3. La Fée

2.8K 303 8
                                    

Anak - anak itu tengah bernyanyi bersama di lapangan rumput halaman belakang panti asuhan itu. Jimin berdiri di tengah - tengah mereka, mencoba untuk sedikit menghibur anak - anak itu agar tidak dilanda ketakutan lagi. Mereka menyanyi dengan suka cita setelah sebelumnya Jimin memberikan makanan kecil untuk mereka.

Jin tampak mengobrol dengan salah satu suster di panti asuhan itu. Mereka sedang duduk di dalam kantor para suster dan hanya ada mereka berdua di sana. "Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda dan teman Anda yang sudah memberikan bantuan kepada kami.", ucap suster itu.

"Sama - sama, Sus. Ini semua karena kami khawatir akan kondisi anak - anak di sini. Mengingat baru - baru ini telah terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan di sini.", ucap Jin.

"Iya, Nak. Saya sendiri juga sangat terkejut atas kejadian itu. Semuanya terjadi begitu cepat, dan aneh. Siapapun yang mendengar berita itu pasti setuju kalau itu semua aneh. Bagaimana mungkin anak - anak itu meninggal di waktu dan tempat yang bersamaan?", desah suster itu. Tampak dari wajahnya gurat - gurat kecemasan yang nyata.

"Saya setuju, Sus. Ini semua aneh. Memangnya kalau boleh saya tahu, apakah sebelumnya mereka mengidap gangguan psikologis atau semacamnya?", tanya Jin. "Sama sekali tidak, Nak. Mereka semua sangat sehat. Bahkan saya yang mengawasi mereka mengerjakan PR sebelum tidur. Semua hanya terjadi.... tiba - tiba.", ujar suster itu.

"Saya yakin anak - anak di luar sana pasti sedang ketakutan.", ucap Jin sembari melihat anak - anak yang sedang menyanyi dengan penuh semangat dari jendela kantor. "Bukan hanya anak - anak saja yang takut, Nak. Kami para suster juga takut. Kami takut hal yang sama akan terulang lagi.", ujar suster itu. Tampak dirinya sangat gelisah dan cemas ketika mengucapkan itu.

'Itu tidak akan terjadi lagi. Kami yang akan memastikannya.'

*****

"Bomi-ya! Apa kamu menemukan sesuatu?"

Minah dan Bomi tengah berada di antara jejeran rak - rak buku tinggi. Buku - buku itu berusia sangat tua dan jarang digunakan, kalau dilihat dari sampulnya yang sudah sangat berdebu. Minah sedang mengambil sembarang buku untuk dibaca, sementara Bomi sudah duduk di sudut perpustakaan, asyik dengan dunianya bersama tumpukan buku di kanan - kirinya.

"Berapa lama lagi kita harus mencari? Maksudku, kita hanya mencari satu jenis makhluk yang mungkin saja hanya mengambil sepuluh halaman pada satu buku. Di sini ada ratusan buku dan kita bahkan belum membaca lebih dari lima belas buku! Ini akan menjadi pencarian yang panjang!", keluh Minah. Sebuah keluhan yang tidak mendapat tanggapan apapun dari Bomi yang tengah membaca sebuah buku sangat kuno "Magical Creature That Exist At The World".

"Sepertinya pencarian kita akan berhenti sampai di sini, Minah-ya. Aku menemukannya!", jerit Bomi. Sukses membuat Minah meletakkan buku - buku di pelukannya secara asal dan berlari dengan semangatnya ke arah Bomi. Dia menatap halaman yang sedang dibaca Bomi.

"Apa yang kamu temukan, Bomi-ya?", tanya Minah. Bomi menyerahkan buku itu tepat ke hadapan wajah Minah. "Ini, jawaban atas pencarian yang kita lakukan selama ini adalah satu makhluk. Satu makhluk yang berada di apartment kita adalah jenis yang sama dengan yang membunuh dua puluh anak perempuan itu.", ujar Bomi.

"Peri? Membunuh?", Minah berusaha meyakinkan pendengarannya. Sejauh yang dia tahu, peri tidak pernah membunuh. "Seperti yang dikatakan di buku ini '...peri jenis La Fée adalah satu dari sedikit jenis peri yang menjadi jahat. Mereka diketahui sebagai peri terjahat sepanjang sejarah. Mereka membunuh korban mereka melalui alam mimpi. Mereka hanya mengincar anak perempuan dan juga laki - laki dewasa untuk dijadikan korban....' Ini menjelaskan bagaimana anak - anak perempuan itu meninggal secara misterius dan seolah tanpa sebab. Peri La Fée ini yang membunuh mereka.", jelas Bomi.

CHASSEUR (BTS FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang