"A-apa?"
"Gue mau, mulai sekarang kita berteman."
Azrie kembali pada posisinya dan kembali menyibukkan diri bersama baksonya. Sedangkan Sheerin masih dengan tatapan tak percayanya pada Azrie.
"Lo makhluk dari planet aa sih?" Tanya Sheerin.
Azrie memakan baksonya sambil melihat Sheerin yang memasang wajah bertanya. "Apa ya? Lo sekarang aa di planet apa?"
"Bumi."
"Nah berarti gue di bumi juga. Nanti kalo lo di jupiter berarti gue juga di jupiter."
Sheerin tambah menatap heran makhluk di depannya. 'Dia habis kebentur apaan sih?'
"Lah? Bisa gitu."
Azrie tersenyum. "Karena kemana pun lo pergi gue ikutin lo."
Sheerin langsung diam dan mengubah posisinya mengahadap Keisha. Keisha menatap Sheerin dengan tatapan bertanya. Sheerin menggeleng lalu berdiri dan beranjak pergi.
Namun dalam sekejap Azrie mampu mengikutinya dan berakhir di sebelahnya. Sheerin membalikkan badan dan mulai berjalan mundur.
"Lo apa-apaan sih? Sana abisin dulu baksonya."
Azrie mengikuti pergerakan Sheerin di hadapannya dengan wajah tidak peduli. Sampai akhirnya tubuh belakang Sheerin bertabrakan dengan seseorang yang membuat Sheerin terjengkang dan seseorang itu harus menangkap Sheerin.
"Ma--"
Azrie menggenggam tangan Sheerin. "Maaf. Yuk Rin."
Azrie memotong ucapan Sheerin dan menarik Sheerin pergi dari tempat tersebut.
Sheerin melepaskan genggaman Azrie. Kali ini ia buat wajahnya seserius mungkin menatap Azrie.
"Ck! Sebenernya mau lo apaan sih?"
"Gue udah bilang. Gue mau kita temenan."
"Dih. Lo pasti punya niat lain di belakang ini 'kan? Udah ngaku!"
"Ck! Gue cuma mau temenan. Kenapa sih?"
"Cara lo minta temenan beda dari orang lain."
Azrie memutar bola matanya malas. Lalu ia menjulurkan tangannya di depan Sheerin. Sheerin menatap heran tangan Azrie yang tiba-tiba di julurkan.
"Apaan lagi nih?"
Azrie menarik nafasnya lalu di hembuskannya lagi.
"Hai Sheerin. Nama aku Azrie. Mari kita berteman." Ucap Azrie dengan wajah di imut-imutkan.
Beberapa detik keadaan menjadi hening. Meninggalkan Sheerin yang menatap Azrie dengan menahan tawa.
Sheerin membalikkan badannya dan tertawa meledak-ledak. Azrie menatap tubuh belakang Sheerin dengan frustasi. Azrie tidak berfikir sebelumnya ia berhadapan dengan makhluk apa.
"Lo bodoh apa bego sih? Mau lo balik badan juga gue masih bisa liat dan denger lo ngetawain gue dengan histeris gitu." Sindir Azrie yang membuat Sheerin membalikkan badannya lagi.
"Oke. Gue mau temenan sama lo. Tapi gue ga nyangka lo punya sisi lain kayak gitu. Aduh.. Perut gue sakit ngetawain lo."
"Siapa suruh."
Azrie berjalan mendahului Sheerin yang masih mengontrol dirinya. Setelah selesai, Sheerin berjalan mendekati Azrie dan berjalan berdampingan dengannya.
***
Menurut 85% anak di kelas, jam ini adalah jam paling membosankan bagi mereka. Karena di jam ini seorang guru PKN akan masuk ke dalam kelas dan membahas satu hal yang akan menjadi topik yang panjang untuk 2 jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. A
Fiksi Remaja[INI BUKAN FANFICTION] Sheerin tidak akan pernah mau mengenal dan berhubungan dengan masalah percintaan. Karena baginya cinta itu membawa kekecewaan. Membawa penderitaan. Dan juga membawa tangisan. Hingga pada akhirnya Sheerin bertemu dengan seseora...