Renjun benar-benar merasa sangat takut sekarang, karena disinilah dia, chenle dan jaemin berada di depan mansion nohyuck yang sangat ramai karena perayaan ulang tahun anak mereka itu. Jaemin menyadari renjun yang sangat cemas tapi dia langsung menggenggam tangan istrinya itu.
"Kau tenang saja sayang. Kau percaya padaku bukan?" Ucap jaemin sedangkan chenle menatap antusias pesta itu yang tampak ramai bahkan dia masih melihat dari dalam mobil sang ayah.
"Kau yakin Hyung? Aku takut kalau sampai—"
"Ssstt. Tidak akan terjadi apapun. Kau harus percaya padaku. Kau dan lele akan aman." Ucap jaemin.
"Ne." Ucap renjun menganggukkan kepalanya.
"Lele tunggu sebentar, papa akan turun lebih dulu." Ucap jaemin.
"Ne." Ucap chenle semangat lalu jaeminpun turun dan memutar untuk membukakan pintu istrinya lalu menggandeng tangan istrinya dan membuka pintu belakang lalu menggendong anaknya agar tidak tertinggal oleh mereka nantinya.
"Pestanya sangat besar papa." Kagum chenle.
"Besok saat pesta lele, papa akan membuat yang lebih besar."
"Tidak perlu papa. Lele hanya ingin saat ulangtahun lele nantinya ada papa, Mama, aunty, noona, samchun dan imo saja." Ucap lele.
*Hmm. Apapun untuk anak papa." Icap jaemin tersenyum sedangkan renjun hanya tersenyum kecil karena perasaan cemasnya jauh lebih besar saat ini.
Jaemin, renjun dan chenle menjadi perhatian semua orang, karena memang yang datang adalah para kalangan pengusaha muda yang telah dan akan menikah. Tapi, jaemin tidak perduli dan semakin mengelus tangan renjun yang menggenggam erat tangannya sebagai tanda kalau renjun tidak perlu cemas, ada dia. Lalu merekapun melangkah masuk kedalam mansion itu.
Haechan tersenyum melihat kedatangan sahabatnya juga suami dan anaknya itu.
"Renjun akhirnya kau datang juga sayang." Ucap Haechan lalu diapun memeluk renjun yang otomatis genggaman tangan renjun dan jaemin terlepas bahkan chenle saja sudah menghampiri jisung untuk memberikan kado padanya.
"Hmm. Aku pasti datang untuk sahabatku." Ucap renjun membalas pelukan Haechan.
"Makasih sudah sempat datang jaemin-ssi." Ucap haechan formal karena memang dia tidak terlalu mengenal sahabat dari suaminya itu.
"Hmm." Datar jaemin lalu kembali menggenggam tangan renjun. Haechan hanya tersenyum melihat kelakuan suami dari sahabatnya itu, jelas sekali tidak mau berpisah dari istrinya.
"Ini ulangtahun anakmu yang keberapa haechan?" Ucap renjun.
"Yang kelima. Dia sudah berumur lima tahun renjun." Ucap Haechan tersenyum senang. Sedangkan renjun hanya diam saja.
"Berarti jisung dan chenle adalah saudara? Kenapa harus seperti ini? Kenapa harus dengan sahabatku?"batin renjun. Jaemin yang tau pikiran istrinya itu langsung mengelus tangan sang istri yang ada digenggamannya membuat renjun menatapnya dan jaemin langsung menganggukkan kepalanya mengatakan lewat matanya tidak apa-apa, semuanya akan baik-baik saja. Dan itu mampu membuat renjun sedikit lebih tenang.
Sementara itu, chenle menghampiri jisung yang baru dia kenal beberapa hari yang lalu dengan kado lumayan besar di tangannya.
"Saengil chukae jisung." Ucap chenle tersenyum lalu diapun memberikan kado itu pada jisung.
"Makasih " Ucap jisung menerima kado itu dengan malu-malu.
"Wah, umurmu ternyata sudah 5 tahun. Aku baru akan masuk lima tahun beberapa bulan lagi." Ucap chenle.
"Benarkah? Kau lahir di bulan apa?" Ucap jisung menatap chenle.
"Aku lahir 22 November 2024." Ucap chenle.
"Jadi, aku lebih tua darimu setahun ya?" Ucap jisung.
"Hmm." Angguk chenle. Dan itu semua di dengar oleh jeno karena dia memang hendak menghampiri kedua anak kecil itu.
"Jadi? Dia bukan anakku? Aku tetap tidak bisa percaya ini. Ini pasti akal-akalan Na Jaemin." Batin jeno.
"Jeno? Kenapa hanya tegak disini?" Ucap Haechan melihat suaminya.
"Tidak, mereka terlihat menggemaskan. Terimakasih sudah datang jaemin." Ucap jeno melihat sahabatnya yang berwajah datar itu bahkan tangan sahabatnya yang menggenggam erat tangan istrinya.
"Ayo kita mendekati keduanya." Ucap Haechan dan jeno hanya mengangguk lalu keempatnya mendekat pada kedua anak itu.
"Jie/lele" Ucap Haechan dan renjun bersamaan dan kedua anak kecil itu langsung berlari memeluk ibunya masing-masing.
"Mommy tau? Ternyata chenle masih berumur 4 tahun." Ucap jisung.
"Benarkah itu renjun?" Kaget Haechan.
"Ne, dia mengatakan ingin sekolah dan bosan akhirnya aku menyekolahkannya setelah meminta izin dari Nana Hyung, dan sekarang dia akan segera berumur 5tahun beberapa bulan lagi." Ucap renjun tersenyum kecil setidaknya dia sedikit lebih lega karena mengikuti jaemin untuk membuat umur chenle lebih muda dari umur aslinya.
"Wah, tidak heran sih. Kau kan sangat pintar, jadi itu pasti menurun padanya. Dia bahkan sangat cantik dan menggemaskan sepertimu. Dia juga mirip dengan jaemin-ssi. Hidung, mata dan bibir mereka mirip." Ucap Haechan dan renjun langsung melihat anaknya juga jaemin bergantian dan dia cukup kaget untuk hal itu karena dia baru menyadarinya selama ini. Ini seperti takdir.
"Apa kau baru tahu?" Ucap Haechan menatap ekspresi sahabatnya yang sangat lucu.
"Ne. Itu karena semua orang selalu mengatakan chenle mirip denganku." Ucap renjun tersenyum kecil.
"Kalau umur chenle belum sampai 5 tahun, bukankah dia lahir saat banyaknya penculikan anak baru lahir saat itu kan? Apa kalian tidak mencoba untuk melakukan tes dna karena siapa tau kalau anak kalian tertukar." Ucap jeno.
"Mama hiksss... Lele tidak tertukarkan?" Ucqp chenle menangis. Renjun langsung menggendong anaknya itu.
"Tidak sayang." Ucap renjun menenangkan anaknya itu
"Itu tidak mungkin Lee jeno. Jangan membuat anakku menangis hanya karena perkataanmu itu." Datar jaemin.
"Untuk membuat semua orang percaya. Dan kau yakin, bukankah seharusnya melakukan tes dna?" Ucap jeno.
"Itu benar jaemin-ssi, renjun-ah, agar kalian lebih yakin kalau anak kalian tidak tertukar." Ucap Haechan. Renjun hanya menatap jeno dengan tatapan bencinya.
"Apa ini cara untuk membuatnya mengambil chenle dariku? Aku tidak mau melakukannya." Batin renjun.
"Kebetulan hari ini ada dokter yang memang salah satu kolegaku. Dia bisa melakukan tes dna sebentar dan hasilnya akan keluar setelah setengah jam. Karena alat sudah sangat bagus saat ini. Bukankah ini lebih baik?" Ucap jeno menatap datar jaemin.
"Baiklah, kami akan melakukannya." Ucap jaemin datar dan membuat renjun kaget.
"Hyung?!"
"Percaya saja pada Hyung sayang. Dia anak kita, jadi tidak akan ada yang berubah. Dia anakku dan selamanya seperti itu." Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun tapi renjun memberi kode lewat matanya kalau dia tidak mau. Dia tidak mau semuanya terbongkar tapi jaemin hanya menganggukkan kepalanya dan memberikan kode untuk percaya saja padanya.
⏹⏹⏹⏹
KAMU SEDANG MEMBACA
My Papa Na (jaemren ft chenle)END✔
FanficHuang Renjun tidak pernah memikirkan mengenai suami karena dalam hidupnya dia hanya memikirkan anak satu-satunya Huang Chenle tapi dia tidak bisa pungkiri kalau sepertinya anaknya itu menginginkan seorang ayah. bertepatan saat itu, atasannya Na Jaem...