37.) Santri baru

702 76 9
                                    

Setelah seminggu lamanya Zila berada di rumah. Saat ini Zila tengah bersiap untuk kembali mondok. Namun bukan pesantren Al hikmah lagi tempat Zila mondok namun ia mondok di pesantren Al falah.

"Udah mau balpon kamu?"tanya Dafa.

"Ya"balas Zila tanpa menoleh kearah kakak sepupunya.

"Kamu gak kangen gitu sama suasana pesantren yang dulu?"tanya Dafa.

"Ya kangen"balas Zila.

"Kalau kamu kangen Gus nya juga nggak?"tanya Dafa sengaja.

Zila langsung menoleh kearah kakak sepupunya itu.

"Oh berarti kamu kangen kan sama Gus nya? Gus siapa sih yang kamu kangenin? Gus haris? Atau Gus Mirza?"tanya Dafa sengaja menggoda Zila.

"Gak semuanya"balas Zila setelah beberapa menit diam.

"Btw kamu dapet salam dek dari Mirza. Katanya semangat buat kamu terus katanya dia juga kangen loh sama kamu"ucap Dafa.

"Tau dari mana? Jangan Ngada Ngada ya mas"ucap Zila.

"Kenapa Ngada Ngada? Kamu lupa mas mu ini kan sahabat Mirza"ucap Dafa.

"Ish"desis Zila yang kemudian berjalan membawa tas besar yang berisi pakaian dan keperluan pondok lainnya.

"Sini biar mas aja yang bantuin bawa tas nya. Kasian kamunya,badan kecil bawa tas segede gaban"ucap Dafa.

"Ikhlas bantuin gak sih mas? Nawarin bantuan kok sama ngejulid"ucap Zila.

"Ya niat cuman kamunya aja dek yang ngambekan"ucap Dafa yang mengambil alih tas besar itu dari tangan Zila.

Tak ingin berdebat dengan kakak sepupunya,Zila pun berjalan mendahului Dafa menuju halaman rumah.

"Udah siap semua barangnya?"tanya fajar.

"Udah yah"jawab zila.

"Daf,ikut ngenterin Zila nggak?"tanya Zaida.

"Nggak usah tante soalnya nanti kalau Dafa ikut nganterin malah yang ada Zila gak mau ke pesantren soalnya gak tega ninggalin kakak gantengnya ini"jawab Dafa dengan pedenya.

"Ish, kepedean amat jadi orang"ucap Zila.

"Emang ganteng loh dek mas mu ini"ucap Dafa tak mau kalah.

"Mbuh lah mas. Sesuka hatimu saja"ucap Zila.

Setelah itu Zaida dan fajar memasuki mobil milik Dafa lalu,fajar pun melajukan mobil meninggalkan halaman rumah.

Setelah kepergian Zila,Dafa pun memasuki rumah.

*******

Di pertengahan jalan tiba tiba fajar menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah restoran yang terlihat mewah.

"Loh kenapa berhenti yah? Bukannya belum sampai ya"tanya zila.

"Kita makan bareng dulu quality time bertiga"ucap fajar.

"Tapi ini gak salah yah? Apa sebaiknya kita cari tempat yang lain aja. Pasti disini makannya mahal"ucap Zila.

"Gapapa,sekali kali nyenengin anak istri"ucap fajar.

"Ayo turun"ucap fajar saat melihat Zila dan Zaida masih duduk di mobil.

Setelah memasuki cafe mereka langsung memesan makanan.

"Ayah"panggil Zila.

Fajar yang awalnya sedang berbicara dengan istrinya pun menoleh kearah putrinya.

Takdir cinta AzilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang