(6) Sinosijak

360 8 1
                                    

Sheerin berdiri dengan perasaan campur aduknya menunggu Azrie turun. Sungguh itu seperti seorang perempuan yang menunggu pacarnya untuk datang. Terlebih dengan mawar putih yang masih setia di genggamnya.

"Maaf tuan. Anda di perintahkan untuk mengikuti kami."

Mendengar sesuatu Sheerin menoleh, dan ia pun mendapati dua pria berjas hitam sedang menghadang Azrie. Dengan cepat Sheerin melangkah mendekati Azrie dan pria-pria itu. Tapi belum sampai 3 langkah, Sheerin sudah melihat Azrie yang berjalan mendahului dua pria tadi. Sheerin hanya bisa menatap kepergian Azrie dengan kecewa.

Sheerin membalikkan badannya dan berjalan menjauhi area panggung. Kakinya menuntun Sheerin untuk melangkah menuju ruang pengisi acara yang kini sudah ramai oleh para wanita yang rata-rata bukan dari sekolah Sheerin. Sheerin akhirnya memanggil salah satu panitia yang sedang lewat.

"Gue mau masuk tapi penuh gini. Bantuin dong." Pinta Sheerin.

Dan dengan senang hati orang tersebut membantu Sheerin memasuki ruangan setelah melewati banyak wanita-wanita fanatik itu. Setelah di dalam ruangan, Sheerin mengedarkan pandangan dan menemukan Rendy dan Keisha yang duduk berdua.

"Cie berduaan aja." Goda Sheerin ketika berada di depan Keisha dan Rendy.

"Apa sih. Orang kita lagi latihan buat entar. Lo kali ya yang harus di cie-in." Sindir Keisha yang langsung membuat Sheerin tersenyum kaku dan menaruh mawar putihnya di belakang tubuh.

"Ga perlu di umpetin kali. Lagian Azrie udah ngasih tau gue dari sebelum tampil." Ucap Rendy.

Sheerin hanya tersenyum di depan mereka berdua yang mendapat malas dari keduanya. Sheerin mengambil tempat duduk di samping Keisha dan mulai memperhatikan orang-orang yang menghalangi pintu.

"Kei itu pada kenapa sih?"

Keisha menoleh ke arah Sheerin lalu kemudian menoleh ke arah kerumunan perempuan-perempuan di depan pintu ruangan.

"Pada mau ngintipin Azrie."

"Iya apa??"

Rendy dan Keisha terkekeh melihat ekspresi Sheerin yang jelas-jelas mengartikan sesuatu. Sheerin yang bingung akan kekehan Rendy dan Keisha hanya memasang wajah bingungnya di depan mereka berdua.

"Pada kenapa nih?"

Mereka bertiga menoleh, dan mendapati Azrie yang sudah bertengger di sebelah Sheerin dengan sebelah tangannya di masukkan di saku celananya dan sebelah tangannya ia pakai untuk membetulkan rambutnya.

'Gue speechless anjir. Azrie plis ga usah tebar pesona di depan gue gini. Ah! Gue gila gara-gara cowok gaje ini doang.' Batin Sheerin berteriak melihat tingkah Azrie yang benar-benar menyita perhatiannya.

"Ga usah bengong kali."

Sheerin tersadar dari tingkahnya yang benar-benar memalukan di depan Azrie. Azrie sedikit terkekeh melihat Sheerin yang mengalihkan pandangannya malu-malu.

"Ck! Tadi tuh Sheerin udah kaget-kaget gitu pas gue bilang kalo fans B.A.D di luar itu mau ngintipin lo." Ucap Rendy yang di selingi kekehan yang membuat Azrie dan Keisha pun ikut terkekeh.

"Cie yang terus-terusan kepikiran gue." Goda Azrie sambil menusukkan pipi Sheerin dengan jari telunjuknya.

"Lo percaya aja ama Rendy." Ucap Sheerin yang masih menatap ke lain arah.

"Percayalah. Kalo emang lo ga ngelakuin itu pasti lo ngomongnya ngeliat ke gue."

"Gue--gue lagi bosen sama muka lo."

"Alesan macam apa coba itu." Cibir Keisha yang mendapat tawa dari Rendy dan Azrie.

Sheerin yang merasakan dirinya kini dipojok-pojokkan hanya bisa mengerucutkan bibirnya sambil memainkan mawar putih di tangannya.

Mr. ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang