Hutan itu tampak gelap. Pohon - pohon itu besar - besar dan menjulang tinggi. Suara - suara binatang buas mendominasi indera pendengaran. Angin bertiup lebih kencang daripada biasanya. Hutan itu berbahaya, bahkan lebih berbahaya dari biasanya. Siapapun tidak akan berani masuk, atau sekedar melihat dari dekat.
Yah, terkecuali mereka. Empat orang bersenjata lengkap yang justru sengaja mendatangi hutan itu.
Menurut kabar beredar, hutan itu adalah markas kelompok monster. Mereka menghisap darah penduduk sekitar di malam hari. Tidak ada yang tahu monster seperti apa mereka, karena mereka beraksi di malam hari dan menghentikan aksi mereka sebelum terbit fajar. Dan keempat orang itu bertugas untuk memusnahkan monster itu.
Mereka adalah Chasseur. Mereka tinggal disaat dunia ini dikuasai oleh makhluk - makhluk mitos dan legenda, mulai dari peri gigi sampai monster yeti. Tak jarang monster - monster itu membunuh manusia di sekitar mereka. Dan tugas Chasseur lah untuk memusnahkan makhluk - makhluk itu.
Mereka terdiri dari dua orang namja dan yeoja. Kim Seokjin yang bertugas sebagai leader, dan rekan kerja sekaligus sahabatnya bernama Park Jimin. Serta dua orang yeoja bernama Bang Minah dan Yoon Bomi. Kali ini, mereka bertugas untuk memusnahkan sekelompok monster penghisap darah yang meneror penduduk.
"Apa mungkin sebaiknya kita berpencar?" tanya Minah kepada yang lain. Pasalnya, mereka sudah berjalan lama sekali dan tidak menemukan keberadaan monster yang dimaksud. Lagipula, mereka tidak tahu monster seperti apa yang meneror penduduk sekitar.
"Aku rasa, akan sangat berbahaya kalau kita berpencar. Kita tidak tahu jumlah monster yang harus kita basmi," ucap Bomi. Bomi mengedarkan pandangannya ke sekitar mereka. Hutan semakin gelap dan menyeramkan. Suara - suara hewan semakin terdengar jelas. Suara desiran daun pada pohon - pohon tinggi itu sama sekali tidak membantu mengurangi suasana tegang malam itu.
"Apakah kamu takut, Yoon Bomi?" ejek Minah.
"Ya! Aku tidak takut, Bang Minah! Tapi di sini sangat berbahaya. Kita harus tetap waspada," ucap Bomi. Dia menatap keadaan sekitar dengan takut - takut. Memang diantara mereka berempat, Yoon Bomi lah yang paling penakut. Meskipun begitu, kemampuannya dalam menyusun strategi penyerangan dan menggunakan senjata tidak bisa dianggap remeh. Oleh karena itu Jin memasukannya ke dalam tim.
"Bisakah kalian berdua tenang? Kita sedang berada di tempat yang rawan! Jangan sampai musuh kita mendengar kita! Bomi noona, bukankah noona sendiri yang bilang kita harus menjaga suara kita agar tidak berisik?" bisik Jimin ke arah dua perempuan yang sedang beradu mulut di belakangnya. Minah, yang baru saja membuka mulut hendak membalas ucapan Bomi, langsung mengatupkan lagi mulutnya.
"Hyung, bagaimana ini? Apa kita terus melangkah atau menunggu mereka muncul di sini?" tanya Jimin ke sang leader, Jin. Jin melihat jam tangannya. Jam menunjukkan pukul sebelas malam. Jin menolehkan kepalanya ke arah yeoja - yeoja itu.
"Bomi, kira - kira kapan mereka akan muncul?" tanya Jin.
"Menurut perkiraanku, mereka akan muncul satu jam lagi. Kalian tahu, makhluk - makhluk penghisap darah biasanya akan muncul tengah malam," jawab Bomi.
"Bagaimana, hyung? Apa kita akan terus atau menunggu?" tanya Jimin. Sejujurnya dia mengharapkan sebuah jawaban berupa 'Kita tunggu mereka muncul di sini sambil beristirahat sejenak.' karena kakinya sudah kelelahan. Namun sebuah jawaban berupa....
"Kita akan terus. Kita harus memanfaatkan waktu satu jam itu untuk mencari di mana mereka tinggal."
.... dan Jimin harus menelan kekecewaannya.
"Apa itu tidak berbahaya?" tanya Minah. Jin dan Jimin memandang Minah keheranan, sementara Bomi seperti mengejek Minah. Oh ayolah, biasanya Minah adalah yeoja pemberani, namun pertanyaannya barusan seperti yeoja yang tengah ketakutan. Tidak seperti Minah yang biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHASSEUR (BTS FF)
FanfictionAda saat dimana dunia ini dikuasai oleh makhluk mitos dan legenda. Tugas seorang Chasseur lah untuk melindungi dunia dari genggaman mereka.