08

15.4K 1.3K 98
                                    

- Bully -

- Chapter 08 -

- Written By HwangFitri127 -

- 🧸🧸🧸 -

18:34 -

Bugh!

Plak!

Sret!

Donghyuck natap Mark dengan mata sayu nya. Dia beneran gak kuat buat nanggung siksaan fisik yang Mark kasih buat dia.

Perutnya ditinju.

Pipi kanan nya ditampar.

Dan pergelangan tangan nya di gores dengan abjad membentuk nama Mark Lee.

"Gue udah bilang sama lo, ya! Lo harus di kantin sebelum gue! Lo lupa kalau lo babu gue?! HA?!"

Donghyuck cuma bisa nunduk dengar bentakan Mark karena emang Mark semarah itu sama dia. Mungkin aja dia buat majikan nya itu nunggu terlalu lama sampai Mark emosi banget.

"Maaf. Saya tadi di-bully sama teman sekelas saya, Kak. Kaki saya diinjak di bagian tulang kering. Gak sengaja kak Renjun lewat di depan kelas dan langsung nolongin saya, Kak," jelas Donghyuck.

"Alah! Bacot lo!"

Mark narik pergelangan tangan Donghyuck, terus dia dengan santai nuangin garam halus tepat di atas luka gores tadi.

"Arggggg!"

Mark tertawa waktu lihat muka kesakitan Donghyuck. Gak tahu aja, kenapa Mark terobsesi buat lihat Donghyuck kesakitan.

"Ini balasan belum setimpal buat lo yang buang waktu gue secara sia-sia, Sialan!" marah Mark.

Mark narik rambut Donghyuck, terus dengan tanpa hati dia dorong anak itu sampai jatuh di atas lantai.

Mark ketawa kecil sewaktu liat ada beberapa helai rambut Donghyuck di tangannya yang tadi narik rambut tuh anak.

Gimana gak lepas beberapa helai kalau Mark narik Donghyuck dengan tangannya yang megang rambut tuh anak.

Mark benar-benar bajingan.

Mark dorong Donghyuck buat masuk ke dalam mobilnya yang sebelumnya udah dia buka secara otomatis sewaktu dia jalan ke parkiran sekolah.

Iya, Donghyuck diperlakukan kayak gitu sama Mark sewaktu mereka masih di area sekolah.

"Mau bawa saya kemana, Kak?" tanya Donghyuck ketakutan.

Mark tersenyum menyeringai, terus dengan santai dia ngeluarin setengah jari Donghyuck dari dalam mobil, habis itu dia tutup pintu mobil nya dengan keras.

"AAAAA!"

Semua orang yang ada di sana meringis waktu lihat gimana jari Donghyuck.

Bayangin aja kalau kalian yang ada di posisi itu.

Ada beberapa murid yang iba sama Donghyuck, bahkan ada juga yang merasa senang karena ngerasa kalau dia dapat tontonan gratis.

Usai bermain-main sama jari Donghyuck, Mark buka balik pintu mobilnya, habis itu dia dorong Donghyuck keluar.

"Sekali lagi lo buat waktu gue kebuang sia-sia gak segan-segan gue lakuin lebih dari ini!" final Mark.

Mark masuk ke dalam mobilnya, habis itu nancap gas mobilnya ninggalin Donghyuck yang masih terkapar di tanah.

Bully | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang