5.) Di lamar??

1.5K 161 9
                                    

Siapa nih yang seneng kalau author update?

Komen dong biar rame. Masak iya author sampek bela bela in update tapi gak ada yang mau komen.


🚫WARNING🚫

1.) Di harapkan vote dan komen setelah membaca cerita ini ygy.

Cukup sekian dari saya, terimakasih.

___________________
Happy reading
__Tandai typo__

~Zila pov~

Saat ini kami bertiga tengah berada di taman dekat mall atas permintaan dari Gus kecil. Kemudian aku dan Gus Aqil duduk di kursi taman berdua menunggu Gus Haris yang sedang mengantri membelikan es krim.

Nih pesenan Aqil rasa coklat"ucap Gus Haris baru saja datang tepat di depanku dengan menyerahkan satu es krim coklat kepada Gus Aqil.

"Makasih, ammu memang paling baik"ucap Gus Aqil menerima pemberian Gus Haris dengan wajah yang sangat menggemaskan di mataku. Ingin sekali rasanya ku cubit pipi gembul nya itu.

"Karena saya tidak tau kesukaan kamu,saya belikan coklat juga"ucap Gus Haris menyerahkan satu es krim coklat dengan bonus senyuman. Entah mengapa sore ini aku melihat banyak senyuman dari gus Haris yang tampak berbeda hari ini.

"Makasih Gus,jadi ngerepotin"ucapku dengan menerima pemberian Gus Haris.

"Iya sama sama,lagian kamu emang ngerepotin kok"ucap Gus Haris. Hah?kenapa Gus Haris sekarang hampir mirip dengan adiknya sih yang suka bikin kesel.

Aku hanya mendengus dalam hati tak berani mengucapkan, oh untung kamu ganteng gus'batinku. Oh,aku sangat heran mengapa sore ini Gus Haris menjadi menyebalkan,mengapa Kakak adik itu sama sama menyebalkan?

"Jangan menggerutu di hati"ucap gus Haris seperti tau apa isi hatiku yang kemudian beliau duduk di samping Gus Aqil,dan posisinya satu kursi denganku juga,artinya kita bertiga duduk bersama. Aku,Gus kecil,Gus Haris sudah seperti keluarga kecil yang bahagia bukan??

"Masyaallah, keluarga kecil yang bahagia ya mas mbak"ucap ibu ibu yang letaknya tak jauh dari tempat kami duduk.

"Semoga tetep sakinah mawadah warahmah ya kalian hingga maut memisahkan pokoknya"lanjut ibu itu tadi.

"Istrinya cantik, suaminya ganteng ya pantes nak anake se imut dan seganteng itu"ucap teman ibu tadi yang duduk di samping ibu ibu tak ku kenal tadi.

"Saya doakan semoga kalian berjodoh di dunia akhirat ya mas mbak"sambung ibu ibu tadi yang langsung aku aminkan juga dalam hati.

"Makasih ya buk doanya, insyaallah kita akan menjadi jodoh dunia akhirat jika Allah berkehendak"ucap Gus Haris dengan tersenyum kepada kedua ibu tersebut.

Aku hampir saja tersedak oleh eskrim ku karena ucapan Gus Haris yang secara nggak langsung beliau mengakui bahwa kami suami istri.

Setelah berbincang panjang dengan kedua ibu ibu tersebut,mereka berdua pun pamit undur diri dengan alasan tak mau mengganggu momen keluarga kami.

Setelah kepergian ibu ibu tadi,kami bertiga pun kembali terdiam tak ada pembicaraan hingga Gus Aqil berbicara.

"Ammu,Aqil mau main di cana"ucap Gus Aqil menunjuk kearah beberapa anak kecil yang bermain disana.

"Hati hati ya"ucap Gus Haris yang di angguki oleh Gus Aqil.

Setelah itu,Gus Aqil pun pergi meninggalkan kita berdua di kursi yang saling terdiam dengan pikiran masing-masing.

Takdir cinta AzilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang