Cuaca hari ini sangatlah mendukung untuk tidak melakukan aktivitas apa pun. Langit yang mendung disertai hujan yang deras membuat sang empu betah dalam tidurnya. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar yang membuat gadis tersebut terbangun.
"Sayang, bangun sudah jam 5 pagi, buruan siap-siap ke sekolah nanti kamu terlambat loh", ujar bundanya sambil mengeraskan suaranya. Gadis itu tidak menggubris ucapan bundanya karena ia sedang dalam keadaan setengah sadar.
"Sayang...!", teriak lagi bundanya sehingga membuat gadis tersebut mau tidak mau membuka matanya.
"Iyaa bun, aku sudah bangun nih", jawab gadis tersebut dan langsung beranjak ke kamar mandi juga mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah menggunakan sepeda miliknya.
Kanaya Putri Amalya. Gadis itu biasa dipanggil dengan Kana. Ia merupakan putri tunggal dari sepasang suami istri yang memiliki kehidupan yang bisa dibilang sederhana. Namun, Kana merupakan gadis yang mau menerima apa adanya sehingga hal itu tidak terlalu merepotkan kedua orangnya. Kana memiliki paras yang manis dengan bulu mata yang lentik dan warna kulit yang putih. Dia sangat menyukai melukis. Entah mengapa baginya melukis dapat menenangkan hatinya dan membuat pikirannya menjadi tidak jenuh.
***
Hujan itu sudah mulai mereda dan matahari kembali menampakkan dirinya, dengan semangat Kana melajukan sepedanya sambil bersenandung kecil. Di tengah perjalanan ia melihat seorang polisi yang sedang mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan. Kana menyapa polisi tersebut dengan melambaikan tangannya dan melanjutkan perjalanannya untuk menuju ke sekolah. Belum jauh ia mengayuh, ia melihat seorang ibu-ibu yang tertabrak oleh pengendara motor yang tidak bertanggung jawab. Karena merasa iba, ia menghampiri ibu-ibu tersebut dan membantunya. Ibu-ibu tersebut merintih kesakitan. Karena tau hal itu, Kana pun membawa ibu-ibu tersebut ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama. Saat menunggu pemeriksaan selesai, tiba-tiba datang seorang pemuda tampan dengan setelan jas hitamnya. Dilihat dari tampang pemuda tersebut sepertinya ia sedang mengkhawatirkan sesuatu. Kemudian pemuda itu menghampiri Kana dan menanyakan sesuatu kepadanya.
"Maaf, bolehkah saya bertanya. Apakah kamu melihat seorang ibu-ibu yang habis tertabrak oleh motor dibawa kesini?" tanya pemuda tersebut.
"Oh iya kak, ibu tadi sekarang sedang ditangani oleh dokter. Ngomong-ngomong kakak ini siapa ya?", tanya Kana dengan heran.
Belum sempat menjawab, ibu-ibu itu keluar dari ruang pasien karena pemeriksaannya sudah selesai dan menghampiri Kana.
"Terima kasih ya nak, sudah mau menolong ibu. Oh iya, ini perkenalkan anak saya namanya Daniel. Ngomong-ngomong nama kamu siapa nak?", tanya ibu tersebut.
"Iya bu, sama-sama, nama saya Kanaya. Ya sudah karena ibu sudah dijemput oleh anak ibu, saya izin pamit dulu ya", ujar Kana.
Sebelum Kana pergi untuk meninggalkan dua orang tersebut. Jam menunjukkan pukul 9 pagi dan Kana baru ingat bahwa ia seharusnya sudah berada di sekolahnya. Ia pun langsung mengambil sepedanya dan melajukannya dengan cepat agar segera sampai di sekolah. Setelah sampai di depan gerbang sekolah ia meminta pak satpam untuk membukakan gerbangnya yang sudah ditutup kurang lebih sejak 2,5 jam yang lalu. Kana pun mengucapkan terima kasih kepada pak satpam dan berlari dengan hati-hati untuk pergi ke kelasnya agar tidak ketahuan oleh guru BK kalau ia terlambat. Sialnya saat menuju kelas ia ketahuan terlambat oleh guru BK nya. Itu membuat Kana mau tidak mau dibawa ke ruang BK saat itu juga. Saat di ruang BK ia melihat beberapa siswa yang sedang dimarahi oleh guru karena mereka habis berkelahi.
"Kenapa kamu terlambat?", tanya gurunya dengan nada tinggi yang membuat Kana sontak terkejut.
Kana menjelaskan kejadian yang terjadi tadi pagi dengan runtut sesuai dengan kejadiannya. Tiba-tiba saja salah satu teman kelasnya yaitu Sarah yang berada di sana memutus penjelasan Kana dan mengatakan bahwa perkataan Kana semuanya hanyalah bohong. Dia juga mengatakan bahwa Kana tadi pagi malah enak-enakan makan di warung yang berada di dekat sekolahnya. Dewi yang berada tepat di belakang Sarah mengiyakan semua perkataan Sarah. Guru BK pun mempercayai ucapan Sarah dan itu membuat Kana mendapatkan hukuman untuk menyapu halaman sekolah. Karena tidak bisa apa-apa Kana pun dengan pasrah menjalankan hukumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Padma Amerta: Antologi Cerpen MA An-Nawawi Berjan Purworejo
Short StoryPadma Amerta; sebuah antologi cerita pendek yang terdiri dari 28 karya siswa-siswi MA An-Nawawi Berjan Purworejo Jawa Tengah. Judul ini diambil dari bahasa Sansekerta. Kata "Padma" berarti teratai, sedangkan "Amerta" yang berarti abadi. Sesuai denga...