28.) Pernikahan (2)

900 67 25
                                    

"Menikahi orang yang kamu cintai adalah suatu kemungkinan,
Mencintai orang yang kamu nikahi adalah sebuah kewajiban"
_Affan bareeq Al Hafizh_


"Mendengar mu mengucapkan ijab atas wanita lain itu sangat mengusik jiwaku"
_Azila zunaira shareen_


"Melihatmu mencium kening wanita lain serta memasangkan cincin di jari manisnya adalah kenyataan pahit yang belum pernah aku bayangkan"
_Azila zunaira shareen_


HAPPY READING GUYSS

Zila pov

Ya Allah,lagi lagi air mataku menetes tanpa aku minta. Kenapa aku bisa selemah ini? Melihat serta mendengar secara langsung orang yang kau cinta i mengucap ijab kabul atas nama wanita lain. Sakit sekali rasanya hati ini namun itulah takdir.

Se cinta apapun aku dengannya jika Allah tidak berkehendak aku dengannya maka tidak akan bisa bersatu dengan cara apapun juga.

Aku harus percaya bahwa Allah tidak akan mengambil sesuatu kecuali untuk memberiku yang terbaik. Dan ia tidak akan menunda apapun kecuali akan ada waktu yang tepat.

"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa Jabaltahaa 'alaih"doa Gus Haris yang memegang ubun ubun mbak Ika.

Ya Allah sungguh berat rasanya merelakan ini semua.

Melihatmu mengucap ijab qobul atas nama wanita lain itu sangat mengusik jiwaku Gus.

"Mas, cincinnya?"tanya mbak Ika.

Aku mendengar serta melihat dengan jelas interaksi pasangan pengantin baru itu karena aku dan Amel yang di panggil Mbak Ika untuk menemaninya.

Awalnya aku ragu namun Amel memaksaku untuk kemari. Mungkin jika aku tidak kemari hatiku akan lebih baik.

Aku menatap interaksi pasutri yang baru saja halal,Gus haris memasangkan cincin di jari manis mbak Ika.

Mbak Ika tersenyum girang,"cincinnya bagus Gus"ucap mbak Ika.

"Pasti njenengan yang memilihkan ya?"tanya mbak Ika.

Aku melihat dengan seksama cincin itu,

Deg

Kenapa harus cincin itu? Kenapa tidak cincin yang lain saja Gus? Kau bisa menjualnya dan menukarnya dengan yang lain,kenapa memberikan cincin pilihanku?

"Selera njenengan dalam memilih cincin bagus juga Gus"puji mbak Ika.

"Itu bukan saya yang memilih"ucap gus Haris.

Jangan bilang pada mbak Ika Gus, teriakku dalam hati.

Namun ucapan Gus Haris membuat raut muka mbak Ika berubah setelah mendengarnya.

Takdir cinta AzilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang