10

16.8K 1.3K 72
                                    

- Bully -

- Chapter 10 -

- Written By HwangFitri127 -

- 🧸🧸🧸 -

06:22 -

"Gimana keadaan lo?"

"Lo ada luka selain waktu itu?"

"Apa Mark ngelakuin hal yang gila sama lo?"

"Lo gak diperkosa, kan?!"

"Apa-"

"Kak! Udah. Gak usah banyak tanya!" potong Donghyuck.

Donghyuck natap Renjun yang cerewet nya minta ampun.

"Gue gak diapa-apain sama Mark, kok. Gue cuma dibawa ke apartemen nya kemarin buat bersihin apartemen nya," jawab Donghyuck.

Renjun memicingkan matanya.

"Suer, Kak. Saya gak bohong. Bohong sama dengan dosa. Dosa saya udah banyak, Kak. Jangan sampai bertambah karena saya bohong sama kakak. Jelek kayak gini, saya juga mau masuk surga!" pekik Donghyuck berusaha meyakini Renjun.

Renjun rolling eyes.

"Syukurlah kalau emang si gila itu gak ngelakuin hal gila sama lo," ucap Renjun.

Donghyuck dan Renjun sekarang sedang jalan bersama di koridor sekolah.

Banyak pandangan tak suka ke arah mereka berdua. Ah ... Lebih tepatnya, hanya Donghyuck yang mendapatkan pandangan benci itu dan Renjun masih mendapatkan pandangan memuja dari orang-orang. Ingat, dia seorang Sun di SHS ternama itu.

"Ngomong-ngomong, kita udah dekat, ya?"

"Itu karena kakak nolongin gue mulu kalo lagi di-bully."

"Kalau dipikir-pikir emang iya, sih. Dan pertama kita ketemu dan saling bicara, pas lo masih MOS dan gue kasih lo peringatan."

"..."

"Gue waktu itu wanti-wanti biar lo gak final masuk buat daftar di sekolah ini. Tapi, lo ternyata punya nyali yang tinggi buat masih tetap daftar dan bertahan di sekolah ini."

"Gue gak akan takut, Kak."

"Yah ... Nyali lo besar banget."

Donghyuck dan Renjun berbincang-bincang satu sama lain dan sesekali mereka tertawa kecil karena humor yang diucapkan Donghyuck. Kalau Renjun mah, dia gak tahu ngelawak.

Gak lama, mereka sampai di kelas Donghyuck.

"Astaga! Ngapain diantar, Kak? Bikin repot aja!" pekik Donghyuck yang baru sadar kalau ternyata Renjun nganterin dia sampai kelas.

"Gak apa-apa, kok. Lagi pula gue juga mau ke kantin habis ini buat sarapan. Ah ... Apa lo mau sarapan bareng sama gue?" tawar Renjun.

"Enggak usah, Kak. Saya udah bawa bekal sendiri dari rumah," tolak Donghyuck dengan lembut sambil tersenyum kecil ke arah Renjun.

Renjun ngangguk aja dan nggak bakalan maksa anak itu buat sarapan bareng dia.

Renjun ngelambaiin tangannya ke arah Donghyuck, begitupun dengan Donghyuck. Habis itu mereka ke tempat tujuan masing-masing.

Brak!

Baru aja Donghyuck ngebuka pintu kelasnya, ember yang berisikan air kotor dan juga beberapa sampah berhasil kena kepala sampai ujung kakinya.

Donghyuck mejamin matanya dan berusaha untuk menahan gejolak amarah di dalam dadanya.

What the hell! Ini baru pagi dan bahkan jam pelajaran pertama belum dimulai, dan sepagi ini dia udah di-bully. Gimana siang nanti?

Bully | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang