20. Something About Bomi and Let's Rescue Jin!

1.9K 233 10
                                    

Under The Han River

Mobil van itu terus melaju menyelami Sungai Han. Tidak seperti perjalanan menuju Pulau Jeju yang penuh canda tawa, kini mereka terdiam dalam masing - masing pikiran. Memori mereka tidak mau beranjak dari jembatan itu, tempat dimana Jin mengorbankan nyawanya untuk keselamatan mereka. Mereka ingat Jin yang dengan beraninya menghadang Black Witch itu dengan tangan kosong. Tanpa persenjataan apapun dan dalam kondisi penuh luka dan lemah. Semua dilakukannya untuk melindungi mereka.

Dan karena hal itulah Bomi masih bertahan dalam tangisnya dan Jimin masih bertahan dalam keterdiamannya. Bomi merasa ini semua salah dirinya. Salah dirinyalah mereka semua berada dalam situasi yang sangat berbahaya seperti ini. Ini adalah situasi yang sudah di luar kendali mereka. Tapi, mereka masih berusaha untuk menangani situasi ini bersama untuk melindungi dirinya. Karena itulah Bomi menangis. Mereka tidak perlu menghadapi situasi ini kalau mereka meninggalkannya sendirian.
Dan Jimin masih merasa bersalah karena tidak bisa membantu Jin. Jin, hyung kesayangannya. Seorang hyung yang sudah dia anggap sebagai bagian dari keluarganya. Jin, Minah, Bomi, Bora, dan Jongin adalah keluarganya. Dan Jin....dia selalu ada untuk Jimin. Jin lah orang pertama yang datang begitu pihak sekolah menelepon kalau Jimin sakit beberapa bulan yang lalu. Jin lah orang yang mempercayainya untuk menjaga semua rahasianya, termasuk cerita pertamanya mengenai Bora. Jin lah orang yang pertama kali tahu kalau Jimin dihantui mimpi buruk. Hanya Jin lah yang bisa menanggapi hal itu dengan serius dan langsung bertindak. Dia adalah leader, hyung, sekaligus sahabat mereka semua. Dia bisa melucu, tapi juga bisa tegas disaat yang dibutuhkan. Itulah kenapa Jimin akan menyalahkan dirinya sendiri kalau sampai terjadi sesuatu pada Jin.

Minah menatap Bomi dan Jimin bergantian. Diantara mereka semua, Minah lah yang paling mengenal Jimin dan Bomi karena telah tinggal dibawah satu atap yang sama dengan mereka berdua selama empat tahun lamanya. Minah tahu ini semua pasti berat sekali untuk mereka berdua. Dia belum pernah melihat Bomi menangis sesering ini sebelumnya. Dia belum pernah melihat Jimin diam membisu seperti ini sebelumnya. Mereka berdua selalu tampil ceria apapun masalah yang mereka hadapi. Itulah sebabnya dia mendekap tubuh Bomi dan membiarkannya menangis di sana. Berusaha untuk menguatkan diri Bomi. Dan ketika Jimin menoleh ke belakang, Minah balas menatap matanya. Dia hanya ingin menyampaikan kalau mereka berdua tidak menghadapi ini sendirian. Mereka akan menyelesaikan semuanya bersama - sama.
Tidak ada satupun yang berbicara diantara Bora dan Jongin. Mereka tidak memiliki bahan pembicaraan apapun. Kalaupun mereka memilikinya, mereka tidak berani untuk mengutarakannya. Saat seperti ini adalah saat yang sangat sensitif bagi Jimin, Bomi, dan Minah. Bora dan Jongin, yang belum lama tinggal bersama mereka, merasa diri tidak pantas untuk mengucapkan kata - kata penghiburan dan pengobar semangat untuk mereka semua.

Lagipula, sekedar 'kata - kata' tidak akan merubah apapun. Yah, setidaknya untuk saat ini.

Dan, petunjuk di radar itu menunjukkan kalau tujuan mereka, Suwon, sudah semakin dekat.

*****

Suwon, South Korea

Mereka memarkirkan mobil van itu di depan pagar rumah yang sederhana. Tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil. Taman depan itu tidak terlalu luas, tapi ditumbuhi segala macam bunga mulai dari mawar, melati, tulip, sampai kembang sepatu. Di sana, di teras depan, seorang ahjumma berusia empat puluh akhir atau lima puluh awal berdiri menyambut mereka dengan senyuman. Bomi langsung berlari memeluk eommanya dan menangis dalam pelukannya. Eommanya mengerti kenapa Bomi bisa seperti ini. Mereka telah menjelaskan semuanya via telepon.

"Masuklah. Kita bisa mengobrol santai di dalam. Aku telah merebuskan teh hangat untuk kita semua. Pasti kalian semua lelah."
Kini mereka semua duduk dalam diam di ruang tamu itu. Seo ahjumma menatap mereka dengan pandangan bertanya - tanya. Sepertinya ada yang kurang di sini. Dia tidak melihat kehadiran Jin, orang yang seharusnya bergabung dengan mereka sekarang ini.

CHASSEUR (BTS FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang