14. Something About Minah

2.2K 246 15
                                    

"Jimin – ah!!"

"Noonaaaaaa!!"

Dan teriakan Jimin terdengar semakin jauh ketika tubuhnya dibawa ke tengah hutan oleh dua Werewolf.

Bora langsung berlari mengejar Jimin dan dua Werewolf itu ke tengah hutan. Hutan itu gelap dengan pohon yang besar – besar. Menyulitkan Bora untuk mengejar dua Werewolf itu meskipun jarak antar pohon tidak terlalu rapat. Akar – akar yang bermunculan ke permukaan tanah serta semak belukar yang tampak samar menjadi penghalangnya.

Dan seiring teriakan Jimin yang tidak terdengar lagi, Bora berhenti dengan nafas tersengal – sengal. Sadar betul kalau usahanya sia – sia. Dengan berat hati dan penyesalan penuh, Bora berbalik dan kembali menuju perkampungan. Memberi tahu kepada yang lain kalau Jimin telah diculik oleh dua Werewolf.

*****

Dua Werewolf itu masih menyeret kaki Jimin. Jimin sempat dibuat bingung, kakinya digigit oleh oleh dua Werewolf dengan geligi tajam mereka, tapi dia sama sekali tidak merasakan sakit. Sakit yang datang justru dari tanah hutan keras yang bergesekan dengan tubuhnya. Tiba – tiba, Jimin memikirkan saudara – saudaranya. Memikirkan orang tuanya. Dia harus bertahan hidup untuk membantu mereka semua. Dia mengambil tongkat kayu besar dan melayangkan dua pukulan yang mengenai kepala dua Werewolf itu. Akhirnya dia berhasil melepaskan diri dari kedua Werewolf itu.

Kini, dia berhadapan dengan dua Werewolf yang menatapnya geram. Geligi taring yang tajam itu sama sekali tidak membuat Jimin gentar. Jimin langsung berdiri dan mengambil senapan laras panjangnya. Dia tahu dua serigala di hadapannya ini bukanlah serigala biasa, mengingat ukuran mereka yang sangat besar dengan tinggi yang sama dengan dirinya, itupun kedua serigala itu masih berdiri dengan keempat kaki mereka. Dua serigala berbulu coklat itu bergerak perlahan mendekati Jimin dengan amarah penuh di mata mereka. Bengis itu muncul di wajah dua Werewolf itu. Jimin memilih untuk berani dan bertahan di tempatnya, karena kabur pun percuma.

Dan ketika Jimin siap menarik pelatuknya, seseorang muncul di belakang kedua Werewolf itu. Niat Jimin untuk menyuruh orang itu pergi dia urungkan ketika dia melihat siapa orang itu. Dengan kulit pucat dan senyum dingin, berjalan tenang ke arena pertarungan. Menatap Jimin dengan tatapan tajam yang penuh ketenangan.

"Jadi, kamu sutradara dibalik semua pembunuhan di pulau ini, Yongguk – ssi?" tanya Jimin kepada orang yang dia panggil Yongguk itu.

"Ani. Bukan aku sutradara dibalik ini semua. Sutradara itu hanya satu orang yang mengendalikan. Sementara yang terjadi di pulau ini, bukan hanya satu orang yang mengendalikan. Kami, bangsa vampire dan Werewolf, berjumlah ratusan. Sebenarnya, aku akan mengundangmu untuk mengunjungi Istana kami di tengah hutan, kalau kamu tidak keberatan?" kata orang, atau vampire, bernama Yongguk itu. Masih dengan senyum dingin mematikan yang sama. Sebuah ajakan yang membawa Jimin menuju rasa penasaran.

"Apa yang kamu rencanakan? Jangan main – main!" dan Jimin kembali mengacungkan senapannya ke Yongguk.

"Aku tidak main – main, Jimin – ssi. Dan aku tidak suka main – main." ujar Yongguk.

Detik selanjutnya, Yongguk bergerak cepat memanjat pohon di dekat Jimin dan menjatuhkan dahan pohon yang cukup besar ke kepala Jimin. Sebelum Jimin menyadarinya, dahan pohon besar itu sudah menimpa kepalanya. Sontak, semuanya langsung gelap dan Jimin tidak sadarkan diri.

*****

"Bora – ya, coba tenang dulu. Tarik nafas, dan ceritakan kepada kami. Apa yang terjadi pada Jimin?" tanya Bomi.

Mereka semua sedang berkumpul di dekat perapian, dengan Bora sebagai pusat perhatian. Bora baru saja sampai dan membangunkan mereka dengan nafas terengah – engah. Dia mencoba menjelaskan apa yang terjadi kepada Jimin, namun kepanikan hebat melandanya sehingga tidak ada satupun kata yang terucap dari bibirnya. Hal itulah yang membuat mereka berkumpul di dekat perapian, berusaha menenangkan Bora sekaligus menceritakan apa yang terjadi pada Jimin.Setelah beberapa saat, akhirnya Bora angkat bicara.

CHASSEUR (BTS FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang