14.) Masa lalu Amel

971 82 3
                                    

Jangan biarkan kecewa membuat mu benci.

Jangan biarkan luka membuat mu jahat.
Jangan biarkan kerasnya hidup membuat mu curang.
Jangan biarkan pahitnya hidup membuat manis nya hilang.
Tetaplah menjadi baik,tutup matamu,diam dan tetaplah disana.
~Self reminder~

________________________

HAPPY READING
Tandai typo

~Zila pov~

Sudah terhitung 2 hari aku sadar dari tidur panjang ku namun mengapa aku tak melihat kedua sosok yang saat ini sudah ku anggap saudara sendiri?apa iya mereka tidak tau kabar kecelakaan ku?atau mereka tau namun enggan menjenguk?tidak,tidak itu tidak mungkin karena mereka berdua kan sesayang itu sama aku waktu di pondok, mungkin saja saat ini mereka sedang sibuk hingga belum bisa menjenguk ku disini.

Tapi,apa sesibuk itu hingga mereka tidak kemari? padahal keluarga ndalem saja 2 hari ini sudah berkunjung beberapa kali melihat perkembangan kondisiku yang saat ini mulai membaik termasuk Gus Haris.

"Zil ngapain ngelamun?"tanya mas Dafa yang baru saja memasuki ruangan ini.

"Gak ngapa-ngapain mas"jawabku menoleh kearah mas Dafa yang berjalan mendekati ku.

"Sini cerita sama mas kamu lagi mikirin apa"ucap mas Dafa duduk di kursi samping brankar kamarku.

"Gak mikir apa apa"ucapku mengelak.

"Beneran?"tanya mas Dafa memincingkan matanya menatap ku.

"Iya bener"ucapku mencoba meyakinkannya.

"Oh kamu gak mau ngaku ya"ucap mas Dafa tersenyum penuh misteri.

Aku mulai was was karena jika ekspresi wajah mas Dafa seperti itu maka ia pasti tenaga memikirkan sesuatu yang buruk.

"Mas Dafa.....haha...udah... geli..."tawaku merasa geli karena mas Dafa menggelitiku.

Benar bukan apa yang kubilang kalau mas Dafa akan melakukan sesuatu yang buruk?buruk karena membuatku geli menggelitiku.

"Makanya ngaku dulu"ucap mas Dafa yang masih saja menggelitiku.

"Haha..stop.... dulu...mass..iiih"ucapku terputus putus akibat merasa geli.

"Oke tapi harus cerita sama mas"ucap mas Dafa berhenti menggelitiku.

Memang sejak dulu saat aku tak mau cerita pada mas Dafa,ia pasti akan menggelitikiku sampai aku mau bercerita dengannya.

"Ayo cerita ngapain diem"ucap mas Dafa menunggu cerita ku.

"Mas gelitikin lagi nih"ancam mas Dafa yang langsung ku tanggapi dengan gelengan kepala.

"Ayo dong cerita Zil,mas nungguin kamu cerita tuh sampek jamuren rasanya"ucap mas Dafa.

"Sebenarnya tuh Zila lagi kangen pesantren aja mas"ucapku.

"Masak?"tanya mas Dafa merasa tak percaya.

"Bener"ucapku mencoba meyakinkan.

Takdir cinta AzilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang