22. The Beginning of The End

2.1K 228 6
                                    

Bora tersenyum senang melihat Jin yang akhirnya bisa tertawa lepas.

Dia telah memenuhi janjinya kepada Mr. Kim, untuk tetap menjaga kebahagiaan agar tetap ada di muka Bumi ini. Setidaknya, untuk saat ini, Bora telah menjaga Kim Seokjin agar tetap merasakan kebahagiaan.

Karena dia, karena mereka, akan terus bersamanya. Menghadapi semuanya bersama. Karena dia tidaklah sendirian.

Beberapa Minggu Kemudian

Angin yang membawa udara dingin khas bulan November bertiup. Keenam Chasseur itu memutuskan untuk beristirahat sementara waktu dari kegiatan mereka menutup pintu La Fée dan Satan sembari mengisi waktu mereka dengan kegiatan yang lebih 'manusiawi' dan tidak memiliki hubungan apapun dengan misi mereka. Mr. Kim sudah memberi izin mereka untuk beristirahat, mengingat mereka sudah tahu mereka akan mengunjungi tiga negara lainnya dan itu akan memakan waktu serta tenaga.

Seperti yang dilakukan Bomi sekarang ini. Berjalan - jalan di sekitar Hongdae adalah sesuatu yang sudah dia impi - impikan sejak lama. Dia tidak pernah memiliki kesempatan untuk sekedar melemaskan kakinya sembari melihat - lihat toko yang memajang barang - barang branded serta beragam café yang memiliki design yang unik serta menu - menu yang menggiurkan.

Semenjak beberapa bulan yang lalu, dia merasa dunianya terbalik dengan dunia orang - orang di sekitarnya. Baginya, dunia orang - orang di sekitarnya hanyalah dunia mimpi. Tidak ada makhluk penghisap darah atau yang sejenisnya di dunia 'mimpi' itu. Sementara bagi orang - orang, makhluk - makhluk penghisap darah dan yang lainnya hanyalah ada di cerita - cerita dan tidaklah nyata. Tidak ada satupun dari mereka yang mengetahui kalau ada empat anak muda, satu peri La Fée yang bertaubat, serta satu Werewolf yang masih memiliki hati nurani yang telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan dunia tempat tinggal para manusia. Tidak ada juga yang tahu kalau ada tiga manusia yang ternyata keturunan dari makhluk - makhluk yang menurut mereka tidaklah nyata.

Bomi semakin menyadari satu hal ketika berjalan - jalan di area Hongdae ini. Betapa dunianya dan dunia orang - orang di sekitarnya ini terpisahkan oleh kabut yang tipis sehingga tidak terlihat bedanya. Bomi pun dibuat terkejut ketika dia baru menyadari kalau mereka, para Chasseur, bisa menyatu dengan dunia manusia 'normal' lainnya tanpa ketara. Layaknya gula yang dituang ke dalam air lalu diaduk hingga larut. Air itu tetap terlihat sama, namun kalau diteliti kandungan air itu pasti akan berbeda.

Udara semakin dingin. Bomi merapatkan jaketnya untuk mencegah udara dingin menusuk kulitnya. Langkah kakinya pun dipercepat, bahkan dia hampir berlari. Dia tidak lagi memperhatikan, atau sekedar mempedulikan, suasana di sekitarnya. Yang jelas, dia ingin cepat - cepat sampai pulang ke apartmentnya.

Bukan tanpa alasan dia melakukannya.

Karena ada seseorang berjaket hitam yang terus mengikutinya.
Dan langkah kakinya terhenti di sebuah jalan buntu. Dia merasa aneh, sekaligus panik dan takut. Jelas sekali otaknya memerintahkan kakinya untuk berjalan menuju apartment, bukan ke jalan buntu yang sepi seperti ini. Ada sesuatu yang tidak beres. Udara semakin dingin. Dingin yang sama sekali tidak wajar ketika Bomi bisa melihat asap keluar dari hembusan nafasnya padahal salju pertama pun belum turun.

Detik berikutnya, Bomi merasakan orang yang mengikutinya itu berdiri tepat di belakang punggungnya. Bomi dapat merasakan sebuah tatapan tajam menatapnya, menusuknya hingga ke dalam hatinya. Dengan jarak sedekat itu. Bomi paham kalau udara dingin itu bukanlah berasal dari angin di bulan November, melainkan berasal dari orang yang berdiri di belakangnya. Tubuh orang itu mengeluarkan hawa dingin.
Sebuah hawa dingin yang Bomi ingat beberapa minggu yang lalu, ketika Jin dirasuki oleh Satan.
Dan dengan kemantapan hati, Bomi memberanikan diri untuk berbalik.

CHASSEUR (BTS FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang