3 bulan kemudian...
Terlihat renjun yang sedang menemani sang anak bermain di halaman belakang mansion yang dibuat sangat nyaman olrh jaemin beberapa bulan lalu.
"Mama?"
"Kenapa sayang?" Ucap renjun tersenyum dan mengelya perutnya yang sudah membesar itu. Maklumlah kandungannya sudah berusia 7 bulan.
"Apa dedek sudah bangun di dalam sana?" Ucap chenle mendekat dan melihat perut ibunya itu.
"Mama tidak tau, coba lele elus dan panggil." Ucap renjun tersenyum. Chenle pun semakin dekat dan diapun mengelus perut renjun.
"Dedek? Apa kalian sudah bangun?" Ucap chenle dan diapun merasakan tendangan dari bayi yang ada didalam perut ibunya itu.
"Mama, dedek sudah bangun, dia menendang." Ucap chenle senang dan renjun tersenyum melihatnya.
"Tentu saja sayang, karena mereka tau kalau Hyung nya tidak sabar melihat mereka keluar." Ucap renjun.
"Mama benar, hyung tak sabar menunggu kalian dedek. Yang sehat ya dan jangan nakal kasihan nanti Mama." Ucap chenle tersenyum dan renjun yang juga ikut tersenyum sembari mengelus kepala anaknya itu.
Disaat bersamaan jaeminpun pulang dan tersenyum melihat istri dan anaknya tengah bermain di taman belakang yang sudah dia ubah demi kenyamanan dan keamanan anak dan istrinya itu. Chenle tanpa sengaja melihat kedatangan jaemin dan diapun tersenyum lalu berlari kearah jaemin sedangkan renjun hanya tersenyum karena melihat keduanya.
"Papa kenapa pulang cepat?" Bingung chenle sembari jaemin yang berjalan mendekat dengan renjun.
"Itu karena papa merindukan lele. Mama dan calon dedek." Ucap jaemin tersenyum dan menatap chenle juga renjun secara bergantian.
Cup.
Cup.
Jaemin mengecup pipi chubby chenle dan istrinya itu lalu diapun duduk disebelah renjun dengan chenle yang berada di pangkuannya lalu diapun mengelus perut besar milik renjun, dimana keduanya baru tau kalau renjun saat ini tengah mengandung anak kembar, saat mereka melakukan pengecekan kehamilannya.
"Apa dia baik-baik saja sayang?" Ucap jaemin sembari mengelus kandungan renjun.
"Hmm, dia baik-baik saja hyung." Ucap renjun tersenyum.
"Syukurlah, kau tidak melakukan pekerjaan berat bukan?" Ucap jaemin. Dan renjun hanya menjawab dengan gelengan kepalanya.
"Lele? Apa Mama benar-benar tidak melakukan apapun seharian ini?" Ucap jaemin karena dia yakin renjun pasti ada berbohong, padahal dia melakukannya demi kesehatan renjun dan calon bayinya.
"Mama hanya membantu lele memakai baju, menyiram bunga, dan membuat cupcake." Ucap chenle apa adanya sedangkan renjun hanya tersenyum saja.
"Sayang? Apa yang aku bilang padamu? Aku tak mau kau kelelahan begitu juga calon anak kita sayang." Ucap jaemin melihat renjun dengan tatapan hangat.
"Mian nana Hyung." Ucap renjun menunduk karena dia merasa bersalah. Jaemin tesenyum dan diapun mengelus kepala renjun penuh sayang.
"Jangan ulangi lagi mengerti? Kau tau maksud Hyung baik bukan?" Renjun hanya menganggukkan kepalanya.
At. Mansion Lee.
Haechan sedang menonton di ruang tengah sembari memakan eskrim. Karena tiba-tiba dia ingin memakan benda manis yang dingin itu, sedangkan jisung sedang dibawa pergi oleh ibunya. Tak lama setelah itu, haechanpun melihat suaminya pulang dan mendekat padanya lalu duduk disebelahnya.
"Kenapa makan eskrim? Hari sedang mendung sayang."
"Aku sedang ingin Hyung." Ucap Haechan menatap jeno.
"Baiklah kalau begitu, lalu dimana jie?"
"Jie sedang dibawa mommyku jalan-jalan. Katanya sih mau ke rumah Mark Hyung."
"Aaa, tapi kau tidak melakukan pekerjaan berat apapun bukan?" Ucap jeno menatap haechan.
"Tidak Hyung." Ucap Haechan.
"Bagaimana kabarnya?" Ucap jeno sembari mengelus perut buncit Haechan.
"Baik Daddy." Ucap Haechan meniru suara anak kecil, jeno tersenyum dan diapun mengelus perut istrinya itu.
Duk.
"Dia menendang sayang."
"Hmm, sepertinya dia merindukan daddynya."
"Daddy juga merindukanmu dan mommy. Cepatlah keluar. Mommy dan daddy tak sabar menunggumu keluar " Ucap jeno lalu diapun mengecup perut buncit Haechan setelah mengangkat sedikit baju yang digunakan istrinya itu.
_____________________
Hari sudah menunjukkan pukul 22:00kst dan terlihat renjun yang sudah berada di atas tempat tidur. Tapi dia masih duduk sembari menyandar dan meluruskan kakinya untuk menunggu sang suami yang masih bersih-bersih. Beberapa menit kemudian, jaeminpun keluar dari toilet dan diapun mendekat pada istrinya itu lalu masuk kedalam selimut dan membawa renjun kedalam pelukannya.
"Kenapa belum tidur?"
"Aku belum mengantuk Hyung." Ucap renjun menatap jaemin.
"Wae? Apa kau ingin sesuatu?"
"Hmm." Angguk renjun.
"Apa? Katakan pada Hyung."
"Aku mau melakukan itu hyung." Ucap renjun malu-malu bahkan dia tak menatap jaemin saking malunya.
"Sayang?" Kaget jaemin.
"Hyung? Ayolah, aku mohon." Rengek renjun.
"Tapi?"
"Aku tak akan marah Hyung, karena ini keinginanku." Ucap renjun dan jaeminpun akhirnya menuruti keinginan istrinya itu.
⏹⏹⏹⏹
KAMU SEDANG MEMBACA
My Papa Na (jaemren ft chenle)END✔
Fiksi PenggemarHuang Renjun tidak pernah memikirkan mengenai suami karena dalam hidupnya dia hanya memikirkan anak satu-satunya Huang Chenle tapi dia tidak bisa pungkiri kalau sepertinya anaknya itu menginginkan seorang ayah. bertepatan saat itu, atasannya Na Jaem...