30

13.5K 1.2K 26
                                    

WARNING ⚠️

Jangan lupa vote dan komen!

Jangan sider, hargai karya penulis!

•••••

20:12 -

"Tumbenan banget datang ke apart gue, Bang," ledek Jisung saat melihat Mark masuk ke apartemen nya.

"Lo gak mau nerima gue buat bertamu setelah beli apart baru?" tanya Mark malas.

Jisung terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.

"Nggak lah. Gue cuma heran aja sama lo, Bang. Biasanya lebih milih nginep di agensi, kan? Tumbenan aja mau ke sini," jelas Jisung.

Ya, Jisung sudah membeli apartemen baru. Lebih tepatnya, seluruh anak-anak Jung punya apartemen sendiri. Jeno yang pastinya punya apartemen setelah menikah dengan Jaemin, Jeno bekerja sebagai model majalah terkenal. Jisung juga memiliki apartemen sendiri ... Yah, walaupun dia masih melajang, sih. Tapi, apa gunanya gaji Jisung dari bekerja sebagai dancer terkenal kalau tidak dibelikan apart kan? Kalau Mark, wajib bin wajib memiliki apartemen, mengingat kalau anak itu kerap kali menghabiskan banyak waktunya untuk berteman dengan kesepian.

"Buatin salad gih," perintah Mark.

Jisung membulatkan matanya dengan lebar.

"Ogah!" sinis Jisung.

Mark mendengkus, lalu dengan malas dia berjalan ke arah kamar sang adik.

"BUATIN SALAD! GAK USAH PAKE MAYO!" teriak Mark.

"..."

Mark tersenyum tipis karena tak ada respon dari Jisung, lalu dengan santai dia berbaring di atas kasur sang adik.

Mark mengitari pandangannya untuk memperhatikan seisi kamar Jisung.

"Gue kira, cuma gue yang bucin. Nyatanya, adik gue juga sama bucinnya kayak gue," gumam Mark sambil menatap foto Chenle yang ada di atas nakas Jisung.

Mark kembali memperhatikan beberapa foto Chenle yang dipajang oleh Jisung, lalu dia menggelengkan kepalanya dengan pelan.

"Nih kamar kayak kamar Chenle aja," gumam Mark sambil terkekeh pelan.

Brak!

Mark terlonjak kaget karena pintu kamar tiba-tiba terbuka dengan kasar.

"Nah! Udah!" sinis Jisung sambil membawa semangkuk salad.

"Thanks my the best brother!" ucap Mark meledek.

Jisung mendengkus, sedangkan Mark menarik salad yang dipegang Jisung dan langsung memakannya dengan lahap.

Jisung duduk di samping Mark sambil memperhatikan sang kakak yang menikmati salad buatannya.

"Bang ... Udah ada info gak?"

"Gak ada."

"Hah ... Jadi, Chenle juga belum ditemuin dong."

"Hum..."

"Gue kangen sama Chenle, Bang."

"Lo pikir, gue gak kangen sama Donghyuck?!"

"..."

Jisung terdiam, sedangkan Mark masih fokus menyantap salad nya.

Mark mengangkat pandangannya dan menunjuk ke suatu arah.

"Masturbasi lo bisa dibaikin gak? Itu tisu bekasan lo nyempil di bawah meja belajar lo, Bangsat!" sinis Mark.

Jisung seketika mendelikkan matanya, lalu menatap ke arah yang ditunjuk oleh Mark.

Bully | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang