Sweet 16

5.6K 461 3
                                    


Renjun saat ini sedang membuatkan bubur untuk suami dan anaknya yang sedang sakit, dia juga telah menghubungi Hyunjin dan Hyunjin mengatakan akan datang sebentar lagi.

"Nyonya? Apa ada yang bisa bibi bantu?" Ucap bibi kwon.

"Tidak perlu bibi, saya saja." Ucap renjun tersenyum.

"Nyonya juga harus sarapan. Biar bibi buatkan saja ya?" Ucap bibi kwon.

"Baiklah bi. Makasih." Ucap renjun tersenyum.

"Sama-sama nyonya, lagian ini juga sudah tugas bibi." Ucap bibi kwon tersenyum dan keduanya larut dalam pekerjaan masing-masing.

Setelah beberapa menit, bubur untuk jaemin dan anaknya telah selesai dan diapun langsung membawa dengan nampan ke kamar mereka setelah sarapan sedikit karena renjun tidak bisa tenang kalau anaknya sakit seperti ini.

Ceklek.

Jaemin membuka matanya saat dia mendengar suara pintu kamar yang terbuka lalu diapun tersenyum melihat istrinya kembali dengan nampan. Renjun langsung mendekat dan membantu jaemin duduk lalu mengecek demam jaemin yang masih belum terlalu turun.

"Makan sedikit ya hyung." Ucap renjun menyendokkan bubur unruk jaemin tapi ditahan oleh jaemin.

"Kau sudah sarapan sayang?"

"Hmm." Angguk renjun.

"Baiklah." Ucap jaemin lalu renjunpun mulai menyuapi suaminya itu sedikit demi sedikit hingga bubur itu habis.

"Ini minumnya Hyung, sebentar lagi Hyunjin Hyung akan datang dengan dokter." Ucap renjun.

"Hmm." Angguk jaemin.

"Mama hiksss..." Chenle terbangun dan menangis karena jika dia sakit akan sangat rewel seperti renjun.

"Iya sayang, Mama disini." Ucap renjun lalu diapun menaiki tempat tidur itu lalu mendudukkan anaknya di pangkuannya. Dan chenle hanya menyandarkan kepalanya pada dada renjun. Jaemin jadi ingat dirinya saat sakit dulu.

"Lele makan ya?"

"Nggak mau." Ucap chenle.

"Sedikit saja sayang. Lele gak mau sakit terus bukan?" Ucap renjun dan chenle hanya mengangguk.

"Jadi? Makan sedikit ya?" Ucap renjun dan chenle hanya menganggukkan kepalanya.

"Tolong Hyung." Ucap renjun dan jaemin memberikan satu mangkuk bubur pada renjun dan renjun langsung menyuapi chenle walaupun hanya habis separuh setidaknya anaknya menghabiskan satu gelas susunya dan hanya mau tidur di pelukan renjun.

"Kau lelah sayang?" Ucap jaemin.

"Tidak masalah Hyung, aku sudah biasa seperti ini saat dia sakit " Ucap renjun.

"Dia mengingatkanku tentang diriku saat kecil dulu. Saat sakit aku akan semanja lele." Ucap jaemin.

"Ntah kenapa kalian bisa sangat mirip Hyung, bahkan dna juga? Aku tidak mengerti soal ini." Ucap renjun.

"Kau ingin mendengar semua hal tidak mungkin ini?"

"Maksud Hyung?"

Tok...tok...tok....

"Tuan Na, nyonya Na, dokter dan tuan hwang sudah datang."

"Masuk saja." Ucap renjun.

Ceklek.

"Silahkan di cek dok." Ucap renjun dan dokter keluarga Na itu hanya mengangguk lalu mengecek jaemin dan chenle yang tidur di pangkuan renjun.

"Bagaimana baejin?" Ucap Hyunjin.

"Tuan Na jangan banyak bekerja dulu, tuan Na terlalu kelelahan karena pekerjaan dan untuk tuan muda yang menggemaskan itu. Dia baik-baik saja, dia sakit karena ikatannya dan tuan Na sangat kuat. Jika tuan Na sakit dia akan ikut sakit dan begitu sebaliknya. jadi, saya resepkan aja vitamin." Ucap dokter yang di panggil baejin itu.

"Aaa, makasih dok." Ucap renjun lega.

"Yasudah, biar saya yang menebusnya. Mari dokter." Ucap Hyunjin dan keduanya pergi begitu saja setelah menutup pintu kamar itu.

"Renjun?" Ucap jaemin sembari menggenggam sebelah tangan istrinya itu.

"Hyung butuh sesuatu?"

"Apa kau mau mendengarkan kenapa semua kemungkinan ini terjadi?" Ucap jaemin sembari melihat renjun karena dia tidak ingin menyembunyikan semua ini dari istrinya.

"Hmm. Aku akan mendengarkannya Hyung." Ucap renjun dan jaeminpun mulai menceritakannya, semuanya tanpa ada tambahan dan kurang sedikitpun.

"Jadi? Chenle, kau menukar dna yang ada pada tubuh chenle dengan dna mu Hyung?" Ucap renjun kaget.

"Ya. Karena aku tidak mau kau kehilangan anakmu. Aku tau kau pasti takut kalau chenle diambil jeno suatu saat nanti. Jadi, aku melakukan itu. Hyunjin sempat tidak setuju, tapi aku meyakinkannya. Aku tau aku benar-benar sangat keterlaluan melakukan semua itu tanpa persetujuan mu. Tapi, itu karena aku tidak mau kau terluka dan karena rasa cintaku padamu. Aku juga adalah orang bodoh yang mencukupi semua kebutuhan mu selama hamil. Aku hanya takut untuk mendekat secara langsung padamu. Itu saja. Aku benar-benar pengecut. Maaf karena sejak chenle lahir dia telah menjadi anakku secara tidak langsung. Maafkan aku. Tapi, hanya ini yang bisa aku lakukan agar Chenle bersama denganmu." Ucap jaemin.

"Itulah kenapa kalian mirip bahkan memiliki sifat yang sedikit mirip Hyung?" Ucap renjun.

"Mianhe. Kau bisa marah padaku, karena aku sudah sangat keterlaluan. Aku menerimanya renjun." Ucap jaemin menunduk. Renjun lantas langsung meletakkan chenle secara perlahan dan diapun langsung naik ke pangkuan jaemin dan memeluknya erat sembari menangis.

"Makasih Hyung hikss... Makasih karena sudah bersedia dari awal menjadi ayah lele hikss... Makasih karena telah melakukan semua itu untuk membuat chenle selalu bersamaku. Setidaknya sekarang chenle tidak akan malu karena kau adalah ayah yang secara tidak langsung menyayanginya. Kau adalah ayah yang sangat mencintainya. Kau ayah kandungnya. Makasih Hyung hikss..." Ucap renjun tidak tau harus mengatakan apa lagi.

"Hmm. Makasih karena tidak marah padaku. Makasih sayang." Ucap jaemin sembari memeluk renjun. Renjun lantas melonggarkan sedikit pelukannya hingga dia menatap jaemin dengan airmata yang masih mengalir dari mata indah itu.

"Aku yang harusnya berterimakasih Hyung. Tolong bantu aku mencintaimu." Ucap renjun.

"Hmm. Jangan menangis lagi. Istriku tidak boleh menangis." Ucap jaemin lalu menghapus airmata istrinya itu.

"Makasih Hyung." Ucap renjun tersenyum.

"Makasih kembali renjun." Ucap jaemin lalu ntah siapa yang memulai keduanya berciuman begitu saja.
































⏹⏹⏹⏹

My Papa Na (jaemren ft chenle)END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang