28

13.3K 1.1K 12
                                    

Seven months later -

Taeyong tersenyum bahagia saat melihat anak tiri tertuanya sedang bersenda gurau bersama dengan anggota geng nya.

Jaehyun memeluk Taeyong dari belakang, lalu dengan lembut dia menyeka air mata Taeyong.

"Kenapa menangis? Hum?"

"Aku senang, Jae. Akhirnya Mark sadar juga dan selamat dari masa kritisnya yang enam bulan lebih lamanya."

"Itu karena doa kita semua. Kita harus bersyukur karena sangat langka orang yang bisa bertahan sejauh ini untuk melawan masa kritisnya."

"Ya ... Kita harus bersyukur."

Ya, Mark sudah bangun dari masa kritisnya sekitar 3 hari yang lalu dan bahkan sekarang Canadian boy itu sudah tampak lebih sehat. Ya, walaupun ada sedikit kendala pada bekas operasinya. But, it's okey karena jahitannya juga sudah perlahan mengering.

"Ayo masuk!" ajak Jaehyun.

Taeyong mengangguk, lalu kedua pria itu masuk ke ruang rawat Mark dengan posisi saling menggandengkan tangan mereka satu sama lain.

"Waduh! Tahta tertinggi datang nih!" seru Lucas sambil bertepuk tangan.

"Mom! Dad!" seru Mark.

"I've been waiting for you guys! But where's Hyuck?!" tanya Mark.

Mark mengalihkan pandangannya ke segala penjuru arah.

"..."

"Kenapa diam? Mark udah sadar tiga hari yang lalu dan semenjak Mark sadar, Mark sama sekali gak pernah lihat Donghyuck," tanya Mark penasaran.

Suasana di dalam ruangan menjadi sepi dan tak ada yang bisa berkata-kata.

"Hei! Kenapa semuanya malah diem?! Any problem?" tanya Mark heran.

"..."

Mark mendengkus kasar, lalu menatap satu persatu anggota geng Carlos dengan tatapan menuntut jawaban.

"JAWAB!"

Semua orang yang ada di dalam ruangan langsung tersentak karena Mark yang tiba-tiba berteriak dengan begitu keras.

"Shhh-"

"Mark?! Yang mana yang sakit, Nak?!" tanya Taeyong saat dia mendengar ringisan Mark.

Saat Taeyong hendak memegang Mark, Mark lebih dulu menepis tangan Taeyong.

"Mark Lee! Apa yang kau lakukan?!" marah Jaehyun.

"Gue tanya sekali lagi! DI MANA DONGHYUCK?!" tanya Mark membentak.

"Dia pergi," jawab Jaehyun.

Mark menatap Jaehyun dengan cepat.

"Dia pergi ke suatu negara yang dimana tak ada seorangpun yang tahu dia di mana bersama keluarganya," jelas Jaehyun.

Mark menggelengkan kepalanya.

"Nggak usah banyak drama!" dingin Mark.

"Bener, Bang. Hari terakhir Haechan jenguk lo, pas lo masih kritis dan saat itu juga dia hilang kayak ditelan bumi," jelas Jisung menyahut.

"Telpon Jaemin! Anggota Lorenzo pasti tahu dimana keberadaan Haechan!" seru Mark memerintah.

"Nggak. Mereka gak ada yang tahu di mana keberadaan Haechan. Bahkan Jaemin sama Haruto beberapa hari yang lalu datang ke sini buat cari Haechan," sanggah Jeno.

"Gak! Itu cuma tipuan mereka!" seru Mark.

"Bukan, Mark. Pada dasarnya dia emang hilang entah kemana. Kita gak tahu dia di mana," jelas Jungwoo.

Bully | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang