Jaemin menatap kaget Yeri yang datang dan langsung masuk kedalam ruangannya sedangkan renjun hanya menatap kedua kakak beradik yang sepertinya akan mulai beradu argumen.
"Na Jaemin. Kenapa kau sangat keterlaluan."
"Apa maksud noona?!" Kesal jaemin.
"Kau masih bertanya maksudku! Kenapa kau membawa istrimu ke tempat kerja hah! Harusnya dia dirumah, atau paling tidak menghabiskan uangmu." Kesal yeri.
"Dia hanya bosan noona, makanya aku membawanya. Sekalian menemaniku, kami masih pengantin baru ngomong-ngomong." Kesal jaemin.
"Terserah saja. Aku akan pergi dengan istrimu, jadi jangan mengganggu waktu aku dengan adik iparku ini. Kau hanya perlu bekerja dan aku akan membantu renjun menghabiskan uangmu. Satu lagi, nanti setelah kau menjemput chenle tolong jemput keponakanmu. Bye." Ucap Yeri lalu menarik renjun, bahkan renjun saja tak sempat pamit pada jaemin. Jaemin hanya menggelengkan kepalanya menatap kelakuan kakaknya itu. Juga senang karena setidaknya dia bisa melihat renjun tersenyum bahagia saat ini.
Coex mall.
Yeri langsung membawa renjun untuk membeli barang-barang branded yang benar-benar sangat cocok dengan renjun.
"Noona, ini sudah cukup. Lagian sudah banyak juga. Aku tak mau belanja lagi."
"Sudahlah, lagian jaemin mencari uang untuk kau dan chenle habiskan, lalu kita harus melakukannya." Ucap Yeri menarik renjun kedalam tempat brand lainnya.
Telah dua jam keduanya mengelilingi mall bahkan dengan belanjaan yang sangat banyak sekali, lalu keduanya berakhir di saln,yeri ingin mengganti warna rambutnya menjadi hitam dan dia menyarankan renjun mengganti warna rambutnya itu agar terlihat lebih menggemaskan.
"Kau juga harus mengganti warna rambutmu."
"Tidak usah noona."
"Ayolah, sepertinya cokelat akan bagus. Oke? Jangan menolak karena jaemin pasti akan suka." Ucap Yeri yang melihat tanda-tanda renjun akan menolaknya. Akhirnya renjunpun mengalah dan membiarkan Yeri melakukan apapun padanya.
Kembali ke perusahaan, jaemin langsung melihat jam tangannya dan buru-buru keluar untuk menjemput chenle bahkan dia mengabaikan Hyunjin dan semua perkataannya. Setengah jam kemudian, diapun sampai dan langsung masuk kedalam sekolah itu lalu menemukan chenle sedang menunggu bersama guru juga ada jisung.
"Lele?"
"Papa." Ucap chenle lalu memeluk jaemin yang berjongkok.
"Apa papa lama?"
"Tidak, Mama mana?"
"Maka sedang pergi dengan Yeri imo, setelah ini kita juga harus menjemput Hua noona. Oke?"
"Hmm." Angguk chenle.
"Makasih ya ssam, karena sudah menemani anak saya." Ucap Jaemin.
"Sama-sama Presdir Na."
"Jie aku duluan ya." Ucap chenle yang berada di gendongan jaemin.
"Hmm, bye bye " Ucap jisung yang merasa sangat sedih karena orangtuanya belum juga menjemput sedangkan chenle dan jaemin sudah berjalan keluar dari sekolah itu. Setelah kepergian chenle, jisung langsung murung dan menunduk sedih membuat guru yang menunggu bersamanya langsung berjongkok.
"Jie kenapa?"
"Jie merindukan daddy "
"Memangnya Daddy jie kemana?"
"Kerja."
"Kan Daddy jie kerja untuk jie juga. Jadi, jie gak boleh kayak gitu ya, Daddy jie pasti juga merindukan jie."
"Benarkah ssam?"
"Hmm." Angguk guru itu. Disaat bersamaan Haechan dan datang sendirian dan langsung berjongkok dihadapan anaknya itu.
"Jie, maafin mommy ya. Mommy telat karena bannya tapi bocor."
"Daddy?"
"Daddy sedang banyak pekerjaan jadi gak bisa ikut menjemput jie, tak masalah ya nak."
"Hmm." Angguk jisung.
"Masih ssam." Ucap Haechan tersenyum setelah menggenggam tangan kecil jisung.
"Sama-sama nyonya Lee." Ucap sang guru lalu mereka berdua pamit untuk pulang.
At. Neo junior school.
Jaemin menghentikan mobilnya lalu diapun melihat chenle yang menatap bingung sekolahan itu.
"Ini sekolahan Hua noona pa?"
"Hmm, Lele tunggu disini dulu ya. Biar papa ke Hua noona dulu oke?"
"Hmm." Angguk chenle lalu jaeminpun turun dan tak lama datang bersama dengan Hua, gadis kecil nan cantik itu di ikat dua hingga terlihat sangat menggemaskan.
"Hua noona." Senang chenle saat shuhua telah duduk di bangku belakang dan jaemin yang duduk di kursi kemudi.
"Lele ikut juga ternyata." Senang Hua.
"Ne, karena kata papa, Mama sedang pergi jalan-jalan dengan imo."
"Dengan mommy? Kemana Paman?" Ucap shuhua menatap jaemin yang tengah menyetir.
"Paman juga tak tau, nanti Hua tanya aja sendiri." Ucap jaemin.
"Hmm." Angguk Hua.
Sementara itu, Yeri tengah menunggu renjun dengan rambut barunya keluar dari salon pasalnya dia sedang ada diluar karena menerima telpon tadinya.
"Noona?" Yeri lantas menatap renjun dan kagum karena rambut barunya sangat cocok dengan renjun.
"Wah kau sangat cantik njun." Ucap Yeri tak menyangka.
"Benarkah noona? Apa ini tak terlihat berlebihan."
"Tidak sama sekali, noona yakin jaemin juga akan mengatakan hal yang sama." Ucap Yeri senang lalu diapun merangkul renjun untuk pergi ke tempat selanjutnya.
⏹⏹⏹⏹
KAMU SEDANG MEMBACA
My Papa Na (jaemren ft chenle)END✔
FanfictionHuang Renjun tidak pernah memikirkan mengenai suami karena dalam hidupnya dia hanya memikirkan anak satu-satunya Huang Chenle tapi dia tidak bisa pungkiri kalau sepertinya anaknya itu menginginkan seorang ayah. bertepatan saat itu, atasannya Na Jaem...