipatnya kepada Biru untuk mengatur posisi yang tepat.

 Lentera menyerahkan handphone lipatnya kepada Biru untuk mengatur posisi yang tepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I love you, Tera!"

"I love you more, Biru!"

Flashback Off

Air mata Lentera luruh saat kepingan kenangan melintas dipikirannya. Terkadang, mengingat semua hal yang pernah dilakukan bersama adalah obat penyembuh rindu tanpa temu.

Lentera mengusap lengannya saat udara malam kian dingin. Ia menutup jendela dan menutup gorden. Lentera mengotak-atik handphonenya dan aplikasi yang ia tuju adalah Instagram.

Raut wajah Lentera berubah saat melihat beranda teratas. Sebuah foto dengan caption dan meng-tag akun seseorang. Tangan Lentera bahkan gemetar saat meng-klik akun yang di tag dalam postingan itu.

Lentera Biru [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang