Setelah beberapa jam, akhirnya Haechan benar-benar datang, tapi renjun sedikit bersyukur karena Haechan hanya datang sendiri tidak bersama jeno ataupun jisung. Setidaknya renjun cukup lega. Sedangkan jaemin sedang bersama chenle didalam kamar mereka karena chenle mendadak sangat manja pada jaemin sejak bangun tidur, mengenai Yeri dia sudah pulang untuk menjemput Puterinya yang pulang sekolah.
"Ayo Haechan, silahkan duduk." Ucap renjun dan haechan langsung duduk disofa itu lalu renjun meminta tolong pada bibi kwon untuk membuatkan minuman.
"Dimana jaemin Hyung dan chenle?"
"Aaa, Nana Hyung sedang berada didalam kamar dengan lele, lele mendadak sangat manja pada ayahnya." Ucap renjun.
"Aaa. Keadaan mereka baik-baik saja bukan?"
"Hmm, keduanya sudah baik-baik saja Haechan. Lalu dimana jie?" Ucap renjun dia hanya bertanya tentang jisung tapi tidak jeno. Karena baginya jeno adalah pengganggu dan masa lalu yang sangat ingin dia lupakan.
"Jie aku tinggalkan dengan bibi, aku sengaja karena takut jie kelelahan karena kecapekan." Ucap Haechan.
"Kau baik-baik saja bukan Haechan?" Ucap renjun menyadari ekspresi Haechan yang sedikit berbeda.
"Apa sangat terlihat kalau aku tidak baik-baik saja renjun?" Ucap Haechan dan renjun hanya mengangguk tapi saat akan melanjutkan pembicaraannya bibi kwon datang.
"Ini nyonya Lee, silahkan " Ucap bibi kwon.
"Makasih bi." Ucap Haechan tersenyum.
"Sama-sama nyonya." Ucap bibi kwon lalu kembali ke dapur.
"Apa ada masalah Haechan?" Ucap renjun memegang tangan sahabatnya itu.
"Jeno Hyung mendadak berubah renjun. Aku tidak tau kenapa jeno Hyung berubah. Dia sangat dingin dan ketus padaku. Aku tidak masalah jika hanya padaku, tapi ini dengan jie juga" Ucap Haechan.
"Apa kalian bertengkar?"
"Aku tidak bertengkar dengan jeno Hyung renjun, tapi setelah acara disekolah anak kita, jeno Hyung mendadak berubah padaku, bahkan pada jisung. Aku hanya takut jisung memikirkan hal aneh-aneh tentang ayahnya renjun." Ucap Haechan sedih. Renjun hanya diam saja karena dia yakin kalau jeno berubah karena bertemu dengannya. Dia tidak mungkin mengatakan pada Haechan karena itu akan menyakiti Haechan dan dia tidak mau kehilangan chenle. Chenle hanya boleh tau kalau dia adalah anak jaemin bukan sih brengsek jeno sampai kapanpun. Dia tidak mau apa yang dilakukan jaemin untuk menyelamatkan chenle dan membuat chenle bersamanya sia-sia.
"Kau tau njun, aku dan jeno Hyung awalnya tidak saling mengenal. Kami dijodohkan saat itu, hingga aku dan jeno Hyung memiliki jisung saat ini." Ucap Haechan.
"Di jodohkan?"
"Iya, kami dijodohkan. Bahkan saat itu aku sangat tau kalau jeno Hyung memiliki kekasih, tapi tidak tau siapa. Dan terakhir kali aku dengar dia akan merebut ntah apa dari sahabatnya aku tidak terlalu mendengarnya." Ucap Haechan.
"Merebut? Tidak Renjun, semuanya akan baik-baik saja." Batin renjun.
"Renjun? Kau mendengar ku bukan?" Ucao Haechan menggerakkan tangan renjun.
"Ne. Kau harus tenang Haechan. Nanti saat suamimu sudah tenang, kau bisa menanyakannya. Aku yakin dia punya alasan. Dan dia tidak bermaksud berubah padamu ataupun jie." Ucap renjun tersenyum walaupun hatinya juga sangat cemas.
"Hmm, aku juga mengharapkan nya njun." Ucap Haechan mengangguk. Disaat bersamaan, jaemin dan chenle turun dari lantai dua dan menuju ruang tamu.
"Hyung?"
"Jaemin Hyung." Sapa Haechan dan jaemin hanya berwajah datar saja.
"Nana Hyung mau kemana dengan lele?' Ucap renjun pasalnya chenle telah menggunakan jaket dan jaemin dengan jaket kulitnya.
"Lele ingin cheesecake, aku akan pergi membeli cheesecake untuk lele. Apa kau ingin menitip sesuatu injunie?" Ucap jaemin tersenyum.
"Aku ingin stroberi cake Hyung." Ucap renjun tersenyum. Lalu diapun mendekat untuk mengelus kepala chenle.
"Baiklah, aku akan segera kembali dengan lele." Ucap jaemin mengelus kepala renjun.
"Lele jangan menyusahkan papa mengerti?" Ucap renjun pada anaknya yang tampak sangat nyaman menyandar pada dada bidang jaemin.
"Ne Mama." Ucap chenle tersenyum lebar sangat mirip dengan jaemin lalu keduanya pergi.
"Kau memiliki keluarga yang bahagia injunie." Ucap Haechan.
"Kau juga pasti sama Haechan. Aku yakin itu." Ucap renjun tersenyum.
"Aku tidak sabar menunggu anak keduamu dan jaemin Hyung, pasti lele akan senang saat menjadi Hyung "
"Kami juga mengharapkan segera terjadi Haechan. Bagaimana dengan kau sendiri?" Ucap renjun. Mendadak Haechan terdiam mendengar ucapan renjun itu.
"Bagaimana mungkin renjun, aku tidak spesial sepertimu." Batin Haechan.
⏹⏹⏹⏹
KAMU SEDANG MEMBACA
My Papa Na (jaemren ft chenle)END✔
FanfictionHuang Renjun tidak pernah memikirkan mengenai suami karena dalam hidupnya dia hanya memikirkan anak satu-satunya Huang Chenle tapi dia tidak bisa pungkiri kalau sepertinya anaknya itu menginginkan seorang ayah. bertepatan saat itu, atasannya Na Jaem...