01 [Intro]

41.4K 1.9K 15
                                    

- Bully -

- Chapter 01 -

- Written By HwangFitri127 -

- 🧸🧸🧸 -

Donghyuck menatap gedung sekolah yang terkenal begitu elit di Jakarta tempatnya merantau.

Pria berkulit Tan itu menggelengkan kepalanya dengan ribut karena tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Kamu sudah sampai di sekolahmu, Hyuck?"

"Iya, Ma."

"Bagaimana dengan sekolahnya, Hyuck?! Sama seperti ditayangan televisi yang sering Chenle nonton tidak?"

"Iya, Ma. Sekolahnya mirip banget sama film sekolahan yang ada di televisi."

"Berarti bagus dong! Mama kira itu cuma bohong doang. Sana masuk!"

"I ... Iya, Ma."

Tuttt...

Panggilan telepon Donghyuck dan ibunya langsung tertutup dengan cepat karena sang ibu yang tak mau mengganggu momen keberuntungan anaknya.

"Lo murid baru juga, ya?!"

Donghyuck kaget dan menoleh ke sumber suara.

"Iya," jawabnya.

"Ya udah. Sana masuk. Jangan berdiri doang di sini!" perintah siswa berseragam putih abu-abu itu.

"Tapi, saya bingung, kak. Kenapa anak-anak MOS kumpul di sana?" tanya Donghyuck sambil menunjuk ke arah yang dimaksud.

"Biasalah, lagi seleksi body goals," jawabnya.

Donghyuck menganga.

"Body goals?!" ulang Donghyuck tak percaya.

"Lah! Emangnya, lo enggak tahu kalau sekolah ini seleksi murid baru dengan cara seleksi IQ sama proporsi tubuh si murid baru?!"

"Enggak, Kak!"

"Gila! Sebelum lo ngirim pendaftaran, emangnya di sana enggak ada tulisannya?"

"Sa ... Saya enggak baca banget sih, kak."

"Ck! Pentingnya membaca terlebih dahulu."

"..."

Donghyuck hanya bisa diam mendengar apa yang dijelaskan oleh calon kakak kelasnya itu.

"Lo bakalan tahu, gimana ketatnya persaingan di sekolah ini-" pria itu menjeda ucapannya.

"Dan lo bakalan dapat masalah," lanjutnya sambil melirik Donghyuck dari atas sampai bawah.

Donghyuck tak bodoh, dia langsung paham maksud pria itu.

"Ah ... Sorry. Gue gak ada maksud-"

"Santai, Kak. Udah biasa kalau masalah gini," jawab Donghyuck terkekeh.

Pria itu mengangguk paham.

"Ya udah. Gue masuk dulu," ucap pria itu.

Donghyuck mengangguk, sedangkan pria tadi mulai berjalan menjauh, tetapi tiba-tiba dia berhenti.

"Gue harap, lo enggak lulus," ucap pria itu dan kembali melangkahkan kakinya.

Donghyuck terdiam saat dia mendengarkan ucapan siswa bermata sipit tadi.

Ada rasa kesal juga di hatinya karena siswa tadi secara terang-terangan meminta doa agar dirinya tak lulus.

Donghyuck akhirnya memberanikan diri mendekat, membuat semua pasang mata menatapnya.

"Lee Donghyuck?" tanya panitia seleksi.

Donghyuck kaget karena panitia itu tiba-tiba kenal dengannya.

"I ... Iya," jawab Donghyuck gugup.

"Kau lulus."

Donghyuck menganga lebar, bahkan semua calon siswa/i juga tampak sangat kaget.

"Ke aula sekarang dan bergabung dengan peserta MOS yang sudah dinyatakan lulus," ucap panitia itu lagi.

Donghyuck yang masih bingung memilih untuk mengangguk saja dan mengikuti perintah panitia seleksi tadi.

"Gila! Gimana bisa dia lulus gitu aja?! Bukannya sombong atau gimana, body dan style gue beda banget sama dia. Gue classy dan dia kampungan banget!"

"Gimana bisa dia gak ikut seleksi, sih?! Gak adil banget."

"Kok, modelan kayak dia auto lulus, sedangkan kita harus seleksi dulu?!"

"Panitia nya rabun kali."

"Lihat aja kalau gue lulus, bakalan gue kasih pelajaran buat si gendut yang langsung lulus itu. Apa dia gak lihat kalau gue hampir setengah jam di sini nunggu buat seleksi?! Baru datang langsung lolos, enak banget hidupnya!"

"Gak bakalan tenang dia kalau gue lulus! Sumpah!"

Sial! Di hari pertama menginjak sekolah elit itu, Donghyuck sudah memiliki banyak haters.

Sebenarnya, bukan hanya haters yang akan membuat Donghyuck sengsara di sekolah ini, tetapi masih ada beberapa hal lain yang akan membuatnya sengsara.

Intinya, detik pertama Donghyuck menginjak lantai sekolah elit itu, detik itu juga dia sudah memotong pita tak kasat mata yang mengizinkan seluruh kehancuran dan kesialan masuk ke dalam kehidupannya.

- 🧸🧸🧸 -

Bully | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang