Jimin dan Bomi adalah pemegang kunci pintu gerbang dunia Satan dan La Fée.
Hanya mereka berdualah yang bisa menyelamatkan alam semesta dari kekacauan Perang Semesta.
*****
Galeão International Airport, Rio de Janeiro, Brazil
Ketiga Chasseur itu langsung mengambil penerbangan menuju Korea Selatan begitu mereka keluar dari hutan Amazon. Beberapa jam yang lalu, Hugo langsung mengantar mereka kembali pulang menuju dunia mereka. Namun, pintu gerbang itu tidak tertutup, melainkan terus terbuka. Tentu hal tersebut akan semakin berbahaya bagi dunia manusia.
“Cepat pergilah! Selamatkan dunia kalian yang akan segera berada di ambang kehancuran kalau kalian tidak menyelamatkannya! Jangan sampai Bumi kalian berada di genggaman yang salah!”
Dan kalimat – kalimat itu adalah hal terakhir yang diucapkan Hugo sebelum Satan membekukan dirinya. Tepat di hadapan mereka.
Mereka tidak akan terkejut kalau dalam waktu beberapa hari nanti hutan Amazon akan dibuat membeku oleh bangsa Satan.Maka mereka bertiga pun memutuskan untuk segera keluar dari hutan dan langsung menghubungi markas pusat Chasseur di Brazil untuk membantu mereka memesankan tiket pulang menuju Korea Selatan. Dan sampailah mereka di sini, di bandara internasional Galeão. Untungnya hari ini tersedia penerbangan menuju Korea Selatan.
“Ini sudah tidak bisa ditunda lagi. Kita harus memberitahu mereka bertiga,” ucap Jongin kepada kedua Chasseur lain ketika mereka berada di ruang tunggu.
Jin mengambil handphone dari dalam saku celananya dan berkata, “Aku akan menelepon Jimin.” Tapi gagal. Tidak ada sinyal yang ditangkap oleh handphone nya.
“Aku juga tidak ada sinyal,” ucap Minah.
“Nado,” ucap Jongin.
Lalu, beberapa saat berikutnya mereka mendengar sebuah pengumuman dari pihak bandara kalau semua penerbangan hari ini cancel sampai waktu yang tidak ditentukan dikarenakan gangguan pada menara pemancar sinyal sehingga tidak ada satupun pesawat yang menangkap gelombang radio. Ketiga Chasseur itu tahu, kesalahan pada menara pemancar bukanlah sesuatu yang biasa. Hal ini sangat ganjil. Dan karena penasaran, Jongin mengenakan Kacamata Deteksi Aura untuk melihat keadaan sekitar.
“Aku rasa aku tahu apa yang menyebabkan gangguan sinyal itu,” ucap Jongin.
Di mata Jongin, dia sama sekali tidak bisa melihat landasan pacu pesawat. Dunia di luar bandara yang dia lihat melalui kaca itu sangat gelap. Bahkan pesawat besar sekelas airbus pun tidak terlihat. Semua tertutupi oleh kabut hitam pekat yang bergulung – gulung. Dan di sana, di langit di atas landasan pacu, terbanglah sekelompok pria yang mengenakan jubah putih panjang. Sekelompok itu tidaklah banyak, hanya beranggotakan lima orang. Namun, sepertinya mereka sangat kuat mengingat mereka memiliki kemampuan untuk mengacaukan gelombang sinyal radio.
Para Satan rupanya tengah mengawasi bandara internasional Galeão. Mungkin untuk mencegah kepergian ketiga Chasseur itu.
*****
South Korea
Ketiga Chasseur itu kini tengah berada di markas pusat. Bomi tengah beristirahat di ruang kesehatan yang berada di markas itu. Bora tengah menjaganya sementara Jimin tengah berbicara dengan Mr. Kim di ruangannya. Bora menatap Bomi dengan iba. Dia tidak pernah menyangka ini semua akan sampai sejauh ini. Meskipun dia adalah mantan peri La Fée tapi dia sama sekali tidak tahu kalau Bomi adalah keturunan La Fée. Dia juga tidak tahu kalau Jimin adalah keturunan Satan dan alasan kenapa La Fée mengincar nyawa Jimin. Satu yang pasti, tidak mungkin La Fée mengincar nyawa Jimin hanya karena dia keturunan Satan. Kalau begitu, kenapa mereka tidak mengincar Minah? Padahal dia adalah keturunan vampire dan vampire adalah makhluk ciptaan Satan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHASSEUR (BTS FF)
Hayran KurguAda saat dimana dunia ini dikuasai oleh makhluk mitos dan legenda. Tugas seorang Chasseur lah untuk melindungi dunia dari genggaman mereka.