~Triple update~
Renjun, jaemin dan chenle sampai di cafe xxx itu, renjun membulatkan matanya begitu pula dengan jaemin karena ada jeno disana. Lalu jaeminpun langsung menggenggam tangan renjun dan menggendong chenle dengan tangan yang satunya. Berusaha menenangkan istri mungilnya dan anaknya.
"Akhirnya kalian datang juga. Renjun, kau merindukan Hyung?" Ucap Mark menatap renjun yang diam saja sedangkan jeno menatap kaget karena sepertinya Mark sangat mengenal renjun dengan sangat.
"Renjun?" Ucap Mark kembali sembari menatap renjun hingga renjun menatapnya.
"Jaemin boleh aku memeluk adikku?" Ucap Mark kembali sembari menatap jaemin. Dan jaemin hanya mengangguk sedangkan chenle mengeratkan pelukabnya pada jaemin sembari menatap orang yang tak dia kenal kecuali nohyuck dan chenji.
*Hyung merindukanmu adik kecil. Untung saja kau mendapatkan jaemin sebagai suamimu, aku sangat lega mengetahui semuanya." Ucap Mark sembari mengelus punggung sempit adiknya itu. Renjun hanya diam saja sembari menggenggam erat tangan jaemin. Setelahnya diapun langsung melepaskan pelukannya dan mendekat pada chenle yang berada di gendongan jaemin.
"Bahkan anak kalian mirip dengan renjun kecuali mata, bibir dan hidungnya juga mungkin sikapnya " Ucap Mark. Jaemin hanya menatap datar Mark sedangkan chenle menatap bingung Mark.
"Kau pasti bingung bukan. Aku Paman Mark, pamannya jisung juga pamannya kamu."
"Paman?"
"Hmm, nama kamu siapa?'
"Na Chenle paman malk." Ucap chenle dan Mark hanya tersenyum lalu diapun langsung mengelus kepala anak jaemren itu.
"Sudahlah hyung, biarkan mereka duduk dulu." Ucap Haechan.
"Benar juga, ayo kalian duduklah." Ucap Mark lalu ketiganya langsung duduk pada bangku mereka bahkan jaemin masih menggenggam tangan renjun sembari mengelus lembut tangannya.
"Kau pasti bingung bukan jeno, renjun ini sahabat dekat Haechan dulu. Tapi, dia tiba-tiba menghilang tanpa jejak dan tau-tau sekarang menikah dengan jaemin bahkan sudah punya anak yang menggemaskan." Ucap Mark. Dan jeno hanya sedikit kaget karena mengetahui hal itu.
"Sial. Kalau sampai aku menyakiti Haechan demi bersama renjun kurasa Mark Hyung akan sangat marah." Batin jeno.
"Kenapa kalian menyembunyikan pernikahan kalian?" Ucap Mark menatap jaemren
"Itu karena ada salah satu alasan Hyung dan itu demi keselamatan renjun."
"Kalau untuk itu, aku akan mengerti." Ucap Mark.
"Dan sih kecil ini sudah berumur berapa?"
"Anak mereka sangat jenius Hyung, karena sekarang lele baru akan berumur 5 tahun beberapa bulan lagi." Ucap Haechan.
"Wah, yeoksi. Keturunan Na dan Huang benar-benar menakjubkan." Ucap Mark sembari bertepuk tangan.
"Paman malk?"
"Kenapa sayang?"
"Lele akan punya adik, kata papa." Ucap chenle senang.
"Benarkah?" Ucap Mark melihat jaemin dan renjun dengan tatapan menggoda.
"Doakan saja hyung." Ucap jaemin datar sedangkan renjun hanya diam saja dan menunduk karena sejak tadi jeno menatapnya dengan tatapan yang tak dia tau maksudnya sama sekali.
"Pasti, njun? Kau kenapa menunduk terus?" Ucap Mark menatap renjun.
"Tidak Hyung, hanya saja aku sedikit lelah." Ucap renjun menatap Mark sebentar lalu diapun kembali menunduk. Jaemin yang mendengarnya langsung membawa renjun mendekat dan menyandarkan kepala sang istri ke bahunya sedangkan chenle duduk dipangkuan jaemin.
"Wah, sepertinya sebentar lagi chenle memang akan memiliki adik." Ucap Mark tersenyum..
"Aku juga satu pemikiran dengan Hyung." Ucap Haechan tersenyum walaupun dalam hatinya dia benar-benar sangat kecewa dengan perubahan sikap jeno saat ini.
"Kau sendiri tak ingin memberikan adik untuk anak kalian jeno?"
"Tidak dulu." Ucap jeno. Sedangkan Haechan hanya diam saja karena dia jelas tak akan bisa memberikan jeno anak sama sekali, dan jeno tau hal itu. Itulah yang membuatnya takut saat ini. Takut jeno meninggalkannya selamanya.
⏹⏹⏹⏹
KAMU SEDANG MEMBACA
My Papa Na (jaemren ft chenle)END✔
Fiksi PenggemarHuang Renjun tidak pernah memikirkan mengenai suami karena dalam hidupnya dia hanya memikirkan anak satu-satunya Huang Chenle tapi dia tidak bisa pungkiri kalau sepertinya anaknya itu menginginkan seorang ayah. bertepatan saat itu, atasannya Na Jaem...