Los Angeles International Airport (LAX), Los Angeles, California, USA
Empat bersahabat itu sudah sampai di Bandara Internasional Los Angeles, Amerika Serikat. Menurut keterangan yang mereka dapatkan, mereka akan diantar oleh salah satu agen Chasseur di Amerika. Beruntunglah mereka karena mereka tidak harus mencari taksi setelah perjalanan Korea – LA selama berjam – jam.
Kini mereka tengah duduk diam di dalam sebuah mobil limousine yang sengaja disiapkan untuk mereka. Seorang supir berjas hitam sedang menyetir di depan. Tidak banyak kata yang terucap di dalam mobil itu. Selain karena para tamu memang kelelahan, tidak ada sesuatu yang dapat diperbincangkan.
Tiga puluh menit kemudian, mereka telah sampai di tempat tujuan. Rumah itu tampak sederhana dari luar, layaknya rumah – rumah Amerika pada umumnya. Rumah itu bercat dinding putih. Supir itu tampak menekan bel pada pagar dinding rumah tersebut.
Tidak berapa lama kemudian, keluarlah yeoja cantik seumuran mereka dari dalam rumah. Yeoja itu menatap bingung kepada empat orang Korea yang tidak kalah bingungnya dengan dia. Supir itu tampak membisikkan sesuatu ke telinga yeoja itu. Air muka itu langsung berubah ramah menyambut para tamu jauhnya.
"Do you guys speak English?", tanya yeoja itu kepada empat orang tamunya. "Yeah, we can speak English.", jawab Jin. "Okay, come in.", ajak yeoja itu. Empat orang itu langsung mengangkat barang – barang mereka dan mengikuti yeoja itu memasuki rumahnya.
"Welcome to my home. I live alone in this house, so enjoy yourself.", ujar yeoja itu. Sementara keempat tamunya tampak terperangah karena rumah yeoja itu sangat luas. Dekorasi ruangan serba putih dan banyak sekali jendela, sehingga udara luar mudah masuk. Dua kata untuk mendeskripsikan rumah itu, sangat luas. (Kalian semua nonton The Heirs kan? Bayangin interior rumah Kim Tan di Amerika).
"What bring you guys here? I mean, South Korea is far from here.", tanya yeoja itu. Mereka sedang duduk di ruang tengah dengan lima gelas berkaki berisi orange juice dingin serta sepiring biskuit. Sejujurnya yeoja itu sudah tahu maksud dan tujuan kedatangan empat orang asing ini, hanya saja dia berpura – pura tidak tahu dan sekedar basa – basi. Itulah caranya untuk menyambut tamu.
(Selanjutnya percakapan dilakukan dalam Bahasa Inggris)
"Kami ingin meminta bantuan padamu. Ada satu jenis peri yang sangat jahat yang sangat suka membunuh. Peri ini berjenis La Fée. Cara membunuh peri ini sangat menakutkan, mereka membunuh melalui mimpi sehingga tindakan mereka tidak akan terdeteksi.", jelas Jin.
"Dan menurut buku yang kami baca,", Bomi mengeluarkan buku tebal itu dari dalam tasnya, "di sini ibumu pernah menulis suatu kode. Dia menulis 'honorable mercy wisdom' yang kalau dikonversikan menjadi sebuah nama dalam bahasa Korea, ini berarti Jung Eunji. Apakah Jung Eunji adalah ibumu?", tanya Bomi sambil menjelaskan kode yang sudah mereka pecahkan. Yeoja itu tampak terdiam selama beberapa saat dan tidak melakukan apapun. Dia merasa pernah membaca mengenai peri La Fée ini di suatu tempat.
"Ya, dia ibuku. Setidaknya, mereka bilang itulah nama ibuku. Aku tidak pernah bertemu dengannya, jadi aku tidak tahu pasti. Oh ya, kita belum berkenalan. Namaku Wendy.", ucap yeoja bernama Wendy itu sembari menjabat tangan keempat tamunya satu per satu.
"Kim Seokjin, kau bisa memanggilku Jin.", ucap Jin.
"Park Jimin. Mereka memanggilku Jimin.", ucap Jimin.
"Yoon Bomi.", ujar Bomi.
"Minah. Namaku Bang Minah, mereka biasa memanggilku Minah.", kata Minah.
Wendy tersenyum hangat setelah menyalami mereka satu per satu. "Baiklah, aku rasa kalian butuh istirahat sejenak, kan? Pembicaraan mengenai peri ini bisa lama sekali, jadi lebih baik kalian beristirahat dulu. Nanti malam kita lanjutkan lagi, okay?", ucap Wendy. Sesungguhnya mereka ingin langsung saja membicarakan masalah ini, tapi mata dan fisik mereka sudah tidak bisa dibohongi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHASSEUR (BTS FF)
FanfictionAda saat dimana dunia ini dikuasai oleh makhluk mitos dan legenda. Tugas seorang Chasseur lah untuk melindungi dunia dari genggaman mereka.