Mereka berlima kembali masuk ke dalam ruangan itu untuk menjelaskan semuanya dan membicarakan strategi untuk menyelamatkan Minah.
Beberapa saat kemudian, ketiga Chasseur itu tercengang. Jimin sudah selesai menjelaskan semuanya, termasuk kenyataan bahwa Jongin adalah Werewolf. Terlebih lagi, mereka terkejut karena Minah adalah adik dari Yongguk dan rencana Yongguk untuk merubah Minah menjadi vampire untuk menambah pasukan vampire yang akan digunakan para Satan untuk memenangkan Perang Semesta dan menguasai dunia.
"Kita harus membawa Minah pergi, sekarang." ujar Jin.
"Tapi di luar akan sangat berbahaya, hyung. Pasukan yang mencari kami sudah kembali. Penjagaan akan semakin ketat." kata Jongin.
"Tidak masalah, Jongin - ah. Jimin memiliki senapan yang sangat luar biasa." ucap Jin.
"Tapi aku rasa senapan ini hanya akan berfungsi kalau wujud mereka sudah berubah menjadi makhluk lain. Selagi mereka menjadi manusia, senapan ini tidak akan mempan terhadap mereka." ucap Jimin.
"Bagaimana kamu bisa tahu?" tanya Bora.
"Jimin telah menggunakannya untuk melawan Werewolf bernama Chen dan Yixing. Senapan itu tidak mempan melawan mereka ketika mereka masih berwujud manusia. Begitu mereka merubah wujudnya, senapan itu baru bisa menembak mereka." jawab Jongin.
"Kalau begitu kita harus memancing mereka untuk merubah wujud mereka. Tidak ada cara lain." ujar Bomi.
"Aku bisa memancing mereka. Aku bisa merubah diriku dan melawan mereka. Mereka tidak akan memiliki pilihan lain selain merubah diri mereka dan melawanku. Pada saat itu, kalian bisa mulai menyerang mereka." ucap Jongin.
Jimin menatap Jongin khawatir. Ada kemungkinan senapan itu akan membunuh dirinya juga. "Tapi, Jongin - ah...."
"Gwaenchana. Kalau aku terbunuh, setidaknya aku telah melakukan sesuatu yang benar." potong Jongin.
Jongin tahu apa yang akan Jimin katakan. Pasti Jimin merasa khawatir akan keselamatannya. Bagi Jongin hal itu tidak menjadi masalah. Setidaknya, dia telah melakukan satu kebaikan sebelum ajal menjemputnya.
At The Same Time....
Minah terpaku. Dia shock setelah mendengar penjelasan Yongguk. Ingin dia menyanggah, tapi dia tidak bisa. Bukti - bukti yang disodorkan Yongguk di depan hidungnya begitu kuat.
Di sisi lain, hati kecilnya tahu kalau penjelasan Yongguk adalah benar. Dia ingat ketika dia berusia empat tahun (umur Korea), ada seorang anak laki - laki yang dia panggil oppa yang tiba - tiba menghilang dari hidupnya. Dia sangat menyayangi oppa nya itu, begitupun oppa yang juga menyayangi dirinya.
Satu hal yang selalu membuat Minah penasaran. Oppa dan appa nya tidak pernah makan bersama dia dan eommanya. Kini, pertanyaan itu terjawab sudah.
"Apa kamu sudah mengerti, Minah - ya?" tanya Yongguk. Minah tidak langsung menjawab, melainkan hanya duduk terdiam sembari mengamati sepatunya. Dia merasa sepatunya menjadi jauh lebih menarik daripada vampire di hadapannya ini.
"Lalu....apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Minah dengan suara bergetar.
Yongguk mendekati Minah dan berbisik di telinga kanannya. "Aku akan merubahmu menjadi vampire juga, dan kita akan bisa bersatu seperti dulu. Layaknya oppa dan dongsaeng perempuan yang saling menyayangi." bisik Yongguk.
Minah langsung berkelit menghindari Yongguk dan menatap Yongguk tidak percaya. "Setega itukah dirimu, oppa?" tanya Minah. Yongguk tertegun sesaat ketika Minah memanggil dirinya oppa. Sudah puluhan tahun dia tidak mendengar kata itu. Dan ketika kata itu terucapkan, ada satu hal yang menyentil hati kecilnya, menggiringnya ke memori ketika dia berusia enam tahun. Sebelum ayahnya membawanya untuk kembali berkumpul bersama vampire yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHASSEUR (BTS FF)
FanfictionAda saat dimana dunia ini dikuasai oleh makhluk mitos dan legenda. Tugas seorang Chasseur lah untuk melindungi dunia dari genggaman mereka.