Perpisahan Termanis - Wahyu Putri Ramadhani

6 0 0
                                    

Di SMA 49 Jakarta, tepatnya di kelas XI IPS II, seorang gadis berkulit putih, bulu mata lentik, bibir merah delima, hidung bangir dan bermata belo ia juga mengenakan hijab bersama temannya sedang membicarakan pelajaran geografi peminatan yang di ajar oleh ibu Sulis di jam pelajaran pertama yang akan datang. Ghea sengaja mengambil jurusan IPS di bidang Geografi, jika mengambil jurusan IPA Ghea akan di pusingkan dengan Fisika, Kimia, dan Matematika peminatan karena Ghea tidak suka dengan hal-hal yang berbau hitung menghitung. Walaupun di jurusan IPS ada mata pelajaran ekonomi yang sedikit menyulitkan Ghea.

"Bagaimana persebaran flora di Indonesia terbentuk?", tanya Ghea kepada temannya. "Persebaran flora di Indonesia karena adanya pertumbuhan geologis yang terjadi pada jutaan tahun yang lalu, yaitu pada masa pencairan es (zaman glasial)", jawab gadis berkacamata Tia namanya, ia memang menguasai di bidang geografi, selain itu juga ia hobi melukis.

Pukul 07.30 waktunya jam pelajaran sebentar lagi akan di mulai. Semua siswa memasuki kelas masing-masing dan menyiapkan kelas untuk menerima pelajaran di jam pertama. Tiba-tiba suasana kelas XI IPS II mendadak heboh karena di kejutkan dengan berita bahwa mereka kedatangan murid baru dari luar kota. "Woi...woi... tau gak katanya kelas kita bakal kedatangan murid baru loh", seru Olin heboh di sambung oleh Joko dan Ghea. Ketua kelas berlari-lari menuju kelas ia melihat bu Sulis sudah berada di lorong kelas XI ia hampir terlambat karena perjalanan ke sekolah terjebak macet, bukan itu saja Jeffri juga hobi begadang membuatnya selalu saja bangun telat.

"Sstt..sstt.. diem bu Sulis udah ada di depan tuh, beliau juga membawa murid kayaknya kelas kita bakalan ada murid baru." Benar saja bu Sulis sudah datang dengan seorang murid laki-laki yang mengekor di belakangnya murid perempuan hampir semuanya melongo termasuk Ghea bagaimana tidak laki-laki itu berbadan kuning langsat, rambut badai, tinggi kira-kira kurang lebih 180 cm, bermata cokelat menjadi tipe idaman para cewek, ia sedikit menunduk sambil mengembangkan senyumnya.

"Assalamu'alaikum Wr. Wb. Oke anak-anak, kita hari ini kedatangan murid baru. Silahkan nak perkenalkan diri kamu"

Anak baru itu mulai mengenalkan dirinya, "Hallo teman-teman, perkenalkan nama saya Ziko Alfaris panggil aja Faris, saya berasal dari salah satu SMA di Jawa Timur, alasan saya pindah kesini karena abah saya sementara tugas di Jakarta, terima kasih"

"Oke, Faris, kamu bisa duduk di samping Ghea, kebetulan dia duduk sendiri dikarenakan jumlah murid di kelas ini ganjil, ibu harap kalian semua berteman baik dengan Faris"

"Terima kasih, bu", Faris menganggukkan kepala dan menuruti perintah bu Sulis. Ghea dan Faris saling berkenalan.

Pelajaran berlangsung selama 9 jam lamanya, matahari semakin terik terasa menyengat di kulit jika melewati di bawahnya. harini entah kenapa hari yang sangat melelahkan bagi Ghea ia bersiap-siap untuk pulang.

"Assalamu'alaikum mama ghea pulang,"mama Mila menjawab dan memeluk putrinya.

"Wa'alaikumussalam nak, udah pulang gimana sekolahnya?", tanya Mila mama Ghea.

"Seperti biasa, tau ga ma? Ghea punya teman baru loh namanya Ziko Alfaris"

"Mama kaya ga asing sama nama itu tapi siapa ya? Oh iya itu kan anaknya abah Ma'sum temen SMA mama", gumam mila membuat Ghea bertanya-tanya.

"Mama kenal Faris?"

"Iya dia anaknya temen mama waktu SMA"

"Oh?", Ghea mengangguk percaya.

***

Faris sampai di rumahnya,

"Assalamu'alaikum Abah, Umi" Sambil mencium kedua tangan orang tuanya.

Padma Amerta: Antologi Cerpen MA An-Nawawi Berjan PurworejoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang