DIHARAPKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!SELAMAT MEMBACA
~Azila pov~
Setelah pertemuanku dengan Gus ghosting dan pembicaraan ku dengan amel akupun berjalan pergi memasuki kamar asrama dan mengumpulkan beberapa pakaianku yang sudah kotor. Aku akan bersiap mencuci baju sebelum menumpuk lagi seperti kemarin hanya karena kesibukan dan juga faktor magerku yang hakiki.Setelah beberapa menit aku mencuci akupun berjalan menuju jemuran khusus santriwati namun saat sudah sampai disana aku tak melihat ada tempat yang masih kosong untuk menaruh pakaian cucianku.
"Mau jemur toh Zil?"tanya Fina teman sekelas ku di madrasah.
"Iya"jawabku lesu.
"Kenapa kok sampean jawabnya lesu gitu"ucap Fina.
"Nggak kebagian tempat"jawabku.
"Sampean sih nyucinya kurang pagi ya emang udah di isi sama santriwati yang lain"ucap Fina.
"Ya gimana kan mager tadi pagi"ucapku.
"Njemur di jemuran ndalem aja kalau kamu emang butuh"ucap Fina namun segera ku tolak. Akupun sadar diri mana mungkin santriwati biasa seperti ku berani menjemur di tempat ndalem.
"Gak usah lah kalau gitu mana berani aku njemur di jemuran ndalem"ucapku.
"Nduk Zila mau njemur toh?"tanya Bu nyai yang tiba tiba berada di belakang ku. Mendengar itu akupun langsung berbalik dan menunduk di hadapan Bu nyai begitupun juga Fina.
"Nggih Bu nyai"jawabku dengan menunduk.
"Nggak usah panggil Bu nyai toh nduk Zil panggil aja umah"ucap Bu nyai Halimah yang membuatku semakin tak enak hati.
"Nggih umah"ucapku.
"Kalau zila nggak dapet tempat jemur mending jemur di ndalem aja"tawar Bu nyai Halimah.
"Mboten umah....."ucapku menolak.
"Ayo bawa pakaian mu tak anter ke jemuran"ucap Bu nyai yang kemudian melangkah pergi menuju kearah jemuran ndalem.
"Wes to Zil,anggep wae rezeki"ucap Fina mendorong pelan bahuku.
Aku pun berjalan mengikuti arah langkah Bu nyai tanpa menanggapi ucapan dari Fina.
"Jemur aja disini nduk Zila"ucap umah Halimah setelah sampai di jemuran ndalem.
"Tapi umah...."
"Wes toh jemur wae,umah mau ke depan dulu"ucap umah Halimah yang kemudian berjalan pergi meninggalkan ku sendirian di jemuran ndalem.
Setelah kepergian beliau tak banyak basa basi akupun langsung menjemur semua cucian ku dengan secepat kilat.
******
~Di sore hari~
*Gus Mirza POV*
Saat selesai dengan live di Instagram pribadi milikku di kamar aku melihat beberapa santiwan maupun santriwati melakukan aktivitas mereka masing masing yang dapat ku pandang lewat balkon kamarku. Melihat pemandangan tersebut aku menjadi teringat dengan waktu waktu saat aku masih nyantri di Jombang waktu itu,sungguh kenangan yang indah.
Setelah kurasa cukup untuk melihat kegiatan para santri dari balkon kamar akupun berjalan keluar kamar menuju ke jemuran mengambil beberapa pakaianku yang tadi siang telah ku cuci sendiri. Nasib jomblo ygy.
Setelah aku sampai di jemuran aku melihat seorang gadis berjilbab toska dengan memakai sarung tengah mengambil beberapa pakaian, mungkin santriwati yang numpang jemur pikirku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir cinta Azila
Romansa"ada Gus haris yang tampan menawan namun masih ada Gus Mirza yang bikin aku melayang"nyanyi Zila pelan. "Namun mas Dafa janganlah diragukan,ada juga mantan yang masih ngajak balikan"nyanyi Zila dengan wajah cerianya. Bundaaaa Zila bingunggg"teriak Z...