Sheerin melangkahkan kakinya di atas rerumputan tepi danau dengan seseorang yang terus memasukkan tangannya di saku jaket. Di sore hari seperti ini, entah untuk keberapa kalinya Sheerin harus menemani Azrie yang lagi-lagi terlihat dengan pandangan kosong.
"Apa lo masih ngerasa kehilangan Kak Kevin setelah dia pergi 1 tahun?" Tanya Azrie tiba-tiba.
"Entah. Tapi gue seneng aja kalo dia udah pergi 1 tahun. Berarti tinggal beberapa tahun lagi buat dia balik."
"Gitu ya?"
"Lo ada masalah? Keberatan ga kalo lo cerita ke gue kali ini?"
Azrie menghela nafasnya dengan cukup berat.
"Gue ternyata masih merasa kehilangan. Setelah beberapa tahun semua itu terjadi." Ucap Azrie sambil berhenti dan menatap air danau.
"Waktu dulu lo nyanyi di acara tahunan sekolah, itu pertama kalinya setelah beberapa tahun lalu gue merasa kehilangan dia." Lanjut Azrie yang kini membuat Sheerin menatapnya lekat.
"Dia siapa?"
"Satu-satunya orang yang gue rasa paling ngerti gue setelah mama. Tapi itu dia yang dulu."
"Maksudnya? Dia emang kenapa?"
"Dia ngelakuin suatu kesalahan yang bener-bener bikin gue kecewa. Bikin hubungan antara kita hancur. Dan disaat itu juga gue kehilangan dia."
Azrie menghela nafasnya dengan berat. Dan kemudian memandang kakinya yang sedang ia mainkan.
"Dia berarti banget buat lo?"
"Hm. Sama berartinya kayak Kak Kevin buat lo."
"Lo nyesel?"
"Entah. Tapi udah 1 tahun belakangan gue selalu pingin baikan sama dia. Tapi gue juga ga mau."
"Kenapa ga mau?"
"Karena kesalahan dia yang susah buat gue maafin."
Sheerin memeluk badannya sendiri merasakan angin sore yang menerpa badannya cukup kencang.
"Gara-gara lagu itu lo ngerasa kehilangan?"
"Hm... Tapi bukan lagu itu aja alasan gue jadi kayak gini."
"Terus?"
"Karena gue liat dia diri terus senyum sambil ngeliat ke arah kita. Senyumnya dia yang bikin gue merasa kehilangan. Dulu senyum itu yang ngebawa kekuatan buat gue ngelawan eyang. Dan gue..hhh."
Sheerin memegang pundak Azrie mencoba menenangkan laki-laki yang sepertinya benar-benar gelisah.
"Kemarin dia nawarin gue biar kita jadi yang semestinya."
"Hm. Terus?"
Azrie diam. Diamnya kali ini cukup lama sampai Sheerin mengerti bahwa Azrie tidak ingin Sheerin mendengar ceritanya lebih lanjut.
"Kak Kevin akhir-akhir ini ga ngehubungin gue. Terakhir dia ngehubungin gue, dia bilang dia terlalu sibuk sampe dia ga bisa beberapa menit aja ngehubungin keluarganya."
"Kadang kehilangan itu egois. Dia terlalu memaksa dan terlalu menyakitkan buat di rasain."
***
'Kadang kesibukan seseorang itu memang membuat kita kecewa. Kadang kepergian seseorang juga membuat kita harus menunggu atau juga memilih meninggalkan.
Kak Kevin ga mungkin lupain lo kok. Dia cuma lagi sibuk aja. Jangan sedih ok?
Mr. A'
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. A
Teen Fiction[INI BUKAN FANFICTION] Sheerin tidak akan pernah mau mengenal dan berhubungan dengan masalah percintaan. Karena baginya cinta itu membawa kekecewaan. Membawa penderitaan. Dan juga membawa tangisan. Hingga pada akhirnya Sheerin bertemu dengan seseora...