05

17.3K 1.4K 48
                                    

- Bully -

- Chapter 05 -

- Written By HwangFitri127 -

- 🧸🧸🧸 -

17:33 -

"Balikin tas saya, Kak!"

"Mau? Ambil sendiri lah!"

"Kak, saya buru-buru."

"Gue perduli? Enggak lah."

Donghyuck hanya bisa menghela napas nya saat mendengarkan jawaban Mark, lalu dia berjalan menjauh dari keluarga Lee itu.

"Gak ada apapun yang bisa bantu gue buat ngambil tas gue," gumam Donghyuck.

Donghyuck masih mengitari pandangannya buat nyari benda yang bisa bantu dia ngambil tasnya yang ada di atas pohon mangga samping jembatan.

Gak lama, muka Donghyuck seketika senang pas lihat ada tangga di dekat pagar sekolah. Buru-buru lah Donghyuck ngambil tangga itu.

"Dapat tangga lo?" tanya Jeno meledek.

Donghyuck gak menjawab. Dia lebih milih buat make tangga itu biar dia bisa ngambil tas nya di atas pohon mangga.

Pas Donghyuck baru mau ngambil tas nya, tangga itu tiba-tiba patah. Alhasil Donghyuck jatuh sambil ketiban tangga. Definisi sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Jeno, Mark dan Jisung tertawa saat melihat itu. Memangnya, siapa yang gak ketawa kalau lihat pemandangan kayak gini, sih?

"Kayak babi buntelan yang ketiban ember tai!" ledek Jeno.

Donghyuck menghela napas panjang dan berusaha buat bangkit. Sial! Kaki sama punggungnya sakit banget.

"Lo gak akan bisa ngambil tas lo itu," ledek Jisung.

Donghyuck tersenyum tipis saat dia dengar ledekan Jisung. Ck! Padahal baru tadi anak itu minta maaf sama dia.

Emang, ya, manusia itu kebanyakan bohongnya.

Saat Donghyuck hendak lompat, tiba-tiba ada orang yang nahan tangannya biar gak lompat.

Donghyuck langsung natap orang itu, begitupun sama keluarga Lee.

"Biar gue bantu," ucap si pria dengan papan nama Huang Renjun.

"Tapi-"

"Gak usah banyak omong," potong Renjun.

Renjun nyuruh Donghyuck buat ngambil batu bata biar bisa ditumpuk.

Saat udah ada sekitar tujuh tumpuk, Renjun naik ke atas.

"Lo gila, Njun?!" teriak Jeno panik.

"Kak! Turun, kak! Jangan! Bahaya!" teriak Donghyuck panik

Renjun gak perduli, sampai pas dia udah ngambil tas Donghyuck, batu bata ketiga yang disusun tadi langsung pecah.

Bully | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang