Galeão International Airport, Rio de Janeiro, Brazil
Cuaca panas khas negara tropis menyapa ketiga Chasseur itu. Mereka tidak lagi mempedulikan itu, tidak seperti beberapa bulan yang lalu mereka mengeluhkan betapa panasnya cuaca di iklim tropis. Bahkan, mereka cenderung tidak mempedulikan keadaan di sekeliling mereka. Langkah serta pandangan mereka tetap lurus ke depan, sementara agen Chasseur yang menyamar menjadi agen travel telah menyambut mereka dan mengantar mereka menuju mobil yang terparkir di depan pintu kedatangan. Mereka tidak lagi mempedulikan tatapan orang - orang yang memandang bingung ke arah mereka. Otak mereka telah disibukkan oleh banyak hal dan tidak memiliki tempat untuk sekedar mempedulikan keadaan di sekitar mereka.
"Wow, aku belum pernah ke Brazil sebelumnya," ucap Jongin yang tengah memandang kagum pada pemandangan luar melalui kaca jendela mobil van hitam yang mereka kendarai.
"Kami sudah pernah. Dan ini yang kedua kalinya kami ke sini," kata Minah.
"Jinja? Apakah kalian mengunjungi piramida suku Maya?" tanya Jongin. Sontak Jin dan Minah menahan tawa. Kini mereka tahu, Jongin memang pintar Matematika, tapi pelajaran Geografinya cukup buruk. Ditambah lagi, dia menanyakan hal itu dengan nada dan ekspresi polos khas anak kecil yang baru pertama kali mengunjungi kebun binatang.
"Jongin - ah, piramida suku Maya ada di Meksiko. Bukan di Brazil," jawab Jin yang duduk di sebelah kanan Jin. Jongin langsung diam dan memalingkan wajahnya untuk melihat pemandangan di luar jendela. Entah karena marah atau malu.
Sisa perjalanan mereka lewatkan dengan tertidur. Mereka bertiga sependapat untuk mengistirahatkan diri semaksimal mungkin agar perjalanan menuju pohon besar yang menghubungkan dunia mereka dengan dunia Antara dapat berjalan lebih lancar.
*****
South Korea
Canda tawa memenuhi ruang kamar inap Yoon Bomi. Beberapa saat yang lalu, dokter telah menyatakan kalau mereka akan mengadakan pemeriksaan lebih lanjut terhadap Bomi sehingga perlu beberapa hari bagi Bomi untuk bisa keluar dari rumah sakit. Hal itu tidak menjadi masalah besar bagi mereka bertiga, mengingat seluruh biaya rumah sakit ditanggung oleh markas pusat.
Mereka semua tertawa. Mereka semua berusaha mencairkan suasana. Kotak - kotak makanan yang dibawakan oleh teman - teman Bomi yang datang menjenguk telah kandas. Bomi, Jimin, dan Bora telah memalsukan penyebab Bomi bisa dirawat di rumah sakit. Mereka telah menghasut dokter yang merawat Bomi untuk melakukan hal serupa. Mereka bertiga mengatakan kalau selama ini Bomi memiliki penyakit kambuhan yang dia sembunyikan dari semua orang. Bomi tidak mungkin mengatakan kepada teman - temannya, "Kalian tidak perlu khawatir. Aku hanya diserang bangsa Satan karena mereka tahu aku adalah keturunan peri La Fée.".
Tidak ada jalan lain selain merahasiakan itu semua dengan mengatakan kebohongan, meskipun kebohongan itu membuat teman - temannya semakin khawatir.
Perlahan, tawa lenyap dari wajah Bora. Dia teringat Jin. Dia teringat dua Chasseur yang lainnya. Seiring berjalannya waktu, rasa khawatirnya semakin besar terhadap mereka. Meskipun dia tahu kalau mereka pernah ke Brazil sebelumnya, tapi situasinya telah jauh berbeda. Pada saat itu bahaya besar belum mengancam keselamatan mereka. Kini, bahaya besar itu terus memayungi mereka layaknya awan hitam yang siap menurunkan hujan deras serta petir kapanpun dan dimanapun.
Jimin dan Bomi segera menyadari perubahaan ekspresi Bora. Tawa yang sedari tadi memenuhi ruangan itu seketika lenyap dalam hitungan detik. Tidak ada lagi yang berusaha menciptakan suasana bahagia.
"Apa yang kamu pikirkan, Bora - ya?" tanya Bomi.
"Aku... hanya khawatir," jawab Bora.
"Khawatir tidaklah 'hanya', noona. Tidak ada kata 'hanya' untuk sebuah kekhawatiran. Kita semua yang ada di sini khawatir, tapi kita tidak memiliki pilihan lain selain menunggu dan mempersiapkan diri kalau terjadi sesuatu kepada mereka. Kita hanya perlu mempercayai mereka," kata Jimin. Bora menjawab kalimat itu hanya dengan sebuah anggukan singkat.
![](https://img.wattpad.com/cover/39955174-288-k866426.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CHASSEUR (BTS FF)
FanfictionAda saat dimana dunia ini dikuasai oleh makhluk mitos dan legenda. Tugas seorang Chasseur lah untuk melindungi dunia dari genggaman mereka.